Berita Kutim Terkini

Harga Beras Premium di Pasar Induk Sangatta Utara Kutim Stabil, Beras Medium Malah Langka

Pasar Induk Sangatta Utara di Kabupaten Kutai Timur , Kalimantan Timur memiliki 3 pedagang bahan pokok penting yang menjual komoditi beras

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS
BERAS PREMIUM LANGKA-  ilustrasi  Beras medium di Pasar Induk Sangatta Utara, Kutim langka.Pedagang hanya menjual premium (Tribunkaltim.co/nurila firdaus) 

TRIBUNKALTIM.CO,SANGATTA - Pasar Induk Sangatta Utara di Kabupaten Kutai Timur , Kalimantan Timur memiliki 3 pedagang bahan pokok penting (bapokting) yang menjual komoditi beras.

Belakangan ini, Kaltim tengah ramai dengan isu beras oplosan hingga kenaikan harga beras.

Namun di Pasar Induk Sangatta Utara masih tergolong aman karena tidak ditemukan adanya beras oplosan.

Soal harga memang sempat mengalami kenaikan pada sebulan yang lalu. Namun, dalam dua minggu terakhir harga kembali normal.

"Harganya beras premium Rp 17 ribu per kilogram, harga sudah turun lagi tetapi stoknya berkurang, ini setelah dua minggu baru diantar lagi berasnya," ujar Bu Ita, Kamis (21/8/2025).

Baca juga: Polsek Balikpapan Timur Gelar Gerakan Pangan Murah, 132 Beras SPHP Ludes Diserbu Warga

Menurutnya, ada merek beras premium yang digemari oleh pembeli di Pasar Induk Sangatta Utara, beras Ayam Jantan, dimana sudah dua minggu kosong. Namun, dari agen beras distribusi tetap jalan dengan beras yang merek lain.

Adapun beras premium merek lain seperti Mbok Darmi, Pandan Wangi dan Batu Mulia distribusi dan harganya juga dalam kondisi aman.

Lebih jauh, Ita mengeluhkan soal beras medium yang sudah lama tidak didistribusikan ke tokonya. Biasanya ia menyetok beras medium dengan merek Jempol dan Dua Ketupat dengan harga Rp 16 ribu per kilogram.

Tetapi saat dicek, beras Jempol yang masih tersisa tidak sampai satu karung itu nampak kusam warnanya.

"Kebanyakan beras disetorkan ke kami premium aja, tidak ada medium, padahal masyarakat menengah ke bawah nyarinya medium aja, tapi jelek sekali kualitasnya dan setoknya tidak ada," imbuhnya.

Sementara itu, pemilik Toko Dewi, Sodikin yang menjual beras premium dengan merek Mbok Darmi dijual seharga Rp 400 ribu per karung seberat 25 kilogram.

Sebelumnya, ia menjual beras Mbok Darmi dengan harga Rp 392 ribu per karung kapasitas 25 kilogram. Sedangkan beras kemasan dengan 10 kilogram dihargai Rp 159 ribu untuk jenis beras premium lainnya.

"Medium kami tidak jual, adanya premium aja," imbuhnya.

Sedangkan, Toko Depi menjual beraneka ragam merek beras dengan harga yang berbeda-beda. Misalnya, Ketupat Emas kemasan 5 kilogram seharga Rp 88 ribu, kemasan 10 kilogram harganya Rp 170 ribu dan kemasan 25 kilogram Rp 415 ribu.

Baca juga: Hanya 1,5 Jam, 5 Ton Beras Murah Kodim 0912/Kubar Ludes Terjual

Lalu merek Berlian kemasan 10 kilogram seharga Rp 168 ribu dan kemasan 25 kilogram seharga Rp 407 ribu.

Merek Mbok Darmi kemasan 5 kilogram seharga Rp 85 ribu, kemasan 10 kilogram seharga Rp 165 ribu dan kemasan 25 kilogram harganya Rp 395 ribu.

"Berasnya premium semua, harganya kembali stabil," terangnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved