Kata Istri soal Pekerjaan Suami yang Tewas, 6 Fakta Pembawa Narkoba Kejar-kejaran dengan BNN Kaltim
Aksi kejar-kejaran pembawa narkoba dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) wilayah Kalimantan Timur terjadi di Samarinda.
Penulis: Doan Pardede | Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Aksi pembawa narkoba kejar-kejaran dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) wilayah Kalimantan Timur terjadi di Samarinda.
Berdasarkan penelusuran Tribunkaltim.co, pembawa narkoba kejadian kejar-kejaran dengan BNN ini melibatkan kendaraan roda empat dengan roda dua yang dikendarai oleh petugas BNN Provinsi Kalimantan Timur.
Si pembawa narkoba menggunakan mobil LCGC plat nopol KT 1971 RJ warna merah.
Kejadian persis berada di Jalan Juanda.
Baca juga :
• Buntut Kejar-kejaran dengan BNN, Terduga Pelaku Peredaran Narkoba Tewas Usai Tertembak di Kepala
• Barang Bukti 61 Perkara Dimusnahkan Kejari Paser, Perlindungan Anak Perlu Mendapat Perhatian Serius
Berikut sejumlah fakta seputar pembawa narkoba kejar-kejaran dengan BNN Kaltim di Samarinda yang sudah dirangkum TribunKaltim.co:
1. Pengejaran berujung kecelakaan
Aksi kejar-kejarannya sampai di daerah persimpangan Jalan PM Noor Sempaja, Kota Samarinda pada Jumat (20/9/2019) pukul 15.30 Wita.
Atas kejadian tersebut kemudian berujung kecelakaan yang dialami si pengendara mobil.
Kecelakaan, mobil terjerembab ke sebuah parit. Di dalam mobil ternyata ada 4 orang.
Saat dikonfirmasi oleh Tribunkaltim.co, Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Kalimantan Timur AKBP H Tampubolon menjelaskan.
Bahwa petugas mendapatkan 11 poket sabu-sabu seberat 1.009,43 gram dan 200 butir ekstasi.
"Terima kasih atas dukungan seluruh masyarakat, yang melakukan penindakan pemberantasan kepada penyalahgunaan narkoba, ikut berantas jaringan-jaringan narkotika di Kalimantan Timur," ujarnya.

2. Kronologi pengejaran
Dalam operasi BNN Kalimantan Timur kali ini, pihaknya menemukan narkoba yang dibawa oleh 4 orang.
"Hari ini bermula saat kami mendapatkan informasi bahwa ada pergerakan peredaran barang, narkoba, memakai mobil Ayla merah."
"Lalu, kami bentuk tim dan mengawasi beberapa titik yang harus kita waspadai," ungkap Kepala Bidang Pemberantasan BNN Kalimantan Timur, AKBP H Tampubolon, Jumat (20/9/2019) di depan Ruang IGD Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie Samarinda.
Ia menceritakan, bahwa pada hari ini BNNP Kaltim melakukan penindakan sekitar pukul 15.30 wita, yang di mulai dari jalan juanda sampai dengan wilayah simpang empat Sempaja Samarinda
Pihaknya mendapat informasi bahwa akan ada satu unit gerakan transaksi narkoba yang pelakunya berasal dari wilayah Sangatta.
"Saat di Jalan Juanda, petugas melihat mobil yang dicurigai bawa narkoba. Ternyata, dikejar, malah mobil melarikan diri dan sampai sengaja menabrak petugas kami," jelasnya.
"Pelaku diketahui sudah membawa barang narkotika, dan jajarn BNNP Kaltim yang telah tersebar di beberapa titik, yang sudah kami waspadai. Kami memutus peredaran narkoba tersebut, yang rencananya akan dibawa keluar dari Samarinda menuju ke luar kota," tambahnya.
Diceritakannya bahwa petugas telah berapa kali mencoba menghadang mobil tersebut, hingga saat pengejaran melalui wilayah persimpangan Jl. AW Sjahranie dan Jl. PM Noor.
Mobil itu tiba-tiba mengalami oleng, hingga terperosok ke parit ketika hendak menghindari kejaran.
Baca juga :
• Penyuluhan di SMKN 1 Sendawar, Cegah Penggunaan Narkoba di Kalangan Generasi Muda
• Polda Kaltim Ungkap Jaringan Narkoba Internasional, Sabu 6 Kg Gagal Edar di Kaltim!
