Soekarno dan Kisah Cintanya, Ini 9 Istrinya, Ada yang Tetap Perawan hingga yang Terakhir dari Kaltim
Tak hanya handal dalam bidang politik, Soekarno yang lahir 6 Juni 1901 ini, juga handal memikat hati wanita.
TRIBUNKALTIM.CO - Kisah cinta Bung Karno adalah salah satu hal yang menarik dari sosok Sang Proklamator.
Presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno ini memang luar biasa kharismanya.
Tak heran jika kemudian tokoh besar ini memiliki lebih dari satu istri.
Selama hidupnya, Bung Karno tercatat memiliki sembilan orang istri.
Setiap kisah cintanya tentu memiliki keunikan tersendiri.
Siapa sajakah mereka?
Dilansir dari BangkaPos, berikut ulasannya :
Baca: Bupati Yansen Minta ASN Lebih Semangat Laksanakan Tugas
Baca: Musda XIV KNPI Paser Berakhir Ricuh, Hampir Semua Dukungan Mengerucut pada Abdul Azis
Baca: Rupiah Merosot Lagi ke Zona Merah
1. Oetari Tjokroaminoto

Istri pertama Soekarno adalah Oetari Tjokroaminoto, putri gurunya sendiri, HOS Tjokroaminoto.
Soekarno dan Oetari menikah tahun 1921 di Surabaya.
Saat itu usia Soekarno baru 20 tahun, sedangkan Oetari masih 16 tahun.
Soekarno menikahi Oetari untuk meringankan beban keluarga Tjokro.
Kala itu istri Tjokro baru saja meninggal.
Soekarno tidak mencintai Oetari sebagaimana seorang suami mencintai istrinya.
Begitu pula Oetari.
Dunia pergerakan Soekarno dan dunia kanak-kanak Oetari terlalu berseberangan.
Dibanding kisah cinta penuh drama, keduanya sangatlah akrab layaknya kakak adik.
Pernikahan Soekarno dan Oetari hanya seumur jagung.
Dilansir dari Kompas.com, selama menikah, Soekarno tak pernah 'menyentuh' Oetari sama sekali.
Soekarno menceraikan Oetari tak lama setelah kuliah di Bandung.
Baca: Tokoh Militer Ini Pasang Foto Jokowi Bagi-bagi Hadiah, Statusnya Tuai Pro Kontra!
Baca: PT Pegadaian Harapkan Doa Anak Yatim
Baca: Dalam Sehari, Ini Jumlah Sampah Plastik yang Dihasilkan di Kota Minyak
2. Inggit Garnasih

Kisah asmara Soekarno kali ini bak drama.
Kala itu tahun 1921, Soekarno tinggal di kos-kosan di Bandung.
Sang pemilik kos tak lain Inggit Garnasih.
Saat pertama kali bertemu, Soekarno diam-diam mengagumi sosok Inggit yang matang dan cantik.
Padahal kala itu Inggit sudah bersuami.
Soekarno berusia 20 tahun dan Inggit berusia 33 tahun.
Pernikahan Inggit dengan Haji Sanusi pun tidak bahagia.
Pada sosok Inggit, Soekarno menemukan pelabuhan cintanya.
Inggit begitu telaten melayani dan mendengarkan Soekarno.
Soekarno merebut Inggit dari Sanusi.
Mereka kemudian menikah tahun 1923.
Inggit mendampingi Soekarno dalam suka dan duka selama hampir 20 tahun.
Pernikahan Soekarno dan Inggit tidak dikaruniai anak.
Tahun 1943, Soekarno menceraikan Inggit yang tak mau dimadu.
Baca: Waspada, Komplotan Pemeras Gunakan Wanita Sebagai Pemikat, Begini Modusnya
Baca: 7 Kampus Ternama Disebut Terpapar Paham Radikalisme, Alumni IPB Protes Keras!
Baca: Perpanjangan Masa Tugas Pj Sekprov Kaltara Masih Tunggu Nomor Registrasi dan Cap Mendagri
3. Fatmawati

Kisah cinta Soekarno dan Fatmawati bermula saat masa pembuangan Sang Presiden di Bengkulu.
Fatmawati merupakan putri tokoh Muhammadiyah di Bengkulu.
Kala itu, usia keduanya terpaut 22 tahun lebih muda.
Hubungan inilah yang kemudian membuat pernikahan Soekarno dengan Inggit Garnasih berakhir.
Inggit menolak dipoligami dan memilih pulang ke Bandung.
Tahun 1943, Soekarno menceraikan Inggit.
Tanggal 1 Juni 1943, Soekarno dan Fatmawati menikah.
Soekarno berusia 42 tahun dan Fatma 20 tahun.
Setelah Indonesia merdeka, Fatma menjadi ibu negara yang pertama.
Dia juga yang menjahit bendera pusaka merah putih.
Dari Fatmawati, Soekarno mendapatkan lima orang anak, antara lain, Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.
Baca: Catat, Ini Jadwal Libur Bank Ketika Libur Lebaran
Baca: PT Pelindo IV Siapkan Mudik Gratis di Pelabuhan Semayang, Berikut Rutenya
Baca: Penyakit Suara Misterius Havana Menyerang keluarga para Diplomat Amerika di Guangzhou
4. Hartini

Pernikahan Soekarno dan Hartini diawali pertemuan di Candi Prambanan, Jawa Tengah.
Saat itu sang kepala negara mengadakan kunjungan kerja.
Sumber lain menyebutkan, pertemuan di candi itu adalah kelanjutan cinta pandangan pertama keduanya di rumah dinas Wali Kota Salatiga, setahun sebelumnya.
Soekarno meminang Hartini pada 1953. Hartini berumur 29 tahun dan berstatus janda lima anak.
Dari Soekarno, Hartini melahirkan dua anak, yakni Taufan Soekarnoputra dan Bayu Soekarnoputra.
Hartini adalah wanita setia yang sempat mengisi hidup Soekarno.
Hartini tetap menjadi istri saat masa kekuasaannya Soekarno sudah memasuki usia senja.
Hartini juga tetap mempertahankan status pernikahan hingga ajal menjemput Soekarno.
Di pangkuan Hartini lah, Putra Sang Fajar menghembuskan napas terakhirnya di RS Gatot Subroto pada 21 Juni 1970.
Baca: Sekuel Jurrasic Park Sudah Mulai Tayang, Apakah Film Ini Masuk Akal Secara Ilmiah? Ini Penjelasannya
Baca: Grace Natalie Laporkan Sejumlah Akun yang Dianggap Sebarkan Fitnah soal Dirinya dan Ahok
Baca: Bulan Ramadan, Bank Mandiri Gelar Baksos ke Daerah Pedalaman
5. Ratna Sari Dewi

Ratna Sari Dewi lahir dengan nama Naoko Nemoto di Tokyo, Jepang, 6 Februari 1940.
Dewi dinikahi sang proklamator saat usia 19 tahun. Gadis cantik ini adalah wanita kelima yang dinikahi Soekarno.
Dari Soekarno, yang ketika itu berumur 57 tahun, Dewi mempunyai satu anak yaitu Kartika Sari Dewi Soekarno.
Kisah pertemuan Soekarno dan Dewi cukup menarik dan menyedot perhatian publik.
Gadis Jepang itu berkenalan dengan Soekarno lewat seseorang ketika Bung Karno berada di Hotel Imperial, Tokyo.
Sebelum menjadi istri Soekarno, Dewi adalah seorang pelajar sekaligus entertainer.
Gosip beredar bahwa dia adalah seorang geisha.
Namun rumor itu berkali-kali dibantahnya.
Dalam 'A Life in the Day of Madame Dewi' diceritakan, setelah bercerai dengan Soekarno, Dewi kemudian pindah ke berbagai negara di Eropa termasuk Swiss, Perancis, dan Amerika Serikat.
Pada 2008, ia menetap di Shibuya, Tokyo, Jepang.
Dewi pernah membuat kontroversi pada 1998, saat dia berpose untuk sebuah buku foto berjudul 'Madame Syuga'.
Di buku itu, ditampilkan Dewi dengan pose-pose setengah bugil dan menampakkan seperti tato.
Baca: Buka Puasa Tahun Ini, Harris Hotel Tembus 8 Ribu Pengunjung
Baca: Co-Founder Google Larry Page Bikin Mobil Terbang, Belajar Cukup Satu Jam Saja
Baca: Rekam Jejak Sosok Mayat Wanita dalam Kardus, Gemar Menyulam dan Jago 3 Bahasa
6. Haryati

Sebelum dinikahi Soekarno pada 1963, Haryati adalah mantan penari istana sekaligus Staf Sekretaris Negara Bidang Kesenian.
Karena pekerjaannya itulah, Haryati dekat dengan sang proklamator.
Melihat kemolekan Haryati, Soekarno bak arjuna yang tak henti mengirim rayuan kepada wanita berusia 23 tahun itu.
Bahkan, status Haryati sebagai kekasih orang lain, tak membuat Soekarno mundur untuk meluapkan rasa cintanya.
Hati Haryati pun akhirnya jebol dan tak kuasa menolak pinangan sang kepala negara.
Soekarno dan Haryati akhirnya menikah pada 21 Mei 1963.
Namun selang tiga tahun, Haryati diceraikan tanpa anak.
Soekarno beralasan sudah tidak cocok.
Saat itu, Soekarno juga sedang dekat dengan Ratna Sari Dewi.
Baca: Sergio Ramos dan Firmino Perang Twitwar, Ini Komentar-komentar Mereka
Baca: 10 Jam Tim Lakukan Pencarian Nelayan Tenggelam, Hasilnya masih Nihil
Baca: Ini Nih Sosok Ibunda Luna Maya yang Berdarah Bule, Pantesan Anaknya Cantik. . .
7. Kartini Manoppo

