Nah Lho, Data Menunjukkan Hampir 2.000 Kasus Perceraian Gara-gara Kata Romantis di Media Sosial

Pemicunya menurut pihak Pengadilan Agama antara lain diawali oleh penggunaan media sosial (medsos) yang tidak bijak.

Editor: Amalia Husnul A
Hootsuite Blog
Ilustrasi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hampir 2.000 pasangan suami-istri (pasutri) di Kota Bekasi mengakhiri status mereka sebagai suami-istri meja hijau akibat adanya pihak ketiga.

Pemicunya menurut pihak Pengadilan Agama Kota Bekasi antara lain diawali oleh penggunaan media sosial (medsos) yang tidak bijak.

Sejak sepanjang tahun 2017 ini berjalan, PA Kota Bekasi sudah menangani 1.826 kasus perceraian. Data itu terhitung sejak Januari hingga awal Oktober 2017 ini.

Baca: Lagi Karaoke, Pistol Kanit Reskrim Meletus, Peluru Bersarang di Paha Devia, Duh. . . Diduga Mabuk

Baca: Geger Siswi SMK Melahirkan di Toilet Sekolah, Pria Ini Pelakunya, Ternyata Begini Cara Mereka Intim

Baca: Ayo, Rencanakan Liburan dari Sekarang, Ini Daftar Libur dan Cuti Resmi Tahun 2018

Panitera Muda Hukum PA Kota Bekasi, Masniarti, mengemukakan bahwa ada indikasi masuknya pihak ketiga ke rumah tangga mereka akibat salah satu pasangan bermain aktif di medsos.

Masniarti menyebutkan, pada awalnya salah satu di antara pasangan itu bermain di media sosial untuk menghilangkan kepenatan.

Namun intensitas mereka bermain di medsos justru berbuah petaka.

Baca: Bung Karno Terpikat dan Mengidolakan Artis Ini, Sayangnya Kisah Hidupnya Tragis

Baca: Heboh, Netizen Bincangkan Ukuran Dada Ariel Tatum, Ini Lho Rahasianya

Baca: Dugaan Uang Gratifikasi Rp 6 Miliar ke Bupati Rita, Dijawab Abun Itu Uang Jual Beli Emas

Rumah tangga mereka retak karena salah satu pasangan bermain api dengan pihak ketiga.

"Ini yang menimbulkan perselisihan, karena salah satu dari mereka sibuk bermain sosmed dan lupa dengan tugas serta kewajibannya," kata Masniarti saat ditemui di kantornya, Selasa (3/10/2017) siang.

Masih menurut Masniarti, penggunaan medsos yang kurang bijaksana juga memicu adanya salah paham pada salah satu pasangan.

Baca: Puluhan Tahun Tinggal di Hutan Amborawang, Ternyata Nasib Tapol Menyedihkan

Baca: Lima Napi Anak Dipindahkan ke LPKA, Fasilitas Ruangan pun Beda

Baca: Parfum Walet Buatan Warga Kukar Ini Tembus Pasar Malaysia dan Vietnam

Misalnya, ketika ada pesan singkat masuk melalui aplikasi WhatsApp, Blackberry Messanger (BBM), atau status Facebook yang berisi kata romantis masuk ke sosmed itu.

Kesalahpahaman itulah, menurutnya, yang kemudian menimbulkan pertengkaran hingga berakhir di meja hijau.

"Rata-rata yang berakhir di meja hijau adalah pasangan yang memiliki usia pernikahan di bawah 15 tahun," ujarnya.

Baca: Selesaikan Konflik Perbatasan Bontang-Kutim, Komisi I Sepakat Tempuh Upaya Hukum

Baca: Bagaimana Suasana Hati Anda Hari Ini, Bahagia atau Depresi?

Baca: Ternyata Begini Penampakan Wajah Keluarga Kardashian tanpa Dandan, Siapa yang Paling Cantik?

Selain berdampak pada hubungan pasutri, tingginya penggunaan medsos juga disebut berdampak pada terlantarnya anak-anak.

Bahkan penggunaan medsos yang tidak bijaksana bisa mengikis moral.

Oleh sebab itu dia mengimbau semua pihak untuk bersikap pandai dan bijak mengatur penggunaan media sosial.

"Jika hal ini tidak dikontrol dengan baik akibatnya akan jadi fatal, karena anaklah akhirnya yang menjadi korban," jelasnya. (Fitriyandi Al Fajri)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved