Advertorial
Cuci Darah Dengan JKN-KIS
"Untuk satu kali cuci darah saja biayanya sekitar 800rb, kalau bayar sendiri saya sudah tidak sanggup pastinya,” ucapnya di awal ceritanya.
BALIKPAPAN - Pelayanan kesehatan program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) semakin dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
Salah satunya oleh seorang ibu yang bernama Elisabeth Tangke Tandibua (64).
Sejak 2 tahun yang lalu, wanita yang disapa Eli ini telah melakukan tindakan cuci darah rutin untuk bertahan hidup.
• Autodebet, Solusi Pembayaran Iuran JKN-KIS
• Kepesertaan JKN-KIS Capai 98 Persen Pemkab Kukar Kaltim Terima UHC Award
• Sempat Turun 300 Ribu Jiwa di 2017, Kepesertaan JKN-KIS di Kukar Capai 98 Persen
Ia adalah istri pensiunan guru yang telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.
Saat dikunjungi oleh salah satu anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional Ahmad Ansyori dan Tim Jamkesnews, Eli menceritakan tentang pengobatannya menggunakan Kartu Indonesia Sehat.
“Sudah 2 tahun saya melakukan cuci darah, kalau tidak ada program JKN-KIS bagaimana? Untuk satu kali cuci darah saja biayanya sekitar 800rb, kalau bayar sendiri saya sudah tidak sanggup pastinya,” ucapnya di awal ceritanya.
Terlihat begitu tegar dari wajahnya dalam menghadapi ujian yang Tuhan berikan kepadanya, segala pekerjaan dilakukannya bersama anak bungsunya.
• Bersalin di Klinik FKTP dengan JKN-KIS, Rosliani: Pelayanan Sangat Baik
• Layanan JKN-KIS dari BPJS Kesehatan, Nyaman dengan Persalinan Sakinah
• Bersama Berbagi Melalui Program JKN-KIS, Ini Kisah Masitah dan Anie
Setiap 2 kali dalam seminggu ia diharuskan untuk melakukan cuci darah, dengan mandiri ia pergi sendiri menggunakan ojeg.
"Kalau pergi ke rumah sakit ya sendiri saja Pak, tapi kalo hari sabtu saya diantar anak karena anak saya libur kerja kalo hari Sabtu,” pungkas Eli yang saat ini tinggal bersama anak bungsunya.
“Saya tau kalau program ini iurannya dari orang lain juga kan? Ya secara gotong royong toh, saling bantu membantu,” sontaknya.
Tim Jamkesnews pun terkejut saat ia mengucapkan hal seperti itu, yang menandakan bahwa ia telah sadar akan prinsip terselenggaranya program ini.
Meskipun ia telah berusia lanjut, namun ia tetap sadar akan kontribusi iuran peserta lainnya dalam program JKN-KIS.
• Dikabarkan Menikah Hari Ini, Beredar Foto Mesra Ahok Bersama Puput Nastiti Devi saat Valentine 2019
• Tarif Kargo Naik, Koordinator Perlindungan Konsumen Duga Ada Monopoli di Penerbangan
• SBY Setia Dampingi Ani Yudhoyono yang Terbaring Sakit, Ini Kisah Perjalanan Cinta Keduanya
“Puji Tuhan, syukurnya saya masih bisa berjalan dan masih bisa dibantu oleh masyarakat lain dalam program ini.
Ditambah lagi kalo melihat orang lain yang seumuran dengan saya di rumah sakit, trus yang pakai kursi roda, ya saya semakin tidak lupa bersyukur kepada Tuhan,” lanjutnya.
Diakhir Eli mengemukakan harapannya agar BPJS Kesehatan tetap meningkatkan pelayanan yang diberikan.
Selain itu Ia juga mengajak masyarakat lainnya untuk mendaftar menjadi peserta JKN-KIS, “Saya biasa kasih tau ke teman-teman, ke tetangga juga, gimana kalau kamu sakit dan ga ikut BPJS Kesehatan.
Ya kalau kamu punya uang, ga masalah, kalau ga punya?” tutupnya diakhir percakapan