Berita Samarinda Terkini
Pemkot Samarinda Pastikan Proyek Pengendalian Banjir Terus Berjalan Terukur dan Berkelanjutan
Kota Samarinda, Kalimantan Timur diguyur hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan sejumlah kawasan tergenang air
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA — Kota Samarinda, Kalimantan Timur diguyur hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan sejumlah kawasan tergenang air.
Meski demikian Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memastikan bahwa langkah-langkah penanganan banjir terus dijalankan secara berkelanjutan di tengah kondisi cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
Walikota Samarinda, Andi Harun, mengungkapkan bahwa hujan yang terjadi kali ini berada di luar kondisi normal.
Ia menyebut curah hujan yang tercatat jauh lebih besar dibandingkan dengan peristiwa sebelumnya.
Berdasarkan laporan yang ia terima, curah hujan belakangan ini mencapai 193 mililiter per detik, lebih tinggi dari kejadian pada Februari dan Maret lalu yang tercatat sebesar 180 mililiter per detik.
Menurut Andi Harun, intensitas hujan ekstrem ini tergolong anomali cuaca yang berdampak signifikan terhadap genangan di sejumlah titik kota.
Baca juga: Walikota Andi Harun Siapkan Strategi Lobi Pemerintah Pusat, Fokus Penanganan Banjir di Samarinda
“Ini di luar anomali. Lebih dari itu, tentu saya lagi-lagi minta maaf atas belum selesainya kegiatan penanggulangan banjir. Tapi satu yang kami pastikan bahwa kita terus bergerak, terus melakukan kegiatan dan tidak akan pernah berhenti terhadap prioritas ini,” ujarnya.
Meski dihadapkan pada tantangan curah hujan tinggi, Andi Harun menegaskan bahwa pengendalian banjir tetap menjadi prioritas utama Pemkot Samarinda.
Ia menuturkan bahwa berbagai upaya penanganan tengah dilakukan secara terukur dan menyeluruh agar efek genangan dapat diminimalkan dalam jangka panjang.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Samarinda dua periode itu juga memaparkan perkembangan terbaru terkait proyek pembangunan kolam retensi yang menjadi salah satu strategi utama dalam sistem pengendalian banjir kota.
Ia menjelaskan bahwa Pemkot Samarinda telah membahas rencana tersebut bersama DPRD, dan saat ini terdapat perkembangan baru.
Andi Harun menyebut, perwakilan DPRD Kota Samarinda baru-baru ini telah bertemu dengan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar). Dalam pertemuan itu, Pemerintah Kabupaten Kukar menyatakan kesediaannya untuk membangun kolam retensi di kawasan setelah APT Pranoto, tepatnya di wilayah perbatasan Kukar–Samarinda.
Menurutnya, langkah ini penting untuk memperluas area penampungan air di kawasan hulu sehingga dapat menekan debit air yang mengalir ke pusat kota.
Selain kerja sama lintas daerah tersebut, Andi Harun juga menguraikan bahwa Pemkot Samarinda telah mengajukan sejumlah usulan besar kepada Kementerian Pekerjaan Umum.
Seluruh usulan itu, katanya, difokuskan sepenuhnya pada program pengendalian banjir. Ia menjelaskan bahwa proposal yang diajukan mencakup berbagai upaya mitigasi, termasuk pembangunan site file di kawasan Sungai Karang Mumus yang diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp900 miliar.
| 5 Fakta Terkini Terowongan Samarinda, Target Uji Kelayakan Nasional hingga Operasional |
|
|---|
| Akhir 2025 Terowongan Samarinda Selesai, Bisa Dilintasi Warga Usai Lolos 2 Uji Kelayakan Ini |
|
|---|
| Terowongan Samarinda Rampung Akhir 2025, Uji Kelayakan Tunggu Pusat |
|
|---|
| Probebaya, Pengendalian Banjir, dan Kelurahan Digital Antar Walikota Samarinda ke Satyalancana |
|
|---|
| Revitalisasi Pasar Segiri Dimatangkan, Pemkot Samarinda Upayakan Bantuan Pusat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.