Demo di Kalimantan Timur

7 Fakta Demo 1 September di Samarinda, Respons Ketua DPRD Kaltim hingga Sorotan Aliansi Mahakam

7 fakta demo 1 September di Samarinda, dari respons Ketua DPRD Kaltim hingga sorotan Aliansi Mahakam

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy/Gregorius Agung Salmon/Raynaldi Paskalis
DEMO 1 SEPTEMBER - Sejumlah momen saat demo hari ini, Senin (01/09/2025) di depan Gedung DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) di Samarinda, ibu kota Provinsi Kaltim. 5 fakta demo 1 September di Samarinda, dari respons Ketua DPRD Kaltim hingga sorotan Aliansi Mahakam. (TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy/Gregorius Agung Salmon/Raynaldi Paskalis). 

Polresta Samarinda mengamankan 22 mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Kampus yang terletak di Jalan Banggeris. Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kaltim, disatroni kepolisian pada Minggu (31/8/2025) sekitar pukul 23.30 Wita.

Di sana ditemukan 27 bom molotov beserta bahan bakunya seperti jeriken berisi BBM jenis pertalite dan potongan kain.

Kepolisian menduga, ini akan digunakan saat aksi demo yang kini tegah berlangsung di DPRD Kaltim.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unmul, Prof Moh Bahzar, menyayangkan jika mahasiswa benar terlibat dalam peristiwa ini. 

Pihak kampus sebelumnya sudah melakukan berbagai mitigasi agar aksi mahasiswa berjalan damai.

”Kami tiga kali melakukan pertemuan dengan para dekan, wakil dekan, dan BEM KM. Kami tekankan bahwa gerakan bersifat sosial dan humanisme, tidak anarkis.

Namun, di luar perkiraan kami, semalam justru ada yang ditangkap dengan barang bukti bom molotov,” ujarnya, Senin (1/9/2025).

Namun demikian, ia patut mengklarifikasi temuan sebuah kardus bergambar logo Partai Komunis Indonesia (PKI) yang juga didapati kepolisian.

Ditegaskannya, bahwa dari Program Studi Sejarah FKIP Unmul tengah melakukan pembelajaran.

Dari informasi yang dihimpun Prof. Bahzar, simbol-simbol partai politik era Soekarno dan Soeharto ini memang dilukis mahasiswa, tetapi dalam rangka pembelajaran sejarah.

”Kebetulan saat polisi datang, mereka sedang melukis simbol-simbol partai lama itu di ruang Himpunan Mahasiswa Sejarah.

Jadi, mereka ini (mahasiswa sejarah) ada sekretariatnya,” tegas Prof. Bahzar.

“Di dalamnya ada banyak lukisan partai-partai, hanya untuk pembelajaran, dan itu informasi dari prodinya sudah lama ada," sambungnya.

5. 18 orang ditangani tim medis

Sebanyak 18 pendemo telah ditangani oleh tim medis gabungan yang bersiaga di kantor Dinas PUPR Kalimantan Timur.  

Terdapat 3 posko kesehatan yang disiap siagakan di sekitar lokasi aksi dan Posko kesehatan di PUPR menjadi pusat utama penanganan medis bagi para demonstran yang mengalami gangguan kesehatan selama aksi unjuk rasa. 

Update terbaru mengenai kondisi ini dikonfirmasi oleh Tribunkaltim.co pada pukul 17.30 WIB. Koordinator tim medis, Wahyu, memberikan keterangan langsung mengenai situasi penanganan kesehatan.

"Untuk yang ditangani tim gabungan kesehatan dari PMI dan teman-teman relawan kesehatan, relawan ambulans Samarinda, ini ada 18 orang yang kita tangani di pos kesehatan di dinas PUPR," jelas Wahyu saat diwawancarai Tribunkaltim.co. Senin (1/9/2025) Sore.

Dari jumlah total 18 pendemo yang mendapat penanganan medis, sebagian besar adalah perempuan.

Dan kesemuanya merupakan mahasiswa.

Wahyu menjelaskan komposisi pasien yang ditangani timnya.

"Kebanyakan wanita, tapi ada beberapa yang laki-laki," ungkap koordinator medis tersebut.

Para pendemo yang ditangani mengalami berbagai keluhan kesehatan akibat aktivitas unjuk rasa yang telah mereka lakukan.