Petugas BNNP Kaltim di lokasi itu mengungkapkan, terpaksa melepaskan tembakan peringayan sebanyak 5 kali, namun tak direspon, hingga berujung mobil masuk kedalam parit.
"Kita melakukan pengejaran, mulai dari titik lempake, simpang sempaja, juanda air putih bahkan pelaku sempat berusaha kabur melalui Jembatan Mahakam," ungkapnya.
Tapi BNNP sudah siaga sebelumnya, dan kawasan sekitar Jembatan juga sudah kami pantau sehingga kami lihat munculah mobil itu.
"Kami temukan di sekitar Jalan Juanda dan begitu kita lakukan penuntutan dan mencoba melakukan penghadangan ternyata dia berkelit dan melarikan diri," tuturnya.
"Kita sudah membawa pria yang diduga membawa narkoba ke rumah sakit karena mengalami luka benturan akibat kendaraan yang dipacunya terperosok ke dalam parit," tuturnya.
Kasus ini kami terus kembangkan penyelidikan.
"Dan sekarang ketiga pelaku dari 4 pelaku sedang ditangani medis," tambah Tampubolon.
Tampubolon mengatakan, bahwa untuk sementara pihaknya masih melakukan pengembangan kasu tersebut, terlebih guna mendalami salah satu tersangka yang lolos.
"Untuk proses pengembangan lebih lanjut akan kami kembangkan dulu ya, yang penting secara medis sudah kita laksanakan, baik bagi anggota BNNP yang terluka maupun tersangka," tutupnya.
Baca juga :
• Narkoba Marak, BNNK Samarinda Sebut Jika Tahu Ada Peredaran Narkoba Tapi Tidak Melapor Bisa Dipidana
• Sembunyikan Sabu di Bra, Ibu Rumah Tangga di Pulau Narkoba Samarinda Diringkus Kepolisian
3. Terduga pelaku tewas tertembak di kepala
Diberitakan sebelumnya, seorang terduga pelaku peredaran narkotika tewas usai tertembak dibagian kepala.
Pelaku atas nama Irwan alias Wawan (35), dinyatakan meninggal dunia pada pukul 01.25 Wita, Sabtu (21/9) dini hari tadi, usai sempat menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie.
Pelaku diketahui tertembak di bagian kepala sebalah kanan usai melakukan perlawanan terhadap aparat yang hendak mengamankannya bersama terduga pelaku lainnya.

"Yang bersangkutan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit," ucap Humas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim, Haryoto, Sabtu (21/9/2019).
Haryoto membenarkan, pelaku tertembak di bagian kepala yang membuatnya tidak dapat terselamatkan.
"Tertembak di bagian kepala," jelasnya.
Sebelum tertangkap, personel BNNP Kaltim melakukan pengejaran terhadap pelaku mulai dari Jalan Ir Juanda, sekitar fly over.
Terdapat empat orang di dalam mobil merah bernomor polisi KT 1971 RJ, diantaranya Wawan (meninggal dunia), dua wanita bernama Ike Siringge (23) istri Wawan dan Mike Riske (20) kekasih dari seorang pria yang saat kejadian sempat melarikan diri.
Proses penangkapan terhadap pelaku menyita perhatian masyarakat, pasalnya mobil yang dikendarai para pelaku masuk ke dalam saluran air yang berada di simpang empat Sempaja, Jalan M Yamin.
Saat proses penangkapan dilakukan, Wawan merupakan sopir mobil merah yang diketahui merupakan mobil sewaan. Sadar pihaknya telah ketahuan aparat, Wawan sempat menyuruh pelaku lainnya untuk membuang tas berisi narkoba di sekitaran bawah fly over.
Kendati kendaraan para pelaku telah disuruh untuk berhenti, namun pelaku tetap menekan pedal gas tanpa memperdulikan peringatan dari aparat.
Bahkan, saat berada di Jalan M Yamin, mobil tersebut sempat menabrak salah satu anggota BNNP yang membuat petugas tersebut terseret di jalan sekitar 3 Meter lebih.
Tembakan peringatan yang dikeluarkan aparat tidak membuat para pelaku menghentikan aksinya, bahkan semakin tidak terkontrol dengan melakukan penyerangan terhadap aparat.
