Pelaku Penembakan di Samarinda Ditangkap
Penembakan di THM Samarinda: Peran Sentral Rohim, Diduga Pimpin Operasi dan Atur Peran Rekannya
Peristiwa penembakan di depan THM di Samarinda, Minggu (4/5/2025) dini hari, diduga merupakan aksi pembunuhan berencana.
Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Rita Noor Shobah
Anwar alias Ula, yang bertugas memantau di Pos Security, memberi kode jari kepada eksekutor.
Julfian yang menunggu dengan motor XMAX hitam langsung mendekati korban dan melepaskan lima tembakan ke arah korban (satu kali meleset, empat kali mengenai tubuh) hingga korban terjatuh.
Setelah itu, Julfian menembakkan senjata ke udara sebagai tanda operasi selesai.
Baca juga: Pihak Terdakwa Soroti Keganjilan Ahli Forensik di Sidang Pembunuhan THM Samarinda
Ia kemudian melarikan diri, membuang pakaian, dan menyerahkan senjata api serta sisa peluru kepada Arile alias Aril untuk disembunyikan.
Barang bukti tersebut kemudian dikubur oleh Aril di kawasan Jalan PU, Kelurahan Baqa, Samarinda Seberang.
Pembagian Peran Tim
Tim Mobil Wuling (Pendukung dan Back Up):
Kelompok ini bertugas melakukan pengawasan dan bersiap melakukan eksekusi menggunakan badik jika rencana penembakan gagal.
- Anwar alias Ula: pemantau gerakan korban di depan Pos Security THM Crown dan memberikan kode (isyarat jari) kepada eksekutor yaitu Julfian alias Ijul saat korban keluar.
- Abdul Gafar alias Sugeng: sopir mobil Wuling.
- Satar Maulana dan Wiwin alias Andos: membawa senjata tajam badik sebagai cadangan.
Tim Sepeda Motor (Informasi dan Back Up Kedua):
- Kurniawan alias Wawan Pablo: Menjadi perantara komunikasi antara otak pelaku dan pencari informasi. Ia meneruskan foto dan perintah, serta mengkoordinasikan informasi keberadaan korban di TKP.
- Fatur Rahman Ainul alias Fatuy: memastikan keberadaan dan ciri fisik korban di dalam THM lalu melaporkannya.
- Andi Lau alias Lau: standby di depan Hotel Radja sebagai back up jika diperlukan.
Peran Pasca-Eksekusi:
Terdakwa Arile alias Aril sempat Ikut serta dalam pertemuan awal dan standby di lokasi.
Ia menerima senjata api dari Julfian dan menguburnya untuk menghilangkan jejak.
Asal Senpi dari Jual Beli dengan Eks Anggota Brimob
Dalam sidang kasus penembakan di THM itu juga terungkap asal senjata api yang digunakan eksekutor.
Asal usul senpi yang dipakai Ijul terungkap di sidang lanjutan penembakan di THM Samarinda yang digelar Rabu (12/11/2025).
Senjata itu didapat melalui mekanisme jual beli ilegal dari seorang mantan anggota anggota Kompi 3 Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Kalimantan Timur.
Dari informasi yang dihimpun Tribunkaltim.co, terungkap pembelian senjata api jenis revolver ZBRO JOVKA 5566A00659 warna hitam yang digunakan pelaku untuk mengeksekusi korban, bermula pada pertengahan tahun 2022.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251112_Sidang-Pengadilan-Negeri-Samarinda-Kasus-Penembakan-THM-Samarinda.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.