Ledakan di Jakarta Utara

10 Fakta di Balik Kasus Viral Ledakan SMAN 72 Jakarta, Sosok Pelaku dan Motifnya

Kasus ledakan SMAN 72 Jakarta menjadi salah satu tragedi yang paling mengguncang dunia pendidikan di penghujung tahun 2025. 

Tribunnews.com/Reynas Abdila
LEDAKAN SMAN 72 - Polisi menyampaikan perkembangan terbaru terkait penanganan kasus ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).(Tribunnews.com/Reynas Abdila) 

Kombes Henik Maryanto, Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa bom rakitan itu menggunakan bahan berdaya ledak rendah namun berpotensi melukai.
Komponen bom terdiri dari:

4 baterai AAA,
Sakelar rocker (saklar kecil on/off),
Remote control,
Potasium klorida (zat kimia yang biasanya digunakan sebagai pupuk atau pengawet, namun dapat bereaksi kuat bila tercampur bahan tertentu),
serta paku seng dan baja sebagai proyektil.

Henik menyebut bom diaktifkan jarak jauh menggunakan remote, dan ditemukan dua titik kawah ledakan (crater) di masjid sekolah.

“Power berasal dari empat baterai AAA dengan bahan potasium klorida. Remote ditemukan di taman baca sekolah,” jelas Henik.
 
6. Ada 7 Bom Lain Ditemukan di Area Sekolah

Setelah olah TKP, tim Gegana dan Jibom (Penjinak Bom) menemukan tujuh bom rakitan tambahan yang belum meledak.

Sebagian ditemukan di tong sampah dan taman baca, sebagian lagi di sekitar area belakang sekolah.

Untungnya, bom-bom tersebut berhasil diamankan dalam keadaan masih aktif dan tidak sempat memicu ledakan lanjutan.

Temuan ini menunjukkan bahwa pelaku sudah menyiapkan rangkaian aksi yang terencana meski dengan alat sederhana.

7. Kronologi Aksi dari Rekaman CCTV

Hasil analisis digital forensik terhadap dua DVR merek HighLook dan HikVision yang merekam 48 titik kamera CCTV berhasil merekonstruksi tindakan pelaku secara detail:

07.28 WIB: Pelaku tiba di sekolah mengenakan seragam lengkap, membawa tas merah di punggung dan tas biru di tangan.
Pagi – siang: Ia terlihat mondar-mandir di area ruang seni dan ruang kepala sekolah.
11.43 WIB: Pelaku tanpa alas kaki, mengenakan celana panjang, berjalan ke arah masjid.
11.44 WIB: Ia masuk ke masjid sambil membawa tas merah, memantau situasi dalam dan luar.
12.05 WIB: Pelaku melepas seragam, hanya mengenakan kaus putih dan celana hitam, sambil membawa dummy gun.
Beberapa detik kemudian: Ledakan besar terjadi di dalam masjid, diikuti kilatan cahaya merah dan asap putih di rekaman CCTV.
12.20 WIB: Siswa berlarian panik keluar dari masjid dan koridor lantai satu timur.

Menurut Kombes Roberto GM Pasaribu, Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, rekaman 16 channel utama menjadi bukti penting untuk melacak langkah pelaku sebelum ledakan.

8. Pelaku Juga Jadi Korban: Jalani Operasi Dekompresi Tulang Kepala

Fakta terbaru yang mengejutkan: pelaku juga ikut menjadi korban ledakan yang ia buat sendiri.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Iman Imanuddin menerangkan luka itu akibat terduga pelaku diduga ingin meledakkan diri.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved