Peristiwa November Balikpapan
Sejarah Kaltim, Perlawanan Rakyat 18 November 1945 di Balikpapan, di Balik Pemberontakan yang Gagal
Sejarah Kaltim, perlawanan rakyat 18 November 1945 di Balikpapan, kisah di balik pemberontakan yang gagal.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
Rencananya, KIM akan memadamkan listrik sebagai sinyal serangan lanjutan.
Namun seluruh granat yang dilempar pemuda gagal merusak fasilitas listrik.
Balikpapan tetap terang hingga pagi, membuat rencana aksi lanjutan tidak dapat dieksekusi.
“Setelah granat tidak berhasil memutus listrik, pemberontakan praktis gagal.
Setelah itulah Abdul Muthalib semakin diburu,” jelas sejarawan Herry Trunajaya, penulis buku Balikpapan 13 November 1945 kepada Tribunkaltim.Co, Sabtu (15/11/2025).
Hilangnya Sosok Abdul Muthalib
Hingga hari ini, sosok Abdul Moethalib tetap misterius.
Tidak ada satu pun arsip pemerintah, keluarga, maupun foto dokumentasinya yang dapat ditemukan.
“Bahkan selembar foto pun tak ada. Ia diduga bukan orang asli Balikpapan. Kemungkinan dari Palembang,” kata Herry.
Ia dikenal cerdas, fasih bahasa Belanda, Jepang, dan Inggris, serta dihormati para pemuda.
Namun setelah 18 November 1945, ia diungsikan bersama istrinya dan tidak ada kabar lagi tentang keberadaannya.
Kendati sosoknya tidak diketahui jejaknya, nama Abdul Muthalib tetap tercatat dalam prasasti sejarah November 1945 di Balikpapan.
Nama Abdul Muthalib dan para pejuang lainnya diabadikan dalam sebuah prasasti yang dikenal dengan Tugu Pahlawan atau Tugu Peristiwa Demonstrasi Rakyat Balikpapan yang pernah berdiri di kawasan kompleks Pertamina, Karang Anyar.
“Kini, prasasti itu dipindahkan di Rumah Cagar Budaya Dahor, menjadi bagian perjalanan sejarah di Kota Balikpapan,” katanya.
Sejarah Balikpapan, Kota Rebutan Dunia
Balikpapan kerap terkenal dengan sebutan kota minyak. Karena sejarahnya yang sangat lekat dengan industri dan produksi minyak bumi.
Namun, kota Balikpapan nyatanya memiliki peran strategis dalam sejarah nasional sebagai salah satu kota yang jadi rebutan dunia.
Akademisi Sekaligus Dosen Program Studi Sejarah Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Sainal A mengatakan, Balikpapan memiliki peran vital sejak awal abad ke-20.
Terutama terkait dengan perebutan sumber daya minyak oleh kekuatan kolonial dan negara-negara besar dalam Perang Dunia II.
"Balikpapan itu sebenarnya sudah cukup dikenal masyarakat dunia, di awal abad 20 dalam perang dunia.
Kaitannya dengan sumber daya alam yang ada, terutama minyak yang sangat dibutuhkan terutama di perang dunia kedua sekitar tahun 1942 hingga 1945," jelasnya, Minggu (16/11/2025).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251116_sejarah-November-1945-di-Balikpapan_nama-pejuang-yang-demonstrasi-di-Lapangan-Karang-Anyar.jpg)