Sosok wanita ini merupakan salah satu istri yang paling dicintai oleh Soekarno.
Menikah dengan Kartini Manoppo, Bung Karno dikarunia anak Totok Suryawan Sukarno pada 1967.
Keduanya menikah pada 1959.
Awal mula Bung Karno jatuh hati pada wanita yang pernah jadi pramugari Garuda Indonesia itu saat melihat lukisan karya Basuki Abdullah.
Sejak saat itu, Kartini tak pernah absen tiap kali Bung Karno pergi ke luar negeri.
Kartini merupakan wanita asal Bolaang Mongondow, Sulawesi.
Dia terlahir dari keluarga terhormat, sehingga Kartini menutup rapat-rapat pernikahannya dengan Bung Karno.
Baca: Tewas Diserang Kerbau Jantan, Netizen Malah Senang Atas Kematian Pria Ini
Baca: Setelah 5 Bulan, Ombudsman RI Kaltim Miliki Kepala Perwakilan Tetap, Simak Profilnya
Baca: Airlangga: Making Indonesia 4.0 Jadi Jurus Andalan RI Tembus 10 Besar Ekonomi Dunia
8. Yurike Sanger

Pertama kali Presiden Soekarno bertemu dengan Yurike Sanger pada tahun 1963.
Kala itu Yurike masih yang masih berstatus pelajar menjadi salah satu anggota Barisan Bhinneka Tunggal Ika pada acara Kenegaraan.
Pertemuan itu rupanya langsung menarik perhatian Sang Putera Fajar.
Perhatian ekstra diberikan sang presiden kepada gadis bau kencur itu, mulai dari diajak bicara, duduk berdampingan sampai diantar pulang ke rumah.
Rupanya, benih-benih cinta sudah mulai di antara keduanya.
Singkat waktu, Bung Karno menyatakan perasaannya dan menyampaikan ingin menikah dengan sang pujaan hati.
Seutai kalung pun diberikan ke Yurike.
Akhirnya, Bung Karno menemui orangtua Yurike.
Pada 6 Agustus 1964, dua anak manusia yang tengah dimabuk cinta itu menikah secara Islam di rumah Yurike.
Berjalannya waktu, ternyata pernikahan ketujuh Sang Proklamator berjalan singkat.
Kondisi Bung Karno pada 1967 yang secara de facto dimakzulkan sebagai presiden, berdampak pada kehidupan pribadi.
Didasari rasa cinta yang luar biasa, Bung Karno yang menjadi tahanan rumah di Wisma Yoso menyarankan agar Yurike meminta cerai.
Akhirnya perceraian itu terjadi, meski keduanya masih saling cinta.
Baca: Segel Bangunan di Pulau Reklamasi, Anies Minta Satpol PP Tunjukkan Sikap Tegas, Bukan Bengis
Baca: Biadab! Mayat Wanita Dibungkus Kardus lalu Ditinggal Pergi di Atas Motor, Begini Kronologinya
Baca: PGRI Desak Gubernur Kaltim Ambil Kebijakan untuk THR Guru Swasta dan Honorer
9. Heldy Djafar

Heldy Djafar merupakan istri terakhir Soekarno, istri kesembilan.
Keduanya menikah pada 1966, kala itu Bung Karno berusia 65 tahun, sedangkan Heldy gadis asal Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur itu, masih berusia 18 tahun.
Pernikahan keduanya hanya bertahan dua tahun.
Kala itu situasi politik sudah semakin tidak menentu.
Komunikasi tak berjalan lancar setelah Soekarno menjadi tahanan di Wisma Yaso, Jalan Gatot Subroto.
Heldy sempat mengucap ingin berpisah, tetapi Soekarno bertahan. Soekarno hanya ingin dipisahkan oleh maut.
Akhirnya, pada 19 Juni 1968 Heldy 21 tahun menikah lagi dengan Gusti Suriansyah Noor.
Kala itu Heldy yang sedang hamil tua mendapat kabar Soekarno wafat.
Soekarno tutup usia 21 Juni 1970, dalam usia 69 tahun. (TribunJatim.com, Ani Susanti)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kisah Cinta Menarik Presiden Soekarno dan 9 Istrinya, Ada yang Tetap Perawan hingga Paling Dicintai!, http://jatim.tribunnews.com/2018/06/06/kisah-cinta-menarik-presiden-soekarno-dan-9-istrinya-ada-yang-tetap-perawan-hingga-paling-dicintai?page=all.
Penulis: Ani Susanti
Editor: Edwin Fajerial