Gunung Bugis Kampung Narkoba

Warga Gunung Bugis Balikpapan Berjuang Hapus Stigma Kampung Narkoba, 'Kami Juga Ingin Hidup Tenang'

"Kampung Narkoba" menjadi cap buruk yang ingin dihapuskan oleh warga Gunung Bugis, Kota Balikpapan, bagaimana kisah mereka?

|
Tribun Kaltim
KAMPUNG NARKOBA - Warga Gunung Bugis, Kota Balikpapan, berjuang melawan stigma negatif mengenai kampungnya yang dijuluki sebagai "Kampung Narkoba", bagaimana kisah perjuang mereka? simak selengkapnya di artikel ini. (TRIBUN KALTIM) 

Kasat Resnarkoba Polresta Balikpapan, AKP Yoshimata JS Manggala, mengakui bahwa kawasan ini menjadi perhatian serius aparat.

"Sekitar 90 persen kasus narkoba di Balikpapan sepanjang 2024–2025 berasal dari Gunung Bugis, Balikpapan Barat," ujarnya.

Dari data Polresta, sepanjang 2024 tercatat 121 kasus narkoba di Balikpapan Barat dari total 315 kasus di seluruh Kota Balikpapan.

Kawasan paling rawan berada di Kelurahan Baru Ulu dan Baru Ilir, dua wilayah padat yang masuk lingkup Gunung Bugis.

Baca juga: Deep Learning hingga Razia Rutin Jadi Strategi SMAN 3 Balikpapan Lindungi Siswa dari Bahaya Narkoba

Yoshimata menjelaskan, sebagian besar barang haram itu berasal dari Samarinda, dengan jalur masuk lintas laut yang terhubung hingga Malaysia dan Singapura melalui Berau.

"Jenis narkoba yang paling dominan adalah sabu," ujarnya.

Selama Januari–Oktober 2025, Satresnarkoba telah menyita hampir dua kilogram sabu, 24 gram ganja, dan lebih dari 1.000 gram obat terlarang.

Para pengedar kini kian licin.

Mereka menggunakan modus "jejak" transaksi tanpa pertemuan langsung.

"Biasanya, mereka kirim titik lokasi. Misalnya, barang ditaruh di pot depan rumah atau di dekat tiang listrik. Setelah itu nomor pengirim langsung tidak aktif," jelas Yoshimata.

Selain tantangan teknis, polisi juga menghadapi hambatan sosial.

"Masyarakatnya mendukung pelaku, jadi kami sulit dapat informasi," katanya.

Pada 2024, bahkan sempat terjadi perlawanan terhadap petugas ketika seorang tersangka membawa senjata tajam saat hendak ditangkap.

Meski begitu, aparat tak berhenti.

Mereka melengkapi diri dengan rompi pelindung, senjata api, dan terus menggencarkan sosialisasi bahaya narkoba ke sekolah-sekolah dan kampus.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved