Peristiwa November Balikpapan
Sejarah Kaltim, Perlawanan Rakyat 18 November 1945 di Balikpapan, di Balik Pemberontakan yang Gagal
Sejarah Kaltim, perlawanan rakyat 18 November 1945 di Balikpapan, kisah di balik pemberontakan yang gagal.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
Menurutnya, posisi Balikpapan sebagai salah satu kota yang memproduksi minyak tersebut membuat kota tersebut menjadi incaran dunia, termasuk Belanda dan Jepang.
Terlebih, saat itu, sumber daya alam seperti minyak sangat dibutuhkan dalam perang dunia dua untuk persenjataan maupun perkapalan.
"Makanya kota Balikpapan menjadi penting. Bahkan negara yang terlibat dalam perang dunia kedua ini mereka masing-masing membutuhkan minyak untuk mesin perangnya. Sehingga Balikpapan cukup menjadi rebutan," ungkapnya.
Meski begitu, tokoh-tokoh masyarakat dan para pejuang yang tergabung dalam Badan Pembela Republik Indonesia (BPRI) berhasil mengusir penjajah dan memastikan Balikpapan tetap dalam NKRI.
Dengan begitu, kota Beriman memiliki peran penting dalam sejarah nasional Indonesia.
Namun sayangnya, sejarah ini tak begitu 'menggema' di tengah masyarakat.
Bahkan, terbilang jauh tertinggal dibanding sejarah kota lain di pulau jawa.
Sebab menurut Sainal, rasa minder akan narasi sejarah yang dianggap tak cukup penting menjadi alasan cerita ini tak banyak dibahas dan diangkat ke level nasional.
Padahal, menurutnya, Balikpapan bukan hanya pintu minyak, melainkan juga pintu strategi pertahanan yang terhubung dalam rute perang.
"Strategi serangan-serangan udara ataupun serangan laut itu dikontrol melalui Balikpapan dan Pontianak. Makanya posisinya penting," tuturnya.
Terlebih, kata dia, tak banyak pula akademisi ataupun tokoh-tokoh tertentu yang membahas sejarah kota Balikpapan lebih mendalam dan mengangkatnya ke level nasional.
Hal ini juga terjadi seiring dengan sedikitnya minat anak muda Balikpapan dalam mempelajari serta menelusuri sejarah kota tercintanya.
Termasuk juga, mempublikasikannya ke publik dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
"Jadi karena mindernya orang-orang Kaltim untuk mengangkat sejarahnya ke level nasionalnya, juga kurang banyak diskusi tentang itu sehingga itu belum terlalu 'terdengar',
Komitmen Bangun Cagar Budaya
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menegaskan pentingnya pelestarian sejarah lokal sebagai bagian dari pendidikan generasi muda.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251116_sejarah-November-1945-di-Balikpapan_nama-pejuang-yang-demonstrasi-di-Lapangan-Karang-Anyar.jpg)