5 Daerah di Kalimantan Timur dengan Jumlah Bidan Paling Minim

TRIBUNKALTIM.CO - Provinsi Kalimantan Timur memiliki total 5.332 bidan yang tersebar di sepuluh kabupaten/kota per Tahun 2024.

Meskipun peran bidan sangat vital dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah dari Seksi SDM Kesehatan menunjukkan adanya disparitas yang signifikan, dengan salah satu kabupaten menghadapi tantangan besar dalam ketersediaan bidan.

Analisis data menunjukkan bahwa Kabupaten Mahakam Ulu menduduki peringkat terbawah dalam ketersediaan tenaga bidan di seluruh Kaltim.

Dengan wilayah yang secara geografis menantang, Mahakam Ulu hanya memiliki 124 bidan.

Baca juga: 10 Daerah di Kaltim dengan Jumlah Gereja Terbanyak dan Paling Sedikit

Angka ini jauh di bawah total rata-rata kabupaten/kota lainnya, dan merupakan yang terkecil di Kaltim.

Kondisi ini sangat kontras jika dibandingkan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang memiliki jumlah bidan tertinggi, yaitu 936 orang, atau Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dengan 802 orang bidan.

Keterbatasan bidan di wilayah terpencil seperti Mahakam Ulu dapat berdampak serius pada program kesehatan ibu hamil, persalinan aman, dan pelayanan kesehatan dasar di kawasan tersebut.

Perbandingan Tenaga Kesehatan Lain

Secara keseluruhan, sektor kesehatan Kaltim didominasi oleh Tenaga Perawat.

Baca juga: Top 5 Daerah Pengguna Kayu Bakar Terbanyak di Kalimantan Timur

Total 11.519 perawat tersebar di provinsi ini, dengan konsentrasi terbesar di wilayah perkotaan seperti Kota Samarinda (2.816 perawat) dan Kota Balikpapan (2.435 perawat).

Selain bidan, Kabupaten Mahakam Ulu juga menempati posisi paling rendah untuk hampir semua kategori tenaga kesehatan, termasuk:

- Perawat: 216 orang (terendah)

- Tenaga Kefarmasian: 42 orang (terendah)

- Tenaga Gizi: 16 orang (terendah)

Baca juga: Top 5 Daerah dengan Persentase Perokok Usia 15-24 Tahun Terbanyak di Kaltim

Namun, ada beberapa kategori yang menunjukkan kebutuhan yang sangat mendesak secara keseluruhan di Kaltim, di mana jumlahnya secara total masih tergolong minim.

Misalnya, total Tenaga Kesehatan Psikologi Klinis hanya berjumlah 30 orang se-Provinsi Kaltim, dan Tenaga Kesehatan Tradisional bahkan hanya berjumlah 6 orang, yang terkonsentrasi di Kabupaten Paser (4 orang) dan Kota Samarinda (2 orang).