Penculikan Balita di Makassar
Sosok 4 Pelaku Penculikan Bilqis Balita di Makassar, Pelaku Utama Diduga Pernah Jual Anak Kandung
Kasus pelaku penculikan Bilqis balita Makassar menjadi salah satu peristiwa paling menyayat hati dan membuka tabir kelam perdagangan anak di Indonesia
Pasangan ini mengaku sudah 9 kali melakukan transaksi jual-beli anak.
Meskipun merupakan warga Merangin, kedua pelaku ini berhasil ditangkap di sebuah penginapan di Kabupaten Sungai Penuh, Jambi, setelah menjual Bilqis.
Penemuan fakta bahwa pasangan ini telah melakukan transaksi hingga sembilan kali menunjukkan betapa maraknya perdagangan anak dalam jaringan ini.
Saat ini, keempat pelaku telah ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak kepolisian guna membongkar tuntas akar sindikat dan kemungkinan pelaku lain yang terlibat dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang ini.
Jaringan Lintas Provinsi: Dari Makassar, Sukoharjo, hingga Jambi
Setelah menculik Bilqis, Sri menjualnya kepada seorang perempuan bernama Nadia Hutri (29) yang tinggal di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Transaksi dilakukan dengan sistem Cash on Delivery (COD) di kos Sri di Makassar dengan harga Rp 3 juta.
NH bukan orang baru dalam bisnis gelap ini; polisi menduga ia telah tiga kali melakukan transaksi jual-beli anak sebelumnya.
Fakta ini mengindikasikan keberadaan jaringan perdagangan anak yang sudah terorganisir dan bekerja lintas provinsi.
Namun, perjalanan Bilqis tidak berhenti di tangan Nadia. Korban dijual lagi ke pasangan Meriana (42) dan Adit Prayitno Saputra (36) di Provinsi Jambi.
Pasangan ini, yang masing-masing berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan honorer, mengaku telah sembilan kali melakukan transaksi serupa.
Mereka ditangkap di penginapan di Kabupaten Sungai Penuh, Jambi, setelah diketahui menjual Bilqis kepada penduduk di perkampungan adat Suku Anak Dalam (SAD) dengan harga sekitar Rp 60 juta.
Operasi Penyelamatan: Perjalanan 2.600 Km yang Penuh Drama
Pengungkapan kasus bermula ketika Dwi Nurmas (34), ayah Bilqis, melapor ke Polsek Panakkukang karena anaknya hilang. Tim di bawah komando Iptu Dr.
Nasrullah dan Ipda Supriyadi Gaffar langsung bergerak cepat. Mereka menelusuri rekaman CCTV di sekitar Taman Pakui Sayang dan menemukan sosok ibu-ibu membawa anak keluar dari lokasi. Setelah diidentifikasi, sosok itu adalah Sri Yuliana.
Polisi kemudian melakukan pengintaian di sekitar kos baru Sri di Jalan Abu Bakar Lambogo hingga akhirnya berhasil menangkapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251112_pelaku-penculikan-bilqis.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.