Demo di Kalimantan Timur

7 Fakta Demo 1 September di Samarinda, Respons Ketua DPRD Kaltim hingga Sorotan Aliansi Mahakam

7 fakta demo 1 September di Samarinda, dari respons Ketua DPRD Kaltim hingga sorotan Aliansi Mahakam

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy/Gregorius Agung Salmon/Raynaldi Paskalis
DEMO 1 SEPTEMBER - Sejumlah momen saat demo hari ini, Senin (01/09/2025) di depan Gedung DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) di Samarinda, ibu kota Provinsi Kaltim. 5 fakta demo 1 September di Samarinda, dari respons Ketua DPRD Kaltim hingga sorotan Aliansi Mahakam. (TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy/Gregorius Agung Salmon/Raynaldi Paskalis). 

Bahkan ia dengan tegas mengatakan bahwa apabila puluhan mahasiswa itu pembuatan bom molotov, aparat harus bisa membuktikan dengan bukti yang jelas.

"Nah, artinya narasi yang dibangun itu juga harus bisa dibuktikan oleh kepolisian.

Kami pun akan mengawal itu. Karena sesuai tadi yang saya katakan, kesepakatan kita dikonsolidasi, dari masa aksi sama sekali tidak punya niat.

Bahkan tidak ada usaha untuk kemudian membuat sesuatu hal-hal yang di luar hasil dari konsolidasi. 

Kita bisa bukakan hasil konsolidasinya. Bahkan kita ada buat rilisnya," jelasnya. 

Saputra juga mengatakan bila Aliansi Mahakam mempersiapkan bom molotov, membawa hingga melepaskan saat aksi berlangsung makan pihaknya siap mundur dari aksi.

"Tidak ada. Dari aliansi kami tegaskan tidak ada sama sekali persiapan seperti itu," ungkapnya. 

"Ketika ada memang hal-hal yang keluar dari kesepakatan termasuk misal ada kelemparan bom molotov, kita harus mundur dan itu udah disepakati di dalam teklap tadi malam," lanjutnya. 

Meskipun demikian, Ia bersama kawan-kawan Aliansi Mahakam akan melakukan upaya untuk membebaskan 22 kawan mereka yang kini masih diamankan di Polresta Samarinda

"Namun hal ini kami akan bersolidaritas bagaimanapun kawan yang dalam dugaan itu merupakan bagian daripada kawan perjuangan kami," tuturnya. 

Pada berita sebelumnya, Unit Reskrim Polresta Samarinda dalam operasi senyap pada Senin, (1/9/2025) dini hari sekira pukul 01.00 WITA. Mengamankan 22 terduga pelaku, yang merupakan mahasiswa. 

Saat diamankan sebagian terduga pelaku sedang meracik bom Molotov dengan berbahan BBM jenis Pertalite, kain bekas dan juga botol kaca minuman. 

Polisi mengamankan 22 terduga pelaku pembuat molotov tersebut di Unmul yang berlokasi di jalan Banggeris No.89, Karang Anyar, Kec. Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Saat ini mereka masih dalam pemeriksaan oleh pihak kepolisian terkait dengan bom molotov tersebut. 

4. Penjelasan Unmul soal kardus logo PKI

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved