Berita Kaltim Terkini
POPULER KALTIM: Kapal Tenggelam di Kutim, Sentra Buah Paser dan Daerah dengan PNS Paling Sedikit
Berikut daftar berita populer Kaltim mulai dari kapal tenggelam di Kutim, sentra buah lokal di Paser hingga 5 daerah jumlah PNS paling sedikit
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah artikel menjadi berita populer dalam 24 jam terakhir di Kalimantan Timur (Kaltim), mulai dari update kapal tenggelam di Sungai Meratak, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), pertumbuhan guest house di Kota Bontang hingga daerah di Kaltim dengan jumlah PNS paling sedikit
Sejumlah fakta dalam tenggelamnya kapal di Sungai Meratak, Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutim disampaikan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kutai Timur, M. Naim.
Sementara itu, keberadaan sentra buah lokal di Kabupaten Paser yang menunjukkan tren positif dengan hasil panen yang efektif.
Selain itu juga daerah dengan jumlah PNS paling sedikit di Kalimantan Timur juga masuk deretan berita populer di Kaltim.
Baca juga: Dua Korban Kapal Tenggelam di Sungai Meratak Kutai Timur Ditemukan Tewas
Berikut daftar lengkap berita-berita populer Kaltim dalam 24 jam terakhir:
1. Fakta Kapal Tenggelam di Sungai Meratak, Kabupaten Kutim
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kutai Timur, M. Naim menyampaikan update pencarian korban tenggelam di Sungai Meratak, Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutim.
M Naim yang termasuk salah satu personel Tim SAR Gabungan dalam pencarian korban kapal tenggelam di Sungai Meratak mengatakan awalnya ia mendapat laporan adanya korban yang tenggelam di Sungai Meratak, Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, pada Senin (6/10/2025) sore hari.
Selasa (7/10/2025) sekitar pukul 9.30 Wita, Naim bersama 6 personel BPBD Kutim berangkat ke tempat kejadian perkara (TKP) menggunakan 3 armada serta membawa satu unit perahu lengkap mesin dan dayung.
Selain itu, ia juga membawa tenda sebagai antisipasi apabila harus menginap di lokasi.
Perjalanan dari Sangatta ke TKP Desa Tepian Langsat kurang lebih 3 jam.
"Sesampai disana, dalam pencarian kami didampingi oleh Kapolsek Bengalon, Polairud, Tim SAR, termasuk BPBD dari Provinsi dengan 4 personil dan satu unit kendaraan," jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Kamis (9/10/2025).
Kronologi
Senin (6/10/2025) BPBD Kutim mendapat laporan dari keluarga korban, ada suami istri (Helmiana Neri dan Marsel Jekson) yang merupakan pekerja dan satu orang lagi pemilik kapal yang juga pemilik kebun, tengah mengangkut hasil panen labu kuning yang besar dan kelapa sawit.
Kapal yang dipakai suami istri ini dianggap kecil untuk ukuran kapal milik masyarakat.
Kapal kecil ini dipakai untuk memuat labu kuning yang besar-besar sebanyak 40 buah ditambah buah sawit.
Katanya labu tersebut sudah ditunggu pembeli sehingga harus segera dibawa pulang. Singkat cerita, mereka bertiga pulang menggunakan kapal tersebut bersama labu dan sawit.
Di perjalanan, kapal yang ditumpangi menabrak kayu yang hanyut dibawa oleh Sungai Meratak lalu suami istri terlihat panik sehingga kapalnya oleng.
"Di tengah kepanikan ternyata kapal hanyut dan informasi yang kami terima menghantam sebuah pohon yang mengakibatkan kapal pecah di sisi sebelah kiri, dan itu yang mengakibatkan derasnya air masuk ke dalam perahu sehingga terjadi musibah tenggelam," bebernya.
Ternyata, kedua korban yang tenggelam tidak bisa berenang sehingga hanyut terbawa arus. Sementara yang selamat, pemilik kapal dan kebun, selamat lantaran berenang ke tepi sungai.
Proses Pencarian
Proses pencarian dimulai dari hari Selasa (7/10/2025). Naim memantau air Sungai Meratak di Desa Tepian Langsat dalam kondisi pasang dengan cuaca panas sehingga tidak ada kendala.
Namun, arus Sungai Meratak cukup deras dengan debit air yang tinggi sampai-sampai saat berangkat pencarian kapal bergerak menggunakan mesin namun saat kembali cukup menggunakan dayung.
Antusias warga sekitar juga tinggi dalam membantu pencarian, ketinting dan perahu milik warga pun ikut terjun ke Sungai Meratak.
Di hari pertama pencarian, Tim SAR Gabungan tak berhasil menemukan kedua korban kapal tenggelam.
Lalu berlanjut pencarian di hari kedua, Rabu (8/10/2025) mereka menyusuri kembali Sungai Meratak.
