Berita Samarinda Terkini

Samarinda Kembali Ukir Prestasi Global, Walikota Andi Harun Masuk Dewan Eksekutif UCLG ASPAC

Samarinda kembali menorehkan babak penting dalam panggung diplomasi kota di Asia Pasifik

HO/PEMKOT SAMARINDA
TOREH PRESTASI - Walikota Samarinda, Andi Harun, resmi terpilih sebagai Co-President (Dewan Eksekutif UCLG ASPAC (United Cities and Local Governments Asia Pacific) periode 2025–2027. Penunjukan ini menegaskan kepercayaan internasional terhadap kiprah Samarinda dalam tata kelola pemerintahan yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik. (HO/PEMKOT SAMARINDA) 
Ringkasan Berita:
  • Samarinda terpilih sebagai Co-President UCLG ASPAC periode 2025–2027 dan dinilai memiliki kapasitas tata kelola kota yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.
  • Penjelasan mengenai makna UCLG ASPAC
  • Kiprah internasional Samarinda sebelumnya sudah terlihat, termasuk keterlibatan pada forum Climate Resilience and Innovation Forum 2025.

 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Diplomasi Kota Samarinda kian mendapat sorotan global setelah Walikota Samarinda Andi Harun resmi dinyatakan terpilih sebagai Co-President UCLG ASPAC (United Cities and Local Governments Asia Pacific) periode 2025–2027.

Sebagai informasi, United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) merupakan wilayah organisasi terbesar dalam struktur UCLG. Lembaga ini lahir dari penggabungan International Union of Local Authorities (IULA), United Towns Organization (UTO), dan World Association of the Major Metropolises (METROPOLIS).

UCLG sendiri berdiri pada 1 Januari 2004 dan berkedudukan pusat di Barcelona, Spanyol. Setelah konsolidasi tersebut, UCLG ASPAC kemudian dibentuk di Taipei pada 14 April 2004 sebagai penerus dari IULA ASPAC dengan mandat baru.

Sebagai pusat pengelolaan pengetahuan mengenai tata kelola pemerintahan daerah di kawasan Asia-Pasifik, UCLG ASPAC berfokus mendorong praktik pemerintahan lokal yang demokratis.

Organisasi ini juga menguatkan jejaring dan kerja sama antar kota, pemerintah daerah, serta asosiasi pemerintahan lokal agar mampu meningkatkan kapasitas dan kompetensinya.

Baca juga: Pemkot Samarinda Pastikan Insinerator Gunakan Sistem Pembuangan Gas Buang Sesuai Standar

Di samping itu, UCLG ASPAC menjadi representasi politik pemerintah daerah di tingkat internasional, khususnya di lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lembaga-lembaga di bawahnya.

Organisasi ini turut memperjuangkan terwujudnya masyarakat yang inklusif, adil secara sosial dan ekonomi, serta berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.

Keterlibatan UCLG ASPAC mencakup berbagai isu strategis dalam menjaga keberlanjutan pembangunan, mulai dari pengembangan ekonomi lokal, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ketangguhan bencana, penguatan nilai budaya, perencanaan strategis, desentralisasi, keuangan daerah, kesetaraan gender, kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan, hingga tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif.

Momentum ini disebut sebagai salah satu capaian tertinggi perjalanan diplomasi perkotaan di Indonesia dalam isu tata kelola modern, ketahanan iklim, dan pembangunan berkelanjutan.

Penetapan tersebut diumumkan melalui surat resmi UCLG ASPAC bertanggal 20 Oktober 2025 yang ditandatangani Sekretaris Jenderal Bernadia Irawati Tjandradewi, menyusul hasil Kongres UCLG ASPAC ke-10 di Goyang, Korea Selatan. 

Baca juga: Warga Binaan Bebas Bersyarat di Samarinda Dapat Pengawasan Intensif oleh Balai Pemasyarakatan

Pengakuan ini sekaligus menjadi bukti bahwa konsep local diplomacy dari Samarinda yang selama ini digaungkan dalam forum internasional terkait climate resilience bukan hanya seremonial, melainkan dipandang relevan dan nyata.

Pilihan dunia pada Samarinda adalah cerminan peningkatan kepercayaan global terhadap tata kelola pemerintahan daerah yang inovatif, inklusif, berbasis data, dan berorientasi lingkungan.

UCLG ASPAC menilai pengalaman serta visi Samarinda akan berkontribusi signifikan dalam menjawab tantangan pembangunan kawasan Asia Pasifik.

Terkait hal tersebut, Samarinda akan turut mencetak arah kebijakan strategis, memperkuat kapasitas pemerintah lokal, serta mengawal implementasi keputusan Regional Council dan Sidang Umum Regional.

“Kepercayaan global ini merupakan kehormatan besar sekaligus pengakuan internasional atas komitmen dan kiprah Samarinda dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan,” demikian disampaikan Pemkot Samarinda dalam pernyataan resminya.

Baca juga: Probebaya, Pengendalian Banjir, dan Kelurahan Digital Antar Walikota Samarinda ke Satyalancana

Posisi ini juga menempatkan Samarinda sejajar dengan kota-kota besar dunia dalam memperjuangkan kolaborasi global menuju pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Kontribusi Samarinda dinilai akan memperkuat peran pemerintah daerah sebagai aktor terdepan dalam pembangunan humanis, tangguh, serta berorientasi lingkungan.

Reputasi Global yang Dibangun dari Aksi Nyata

Bukan kali pertama Samarinda mengisi peran strategis dalam forum internasional. Sebelumnya, Andi Harun menjadi narasumber di Climate Resilience and Innovation Forum (CRIF) 2025 yang diinisiasi UCLG ASPAC di Jakarta (21/5/2025), mewakili Kalimantan Timur bersama sembilan kota/kabupaten lain di Indonesia.

“Pertemuan di Jakarta itu kemarin adalah undangan dari UCLG ASPAC, sebuah organisasi kemitraan global yang selama ini konsen terhadap isu-isu sustainable development, termasuk isu-isu mengenai climate resilience,” ujar Andi Harun.

Keikutsertaan tersebut dinilainya sebagai pengakuan bahwa Samarinda telah berada di jalur yang benar dalam menjawab tantangan perubahan iklim.

Baca juga: Bangun Sinergi Lintas Wilayah, Andi Harun Berkomunikasi dengan Bupati Kukar untuk Mengatasi Banjir

Ia juga memaparkan keberhasilan konkret yang telah dicapai, seperti pembangunan Taman Para’an di Gang Nibung Jalan Dr Sutomo yang sepenuhnya dibiayai bantuan luar negeri tanpa membebani APBD.

“Kita juga mendapat bantuan dalam penyusunan program, termasuk panduan bagaimana Kota Samarinda bisa terus beradaptasi dengan perubahan iklim,” tambahnya.

Dalam forum itu, ia menegaskan bahwa agenda ketahanan iklim ditangani secara lintas sektor, melibatkan 30 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan berbasis data kerentanan wilayah mulai dari peta rawan bencana, aksi tahunan dalam APBD, hingga penanganan banjir.

Namun, Andi Harun mengingatkan bahwa tantangan terbesar bukan hanya soal teknis, melainkan perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan.

“Perlakuan kita terhadap bumi ini harus diubah. Perilaku kita terhadap sampah, lingkungan, semua harus diperbaiki,” tegasnya.

Ia juga menyoroti faktor hulu seperti pengerukan lahan dan penebangan pohon yang memicu longsor dan sedimentasi berkepanjangan.

Karena itu, ketegasan kebijakan lingkungan harus sejalan dengan kesadaran publik yang lebih tinggi.

Andi Harun juga sebelumnya menyampaikan bahwa daerah di Kalimantan Timur harus memperkuat kolaborasi dalam menghadapi anomali iklim yang semakin ekstrem. Menurutnya, ketahanan tidak boleh hanya reaktif ketika bencana datang.

Ia menyerukan komitmen bersama agar ketangguhan iklim menjadi agenda kolektif lintas daerah, bukan hanya wacana seremoni.

“Saya bilang, we will strengthen collaboration between regions for climate resilience in Indonesia. Ini harus jadi agenda bersama, bukan hanya sekadar wacana di mimbar sambutan,” tandasnya.

Dengan amanah baru di UCLG ASPAC, Samarinda diharapkan mampu memperluas jangkauan diplomasi kota sekaligus membawa manfaat global kembali ke masyarakat.

“Once again, congratulations, and please accept our best wishes for success,” tutup UCLG ASPAC dalam surat resminya. (*) 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved