Berita Samarinda Terkini
Setahun Terperangkap Lautan Lumpur Samarinda, Warga Menanti Solusi
Sudah setahun lamanya, warga RT 27 Kelurahan Tanah Merah, Samarinda Utara Kota Samarinda
Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Budi Susilo
"Pernah bajir harus mengungsi ke tetangga, bapak pake kursi roda saya dorong kesana," ungkapnya.
Banjir lumpur itu empat hingga lima kali seminggu, tergantung seberapa deras hujan mengguyur wilayah Tanah Merah, Samarinda.
Kata dia minggu lalu saja, dalam hitungan hari, rumahnya sudah empat kali terendam, mulai Selasa, Kamis, Minggu, dan Senin.
Dalam keputusasaan, Murni sudah mencoba mencari pertolongan. Dua kali ia datangi kantor kelurahan, berharap ada solusi atau setidaknya perhatian. Namun, yang didapatkannya hanyalah janji-janji hampa dari Pemerintah setempat.
"Dibilangnya, 'Iya nanti di survei dulu, nanti dulu' sampai sekarang enggak juga ditindaklanjuti," katanya penuh kekecewaan.
Kini, di rumah beton Murni, suami yang lumpuh, dan seorang anaknya yang juga berjuang mengantikan peran ayahnya terhimpit di antara ketidakberdayaan ekonomi dan ancaman lingkungan yang tak kunjung usai.
Bagi Murni, rumahnya kini bukan lagi tempat yang aman, melainkan medan perjuangan sehari-harinya selain menjaga dan merawat suaminya yang lumpuh ia harus melawan lumpur dan ketidakpastian nasib dengan usia yang kini masuk usia lanjut. (*)
| Disiapkan Lahan 1 Hektare Lebih di Lempake Samarinda, Peternakan Domba jadi Pilot Project Bisnis |
|
|---|
| Prodi Arsitektur Bangunan Gedung Polnes Gandeng Industri Melalui TEFA Innovarchie |
|
|---|
| Masyarakat Diimbau Lapor Jika Temukan ASN di Samarinda Keluyuran saat Jam Kerja |
|
|---|
| Dishub Samarinda Sebut Warga Mulai Sadar tak Parkir Sembarangan |
|
|---|
| Uang Palsu Resahkan Warga Samarinda, Penjual Ikan Sampai Bakar Upal karena Kesal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251105_Longsor-di-Samarinda-Sudah-Setahun.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.