Pada pukul 13.30 Wita, korban perempuan atas nama Helmiana Neri berhasil ditemukan sekitar 1,5 kilometer dari TKP dengan keadaan meninggal dunia. Informasinya kondisi tubuh jenazah dalam keadaan utuh berbaju lengkap.
Lalu, saat malam harinya kapal milik Naim hendak kembali ke hulu Sungai Meratak, sekitar pukul 18.10 Wita dapat laporan dari warga ada yang menemukan korban.
Akhirnya Naim bersama personel Tim SAR Gabungan mendekati dan mengangkut jenazah laki-laki atas nama Marsel dalam kondisi utuh ke atas perahunya dengan jarak kurang lebih 2 kilometer dari TKP.
"Jenazah laki-laki ini hanya memakai celana dan sepatu kebun, dan juga mungkin karena sudah terlalu banyak kemasukan air, sehingga tubuhnya nampak bengkak," imbuhnya.
Habitat Buaya
Sungai Meratak di Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon merupakan habitat buaya yang juga beberapa kali telah memakan korban.
Beruntungnya, kedua jenazah korban kapal tenggelam tidak menjadi santapan buaya sebab kondisi tubuhnya masih utuh.
"Bahkan malam Rabu (Selasa, 7 Oktober 2025) kami melihat penampakan buaya bahkan hari Rabu paginya saya melihat penampakan anak buaya langsung di sungai itu," katanya.
Simak berita lengkapnya:
- Fakta Tenggelamnya Kapal di Sungai Meratak Kutai Timur, Angkut Sawit dan Labu >>>
- Dua Korban Kapal Tenggelam di Sungai Meratak Kutai Timur Ditemukan Tewas >>>
- Tragedi Sungai Meratak, Jasad Perempuan Korban Kapal Tenggelam Ditemukan Tim SAR Gabungan Kutim >>>
2. Sentra Buah Lokal di Kuaro dan Long Kali Paser Mulai Produktif
Paser Berbuah yang menjadi program dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser masih terus berlanjut di sembilan kecamatan di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.
Saat ini, sudah ada dua kecamatan yang efektif dalam menghasilkan sentra buah dari program tersebut yaitu Kecamatan Kuaro dan Kecamatan Long Kali.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Paser, Erwan Wahyudi, menyampaikan bahwa ada dua kecamatan yang efektif melakukan panen buah.
Dua kecamatan itu di antaranya Kuaro yang menjadi sentra buah kelengkeng, dan Kecamatan Long Kali yang menjadi sentra jambu air dan jambu kristal.
"Jadi kedua kecamatan ini yang sudah menghasilkan," ujar Erwan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (9/10/2025).
Sementara untuk wilayah yang masih dalam pengembangan buah yaitu Kecamatan Tanah Grogot berupa buah alpukat.
Buah alpukat juga sementara bergulir di Tanah Grogot, untuk kecamatan lainnya tidak bisa cepat panen.
"Seperti di Long Ikis karena fokusnya buah durian, jadi sekitar tiga tahun lagi baru bisa panen," tambahnya.
DTPH Paser sebelumnya juga telah berencana untuk membuat Demonstrasi Plot (Demplot), atau lahan percontohan di sejumlah kecamatan untuk program Paser Berbuah.
Hanya saja, rencana tersebut belum terealisasi lantaran baru masuk tahap pembebasan lahan yang pengadaannya dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Paser.
Baru pembebasan lahan, itupun belum diserahkan ke kami. Lahan tersebut nantinya digunakan sebagai lahan percontohan Paser berbuah.
"Akan kami kerja samakan juga dengan TP PKK dan pemerintah kecamatan," tutup Erwan.
DTPH Kabupaten Paser berencana akan merealisasikan lahan percontohan itu di tahun 2026, agar petani dan pihak kecamatan dapat melihat demonstrasi dari Paser Buah yang dicanangkan pemerintah daerah.
Simak berita lengkapnya:
- Sentra Buah Lokal Paser Mulai Produktif di Kuaro dan Long Kali, Ada Jambu Sampai Kelengkeng >>>
3. Daerah dengan Jumlah PNS Paling Sedikit Tahun 2024
Pegawai Negeri Sipil atau PNS adalah tumpuan birokrasi pemerintah di Indonesia.
Mereka menjalankan fungsi-fungsi viral dalam pelayanan publik, mulai dari pendidikan, kesehatan, administrasi kependudukan hingga pembangunan infrastruktur.
Peran PNS di Kalimantan Timur (Kaltim) semakin krusial seiring dengan transformasi wilayah ini sebagai bagian dari kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dengan total 55.051 PNS yang tersebar di 10 kabupaten dan kota, Kaltim menunjukkan komitmen dalam memperkuat kapasitas aparatur sipil negara.
Mayoritas PNS berada di golongan III, yang biasanya mencakup tenaga teknis dan fungsional seperti guru, perawat dan staf administrasi.
Namun, distribusi jumlah PNS di provinsi ini masih belum merata. Beberapa daerah memiliki jumlah PNS yang jauh lebih sedikit dibandingkan daerah lainnya.
Hal ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk, luas wilayah, tingkat pembangunan serta kebutuhan pelayanan publik yang berbeda-beda.
Perlu diketahui, daerah dengan jumlah PNS yang sedikit tidak berarti minim kontribusi.
Justru, mereka sering kali menghadapi tantangan yang lebih besar dalam menjalankan tugas pemerintahan dengan sumber daya manusia terbatas. Lantas, melakukan efisiensi dan inovasi menjadi kunci keberhasilan mereka.
Berikut adalah lima daerah di Kalimantan Timur yang memiliki jumlah PNS paling sedikit pada 2024 berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS).
1. Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) – 1.064 orang
Laki-laki: 1.912 orang
Perempuan: 1.985 orang
Sebagai kabupaten termuda dan paling terpencil di Kaltim, Mahulu menghadapi tantangan geografis yang signifikan.
Dengan akses yang masih terbatas dan infrastruktur yang belum merata, jumlah PNS yang hanya 1.064 orang menjadi cerminan dari kondisi wilayah ini.
Para PNS di Mahulu dituntut untuk bekerja ekstra dalam menjangkau masyarakat di desa-desa yang tersebar di sepanjang aliran Sungai Mahakam.
2. Kota Bontang – 2.691 orang
Laki-laki: 1.149 orang
Perempuan: 1.542 orang
Meski dikenal sebagai kota industri, Bontang memiliki jumlah PNS yang relatif sedikit.
Hal ini dapat dikaitkan dengan luas wilayah yang kecil dan dominasi sektor swasta dalam perekonomian lokal.
Dengan hanya 2.691 PNS, Bontang tetap mampu memberikan pelayanan publik yang efisien, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.
3. Kabupaten Kutai Barat (Kubar) – 3.262 orang
Laki-laki: 1.537 orang
Perempuan: 1.725 orang
Dengan 3.262 PNS, pemerintah daerah berupaya mengoptimalkan pelayanan di kecamatan-kecamatan terpencil, termasuk wilayah adat yang memiliki karakteristik sosial budaya tersendiri.
4. Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) – 3.321 orang
Laki-laki: 1.439 orang
Perempuan: 1.882 orang
Meskipun jumlah PNS hanya sebanyak 3.321 orang, daerah ini tengah mengalami transformasi besar-besaran seiring dengan pembangunan IKN.
Para PNS di sini berperan penting dalam mendukung transisi pembangunan dan penataan wilayah yang akan menjadi bagian dari pusat pemerintahan nasional.
5. Kabupaten Paser - 3.897 orang
Laki-laki: 1.912 orang
Perempuan: 1.985 orang
Paser memiliki jumlah PNS yang sedikit lebih tinggi dibandingkan empat daerah sebelumnya, yakni 3.897 orang.
Wilayah ini dikenal dominasi di sektor pertanian dan perkebunan.
Para PNS di Paser berperan dalam mendukung program-program pemberdayaan masyarakat desa, peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan dasar.
Distribusi jumlah PNS di Kaltim mencerminkan dinamika dan kebutuhan masing-masing daerah.
Lima wilayah dengan jumlah PNS paling sedikit menunjukkan bahwa keterbatasan sumber daya manusia tidak menghalangi semangat pelayanan publik.
Mereka justru menjadi contoh bagaimana efisiensi, dedikasi dan inovasi dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan birokrasi di daerah.
Jika tren pembangunan dan pemerataan terus berlanjut, bukan tidak mungkin jumlah PNS di daerah-daerah ini akan meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan pelayanan dan pertumbuhan penduduk.
Simak berita lengkapnya:
- 5 Daerah dengan Jumlah PNS Paling Sedikit di Kalimantan Timur 2024 >>>
Demikian informasi terkait berita-berita populer di Kaltim dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: 5 Kabupaten Kota dengan PNS Daerah Terbanyak di Kalimantan Timur
(TribunKaltim.co/Nurila Firdaus/Syaifullah Ibrahim/Christnina Maharani)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
berita populer kaltim hari ini
berita populer Kaltim
kapal tenggelam
Kutim
Kutai Timur
PNS
Paser
TribunKaltim.co
POPULER KALTIM: Rudy Mas'ud Temui Menkeu, Harga Telur di Balikpapan Naik, Penipuan Oknum ASN Bontang |
![]() |
---|
POPULER KALTIM: Dapur SPPG di Tenggarong dapat Sertifikat Higiene, Pemkot Balikpapan Krisis Pegawai |
![]() |
---|
POPULER KALTIM: Pendaki Balikpapan Tewas di Paser, Fahmi Fadli Dinilai PKB Layak Cagub Kaltim 2029 |
![]() |
---|
POPULER KALTIM: Banjir Bandang di Long Ikis Paser dan DPRD Kaltim Soroti Penanganan Banjir Samarinda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.