Awalnya Tak Tahu Kasusnya Bisa Dilaporkan, Begini Pengakuan Pemilik Ikan Koi Gugat PLN ke PN Jaksel
Petrus benar-benar tak memiliki persiapan sebab dirinya tidak akan mengira akan terjadi listrik mati massal yang mengakibatkan ikan koi miliknya mati
Seperti yang dikabarkan wartakotalive.com (7/8/2019), salah satunya adalah seorang sejarawan bernama JJ Rizal mengungkapkan 43 ekor ikan koi miliknya mati akibat adanya pemadaman listrik.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (5/8/2019).
Ikan-ikan hias peliharaannya mati karena tidak menyalanya mesin sirkulasi air untuk menyuplai oksigen dalam kolam.
"Koi saya mati karena listrik padam, sehingga mesin sirkulasi air yang memungkinkan oksigen ada di kolam lenyap," ungkapnya kepada wartawan, Senin (5/8/2019).
Awalnya, sejarawan yang tinggal di Beji Timur, Depok, Jakarta Barat ini hanya mengira listrik akan padam sebentar.
Ia pun menyiapkan aerator atau alat penyimpan daya listrik untuk ikan-ikannya yang hanya bertahan selama enam jam.
Pikirnya, matinya listrik tak akan melebihi waktu aerator, namun ternyata listrik baru menyala keesokan harinya.
"Selang enam jam setelahnya, ketika malam datang, saya tengok koi yang berkumpul di sekitar gelembung udara susah berpencar karena udara sudah habis. Berapa sudah mengambang," katanya.
Baca juga :
Pengamat Energi, Sebut Jokowi Tak Pantas Marah Kepada PLN Karena Punya Andil pada Padamnya Listrik
Benarkah Listrik Mati Massal Berkaitan dengan Gempa 6,9 SR di Banten? Begini Penjelasan BMKG
Melihat ikan-ikan hiasnya yang ia pelihara sedari berukuran 15 cm hingga berkembang jadi 40-70 cm mengambang satu per satu, Rizal mulai menyiapkan kuburan mereka.
Minggu malam, 43 koi yang mati tak langsung ia kubur seluruhnya.
Sebagian pada malam hari, sisanya keesokan paginya.
"Saya kubur lepas tengah malam hanya sebagian saja."
"Sebab tak tahan sedihnya. Jadi sebagian saya simpan di kulkas, kemudian pagi tadi saya gali lagi lubang kubur buat mereka," bebernya.