Wahyu menjelaskan jenis-jenis keluhan yang paling umum dialami.

"Keluhannya pusing, mual, asam lambungnya naik. Keram ada, ada yang pertama keram," kata Wahyu.

Tim gabungan kesehatan yang terdiri dari Palang Merah Indonesia (PMI) bersama relawan kesehatan dan relawan ambulans Samarinda telah menyiapkan sistem penanganan yang komprehensif. 

"Untuk penanganan kita menangani tempat.

Kebetulan kita ada relawan gabungan dari se-Samarinda dan rumah sakit. Kita tangani tempat ini. 

Selama kita masih bisa menanganinya, kita tangani disini," terang Wahyu.

Untuk kasus-kasus yang memerlukan penanganan lebih lanjut, tim medis telah menyiapkan sistem rujukan ke beberapa rumah sakit.

Wahyu menjelaskan mekanisme rujukan yang telah disiapkan.

"Kalau memang itu perlu rujukan akan kita rujuk sesuai dengan arahan dari dinas kesehatan.

Nanti rumah sakit rujukan ada rumah sakit Hermina, ada rumah sakit Dirgahayu dan rumah sakit AWS," kata wahyu.

6. Masyarakat bagikan minuman bahkan donasi

Sepanjang jalan Tengkawang kota Samarinda terdapat peristiwa menarik perhatian, masyarakat membagikan minuman secara gratis kepada mahasiswa yang menggelar demo di DPRD Kaltim, Senin (1/9/2025)

Berbagai minuman dari mineral gelas hingga air mineral kemasan botol serta beberapa minuman es dalam kemasan plastik berisikan minuman berasa tersedia untuk para demonstran.

Ini mendapat respon baik dari mahasiswa yang melintas di jalan tersebut, para masyarakat yang banyak berasal dari kaum wanita ini terus berteriak kepada mahasiswa "semangat" "hidup mahasiswa".

Lia, salah seorang masyarakat yang membagikan minum gratis menjelaskan aksi ini ia lakukan secara spontan untuk membantu mahasiswa.

"Maaf saya tidak bisa turun, jadi hanya bisa kasih minum gratis saja," ujar Lia saat ditemui di lokasi.

Wanita yang memiliki usaha sol sepatu dan potong rambut itu membagikan setidaknya 4 kardus mineral gelas kepada mahasiswa yang melintas di jalan Tengkawang.

"Semoga apa yang disuarakan bisa didengar, dan semua mahasiswa selamat," kata Lia.

Para mahasiswa yang mampir juga mengucapkan "Terima kasih banyak ibu, sehat selalu" sebagai bentuk apresiasi atas dukungan yang diberikan masyarakat.

Selain bantuan minuman, masyarakat Samarinda juga turut memberikan donasi. 

Pantauan hingga Minggu (31/8/2025) sore, posko donasi di Perempatan Mal Lembuswana, Jalan S. Parman, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, Kalimantan Timur terus dipadati warga. 

Air mineral, tisu, makanan ringan, hingga uang tunai tampak mengalir dari tangan-tangan warga yang peduli. Semua donasi ditampung oleh panitia aksi dari Aliansi Mahakam.

“Kami donasi untuk teman–teman mahasiswa agar semangat besok aksi,” sebut Upi salah satu warga yang ikut dalam donasi.

7. Suarakan 11 Tuntutan

Aliansi Mahakam, gabungan puluhan organisasi mahasiswa dan masyarakat, akan menyuarakan 11 tuntutan utama, di antaranya:

  1. Tolak RUU KUHAP
  2. Hapus tunjangan mewah DPR
  3. Sahkan RUU Perampasan Aset, RUU PPRT, dan RUU Masyarakat Adat\
  4. Tingkatkan kesejahteraan guru dan dosen, serta pendidikan di daerah 3T
  5. Tolak pemutihan dosa pemerintah
  6. Cabut UU yang tidak berpihak pada rakyat
  7. Hentikan represifitas terhadap gerakan rakyat
  8. Wujudkan kebijakan pro rakyat
  9. Hentikan oligarki politik dan demokrasi palsu
  10. Tegakkan supremasi hukum
  11. Hentikan kejahatan ekologis dan pertambangan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kawat Berduri hingga Barracuda Terpasang di DPRD Kaltim Jelang Demo Hari Ini

(TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy/Gregorius Agung Salmon/Raynaldi Paskalis)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved