Hati-hati Makan Daging Kambing Berlebihan, Dapat Picu Penyakit Ini
Dibandingkan jenis daging yang lain, daging kambing memiliki beberapa mitos yang dipercaya masyarakat.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Pada hari Jumat (1/9/2017) umat Islam di Indonesia dan berbagai belahan lain dunia merayakan Idul Adha atau Hari Raya Kurban.
Sebagaimana biasanya pada hari raya ini sebagian masyarakat akan menikmati makanan berbahan daging hewan kurban berkaki empat atau red meat seperti kambing, sapi atau kerbau.
Baca: Kecelakaan saat Latihan Enduro, Begini Kabar Valentino Rossi Saat Ini
Baca: Wuah. . . Ada Delapan Perusahaan Milik Bos First Travel yang Disita Polisi, Ini Daftarnya
Baca: Usut Penyebar Video Nakal, Pria Ini Dipilih Jadi Pengacaranya, Netizen Salfok Nama Asli Millen
Dibandingkan jenis daging yang lain, daging kambing memiliki beberapa mitos yang dipercaya masyarakat.
Apa itu?
Baca: BREAKING NEWS - Panik, Rasakan Guncangan Gempa, Skuat Borneo FC Panik Berhamburan ke Luar Hotel
Baca: Telkom Tanggapi Kabar soal Satelit Telkom 1 yang Dikabarkan Hancur
Baca: Jelang Idul Adha, Sembilan Rumah Warga Ludes di Lok Bahu
Dr. dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB, yang dikenal sebagai spesialis penyakit dalam, mengatakan, masyarakat percaya bahwa makan daging kambing bisa menaikan tekanan darah.
Masyarakat yang kebetulan diketahui tekanan darahnya rendah atau hipotensi (TD < atau = 90/60), misalnya, meningkatkan makan daging kambing agar tensinya naik.
Baca: Memilukan! Hampir 5 Tahun Murid SD Ini Belajar di Ruangan Tanpa Atap, Usang, Penuh Tumpukan Kayu
Baca: Memilukan! Hampir 5 Tahun Murid SD Ini Belajar di Ruangan Tanpa Atap, Usang, Penuh Tumpukan Kayu
Baca: Kedua Orangtuanya Tunanetra, Begini Perjuangan Retno Menuntut Ilmu Hingga Lulus Cum Laude
Baca: Argentina Hadapi Uruguay, Signifikansi Peran Crespo Begitu Kental
Padahal menurut dr Ari, tekanan darah rendah bisa disebabkan oleh berbagai hal.
Bisa karena perdarahan, kurang minum sampai dehidrasi karena berbagai sebab, kelelahan atau kurang tidur.
Baca: Begini Keadaan Udara NKRI Sejak Ada Sang Helder Sukhoi . . .
Baca: Ini Agenda Coach Luis Milla Setelah Laga Timnas Indonesia Kontra Fiji
Baca: PARADE FOTO - Beginilah Seru dan Semaraknya Pawai Takbiran di Kota Minyak
Tensi yang rendah juga dapat disebabkan karena gangguan pada jantung baik karena kelainan katup atau serangan jantung bahkan gagal jantung.
Tapi pada sebagian masyarakat, tanpa melihat apa penyebab tekanan darahnya rendah, langsung mengonsumsi daging kambing secara berlebihan.
Baca: Cara Tingkatkan Kolesterol Baik, Nomor 4 Cukup Lakukan 30 Menit
Baca: Risiko Penyakit Jantung Dapat Dikurangi dengan Kolesterol Jahat yang Sangat Rendah
Baca: Kok Vertigo Sering Kambuh dan Kolesterol Tinggi, Bagaimana Mengatasinya Dok?
Kalau tensi turun karena gangguan jantung makan daging kambing justru akan fatal dan memperburuk keadaan.
Mitos kedua adalah torpedo atau testis kambing meningkatkan gairah seksual.
Baca: Benarkah Daging Kambing Bisa Bikin Darah Tinggi?
Baca: Bukan Daging Kambing Lho. Ternyata 7 Makanan Ini yang Dongkrak Libido Pria
Baca: Mantap! Rasakan Empuk, Gurih, dan Pedasnya Kambing Bakar Kairo dan Nasi Goreng Rempah
Kabar yang beredar ditengah masyarakat, "torpedo" atau testis kambing yang dijadikan sate kambing setengah matang meningkatkan gairah seksual.
“Ternyata hal inipun tidak sepenuhnya benar, memang testis kambing banyak mengandung testosteron yang dapat meningkatkan gairah seksual.
Baca: Dikritik Sepi dan Tak Bergairah, Pusamania Tetap Atraktif di Utara dan Selatan
Baca: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Pria Bisa Bergairah Lagi Setelah Bercinta?
Baca: Setelah Punya Anak, Gairah Bercinta Mulai Hilang?
Tetapi sebenarnya peningkatan gairah seksual terjadi karena multifaktor dan tidak semata-mata berhubungan dengan makanan,” ujar dokter Ari seperti dikutip dari email yang diterima Warta Kota, Kamis (31/8/2017).
Dokter dari Rumah Sakit Cipta and Mangunkusumo (RSCM) ini mengatakan, daging kambing seperti juga daging merah lain mengandung lemak tinggi.
Baca: Kandungan Lemaknya Lebih Jahat dari Mentega, Sebaiknya Hindari Menggunakan Minyak Kelapa
Baca: 4 Olahraga Ini Bebaskan Lemak Membandel di Perut Setelah Lebaran
Baca: Dongkrak Kesuburan dengan Asupan Lemak Omega 3
Lemak hewani biasanya mengandung lemak jenuh.
Lemak jenuh ini banyak mengandung LDL lemak jahat yang bisa menumpuk pada dinding pembuluh darah kita.
Baca: RSUD AWS Tingkatkan Pelayanan Jantung dan Pembuluh Darah, Ternyata Investasi Sangat Mahal
Baca: Kenali Perusak Jantung dan Pembuluh Darah
Baca: Duduk Lama di Pesawat Picu Penyumbatan Pembuluh Darah
Selain lemak, daging kambing juga mengandung protein hewani.
Protein kita butuhkan untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan sebagai zat pembangun.
Baca: Perbanyak Asupan Protein saat Sahur, Dijamin Anda Kuat Puasa Seharian
Baca: Jarang Terekspos, Ternyata Anak Bos First Travel Anniesa Hasibuan Tak Hanya Satu, Ini Buktinya
Daging kambing juga daging sapi yang akan menjadi santapan utama Hari Raya Kurban mengandung zat gizi yang memang dibutuhkan tetapi kalau jumlahnya berlebihan akan mengganggu kesehatan.
Dampak langsung akibat mengonsumsi daging kambing berlebihan adalah sembelit.
Baca: Kurma, Efektif Cegah Sembelit Hingga Hipertensi
Baca: Inilah Sebab Kenapa Orang Sumatera Utara Mudah Sembelit
Kalau kebetulan penyakit GERD, maka GERDnya akan bertambah parah setelah mengonsumsi daging kambing berlebihan.
Belum lagi efek jangka panjang berupa peningkatan kadar lemak dan kolesterol darah.
Baca: 17 Tahun Tidak Bertemu, Peserta Reuni Eks Pegawai Deppen Samarinda Ini Menikmati Kambing Guling
Baca: Punya Iga Kambing di Rumah? Yuk Bikin Iga Saus Basil
“Silahkan mengosumsi daging kurban dan jangan berlebihan.
Jangan lupa imbangi banyak makan buah dan sayur untuk mengurangi efek samping dari makan daging berlebihan,” katanya. (Warta Kota/Lilis Setyaningsih)