Demo di Kalimantan Timur

7 Fakta Demo 1 September di Samarinda, Respons Ketua DPRD Kaltim hingga Sorotan Aliansi Mahakam

7 fakta demo 1 September di Samarinda, dari respons Ketua DPRD Kaltim hingga sorotan Aliansi Mahakam

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy/Gregorius Agung Salmon/Raynaldi Paskalis
DEMO 1 SEPTEMBER - Sejumlah momen saat demo hari ini, Senin (01/09/2025) di depan Gedung DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) di Samarinda, ibu kota Provinsi Kaltim. 5 fakta demo 1 September di Samarinda, dari respons Ketua DPRD Kaltim hingga sorotan Aliansi Mahakam. (TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy/Gregorius Agung Salmon/Raynaldi Paskalis). 

Aliansi Masyarakat Kaltim Menggugat (Mahakam) menegaskan tidak ada kesepakatan apapun dengan DPRD Kaltim pasca pertemuan di hadapan massa aksi, Senin (1/9/2025).

Hal ini ditegaskan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM), Universitas Mulawarman (Unmul), M. Ilham Maulana.

Bersama beberapa anggota perwakilan aliansi dari berbagai BEM perguruan tinggi, ia menekankan tidak punya kesepakatan apapun dan menyayangkan respon normatif dari pimpinan legislatif.

“Kami menegaskan tidak ada kesepakatan apapun, baik dari pimpinan DPRD menemui massa aksi dan anggota (dewan) lainnya.

Yang kami sayangkan ialah respon yang sangat normatif, sebagai pimpinan legislatif.

Kami menangkapnya bahwa jawaban itu tidak bisa menyelesaikan apa yang kami inginkan termasuk 11 tuntutan aksi kali ini,” katanya.

Meski sempat hadir dan naik di mobil komando, 5 anggota dewan yang menemui massa dirasa belum menjawab secara konkrit permasalahan dan tuntutan utama.

Apalagi, pada aksi–aksi sebelumnya oleh Aliansi Mahakam terkait berbagai tuntutan, juga tidak menerima tindak lanjut dari DPRD Kaltim, terlebih pemerintah daerah.

“Tidak bisa dijawab secara konkrit karena sebagai Ketua DPRD. Respon normatifnya ialah akan ditampung dan diaspirasikan ke pemerintah pusat.

Tapi, kita lihat di aksi–aksi sebelumnya, sama sekali tidak ada respon tindak lanjutnya.

Karena kami sudah trauma dengan jawaban–jawaban tersebut,” tegasnya.

3. Bom molotov dibantah Aliansi Mahakam

Renaldi Saputra, Jenderal Lapangan aksi dari Aliansi Mahakam, secara tegas mengatakan tidak ada dalam konsolidasi bom molotov.

Ia menyoroti puluhan mahasiswa dari Universitas Mulawarman (Unmul) yang diamankan polisi atas dugaan pembuatan bom molotov. 

"Tidak pernah ada di konsolidasi. Dan di konsolidasi terakhir pun kami sampaikan ketika ada bom molotov kita harus mundur," tegasnya. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved