Valentine Day
Polemik soal Larangan Perayaan Valentine, Begini Kata Ketua MUI
Jadi bagi daerah yang memang menimbulkan kerawanan sebaiknya dilarang dan tidak semua daerah tentu," jelas Ma'aruf.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'aruf mengatakan perayaan hari kasih sayang atau Valentine day sebaiknya dilarang jika membawa ketidakbaikan.
"Ya kalau Valentine itu membawa ketidakbaikan, kerusuhan, melanggar moralitas pergaulan bebas memang sebaiknya dilarang kalau itu," tegas Ma'aruf di kantor MUI, Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2018).
Baca: Kejutan Spektakuler Show Top 10 Indonesian Idol, Kontestan Favorit Maia dan BCL Tersingkir
Baca: Bukan Cuma Cantik, Ini 7 Fakta Lainnya Istri Daniel Mananta yang tak Tercium Media
Baca: Dapat Suntikan Dana dari Astra Rp 2 Triliun, Go-Jek Siap Ekspansi ke Papua
Ia pun mendukung jika ada kepala daerah baik Gubernur, wali kota maupun bupati melarang perayaan Valetine dengan memperhatikan akibat yang ditimbulkan.
"Oleh karena itu, memang kalau ada wali kota melarang tentu ada sebabnya. Sebabnya apa, ada Asbabunnuzzul larangan itu.
Baca: Nuansa Budaya di Pengundian Nomor Urut, Paslon Kompak Kenakan Pakaian Adat
Baca: Semua Paslon Percaya Nomor Urut Punya Makna, Isran: Nomor 3 Itu Nomor Keramat
Baca: Jelang Laga Real Madrid vs PSG, Duel Penentu Nasib Dua Pelatih
Jadi bagi daerah yang memang menimbulkan kerawanan sebaiknya dilarang dan tidak semua daerah tentu," jelas Ma'aruf.
"Wali kota dan bupati dia melihat kerawanan enggak, kalau ada kerawanan larangan itu lebih bagus," lanjut Ma'aruf.
Baca: Canangkan Hari Sedekah Nasional, PT ATM Bagikan 1.000 Paket Sembako
Baca: Dicecar DPR, Ups. . . Pimpinan KPK Terdengar Menggerutu, Ternyata Ada yang Terlupa
Baca: Freeport Indonesia Ajukan Rekomendasi Ekspor Konsentrat Namun Wajib Bangun Smelter