Pergumulan antara pelaku dengan aparat tidak terhindarkan saat posisi mobil masih bergerak. Bahkan, pelaku sempat mencoba merebut senjata petugas. Saat pergumulan itulah, tembakan ke arah Wawan terjadi yang bersarang di kepalanya, yang membuat mobil hilang kendali dan tercebur ke saluran air.
"Tembakan peringatan telah kita berikan, tapi tetap tidak diindahkan, bahkan pelaku menabrakan mobilnya ke anggota. Tindakan ini kita lakukan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku," tegas Haryoto.
Sementara itu, dua wanita yang berada di mobil tersebut telah diamankan di kantor BNNP Kaltim, namum belum dapat dimintai keterangan karena masih trauma dengan kejadian tersebut.
"Untuk asal usul narkoba, mau dibawa ke mana, masih kita gali keterangan dari dua wanita di mobil itu," jelasnya.
Baca juga ;
• Cegah Pelajar Kebut-kebutan dan Pakai Narkoba, TP PKK Kubar Gelar Penyuluhan
• Operasi Antik 2019, Polres Berau Ungkap Peredaran Narkoba dari Perbatasan Negara di Kalimantan Utara
4. Sang istri tak tahu pekerjaan suami
Tangis Ike Siringge (23) pecah sesaat setelah berada di ruang jenazah RSUD AW Syahranie.
Menggunakan pakaian tahanan warna biru khas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim, dengan borgol masih melingkar di pergelangan tangannya, Ike pun tampak lemas saat melihat jenazah suaminya telah terbungkus kain kafan.
Ike merupakan wanita asal Sangatta, Kutai Timur yang telah menikah dengan Irwan alias Wawan (35) kurang lebih setahunan lebih.
Ike tidak pernah menyangka, suaminya meninggal ditangan aparat akibat tertembus timah panas.
Ditemui disela mengatar jenazah berangkat ke Sangatta, tidak banyak yang dapat dikatakan oleh Ike.
Kondisinya masih shock, membuatnya sangat hemat bicara.
Namun demikian, Ike tetap mau menjawab pertanyaan dari awak media yang menemuinya di ruang tunggu kamar jenazah RSUD AW Syahranie.
Ike menuturkan, dirinya berangkat ke Samarinda bersama suami dan dua temannya, Mike Riski (20), serta seorang pria hanya untuk jalan-jalan saja.
Namun, dirinya tidak mengetahui ada maksud lain yang hendak dilakukan oleh suami dan seorang teman pria yang merupakan kekasih dari Mike Riski.
"Diajak ke Samarinda karena kan memang jarang ke sana. Jadi, saya ikut saja," ucapnya, Sabtu (21/9/2019).
Lanjut dirinya menjelaskan, sebelum berangkat ke Samarinda sekitar pukul 08.00 Wita, Jumat (20/9) kemarin, dirinya sempat diberitahukan keberangkatan ke Samarinda sekaligus mengambil paket di salahsatu ekspedisi.
Namun, ketika sampai di Samarinda, ada yang menelpon agar mengambil paketan tersebut ke kampus yang dirinya tidak ketahui alamatnya.
"Tidak jadi ke ekspedisi. Saat di perjalanan ada yang nelpon, nyuruh ke kampus. Alamat kampus itu saya tidak tahu, di sana agar mengambil paketan.
Setelah diambil dan dimasukan ke mobil, tidak lama kemudian yang ngejar kami pakai motor," tuturnya.
Ketakutan atas aksi kejar-kejaran tersebut, dirinya pun sempat sembunyi di bawah kursi tengah.
Dirinya pun tidak mengetahu secara detail mengenai kejadian yang berujung terhadap tewasnya suaminya itu.
"Saya sembunyi saja, tahu-tahu mobil sudah masuk parit. Siapa yang kejar, dan ada apa yang terjadi saya tidak tahu," jelasnya.
Namun, dirinya sempat mendengar teman pria suaminya itu menyuruh suaminya agar tidak berhenti dari kejaran tersebut.
"Dia (pria yang masih jadi dalam pencarian) nyuruh agar tidak berhenti," imbuhnya.
"Setelah itu, tiba-tiba mobil berhenti, masuk parit. Saya lihat dia (suaminya) sudah tidak sadarkan diri," sambungnya.
Ditanya mengenai kerjaan suaminya, dirinya mengaku mengetahui suaminya hanya kerja serabutan di Sangatta. Dirinya tidak mengetahui keterlibatan suaminya pada kasus peredaran narkoba.
"Yang itu saya tidak tahu," ucapnya.
Sementara itu, kerabat Wawan sesama warga perantauan dari Sulawesi Selatan, Syahruddin (43) mengaku, beberapa kali perbincangannya dengan Wawan membahas tentang narkoba.
Dirinya pun sudah kerap memperingatkan Wawan agar berhati-hati dengan urusan tersebut.
"Sudah diperingatkan, hati-hati dengan ini, ada kalanya nanti tertangkap," jelasnya saat ditemui di ruang jenazah RSUD AW Syahranie.
Selama di Sangatta, Wawan diketahui bekerja di pasar berjualan ikan dan kelapa. Wawan telah menetap di Sangatta selama kurang lebih 1,5 tahun.
"Pergaulannya bagus-bagus saja. Kalau keluarganya di Sulawesi belum tahu. Sesampainya di Sangatta baru kami cari keluarganya," tutupnya.
5. Seorang petugas tertabrak
Sebelum tertangkap, personel BNNP Kaltim melakukan pengejaran terhadap pelaku mulai dari Jalan Ir Juanda, sekitar fly over.
Terdapat empat orang di dalam mobil merah bernomor polisi KT 1971 RJ, diantaranya IW (meninggal dunia), dua wanita bernama IS (23) istri Wawan dan MR (20) kekasih dari seorang pria yang saat kejadian sempat melarikan diri.
Proses penangkapan terhadap pelaku Peredaran Narkoba menyita perhatian masyarakat.
Pasalnya mobil yang dikendarai para pelaku masuk ke dalam saluran air yang berada di simpang empat Sempaja, Jalan M Yamin.
Saat proses penangkapan dilakukan, terduga pelaku berinisial IW merupakan sopir mobil merah yang diketahui merupakan mobil sewaan.
Sadar pihaknya telah ketahuan aparat, IWsempat menyuruh pelaku lainnya untuk membuang tas berisi narkoba di sekitaran bawah fly over.
Kendati kendaraan para pelaku telah disuruh untuk berhenti, namun pelaku tetap menekan pedal gas tanpa mempedulikan peringatan dari aparat.
Bahkan, saat berada di Jalan M Yamin, mobil tersebut sempat menabrak salah satu anggota BNNP yang membuat petugas tersebut terseret di jalan sekitar 3 Meter lebih.
Tembakan peringatan yang dikeluarkan aparat tidak membuat para pelaku menghentikan aksinya.
Bahkan pelaku Peredaran Narkoba semakin tidak terkontrol dengan melakukan penyerangan terhadap aparat.
Pergumulan antara pelaku dengan aparat tidak terhindarkan saat posisi mobil masih bergerak.
Bahkan, pelaku sempat mencoba merebut senjata petugas.
Saat pergumulan itulah, tembakan ke arah Wawan terjadi yang bersarang di kepalanya, yang membuat mobil hilang kendali dan tercebur ke saluran air.
"Tembakan peringatan telah kita berikan, tapi tetap tidak diindahkan, bahkan pelaku menabrakan mobilnya ke anggota. Tindakan ini kita lakukan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku," tegas Haryoto.
Sementara itu, dua wanita yang berada di mobil tersebut telah diamankan di kantor BNNP Kaltim, namum belum dapat dimintai keterangan karena masih trauma dengan kejadian tersebut.
"Untuk asal usul narkoba, mau dibawa ke mana, masih kita gali keterangan dari dua wanita di mobil itu," jelasnya.
Aksi pengungkapan tersebut dilakukan pada Jumat (20/9) kemarin, sekitar pukul 15.30 Wita.
Bahkan, kejadian itu viral di media sosial, dengan tersebarnya video saat proses penangkapan, serta evakuasi para terduga pelaku.

6. Barang bukti
Dari pelaku didapatkan barang bukti narkoba berupa 11 bungkus sabu dengan total berap 1009,43 Gram, dan 1 kantong ekstasi sebanyak 200 butir seberat 83,18 Gram.
Barang bukti yang diperoleh yaitu :
1. 11( sebelas) kantong plastik sabu dengan berat 1009,43 gr (1,43 kg)
2. 2 (dua) kantong ekstasi jumlah 200 butir dan berat 83,18 gr bruto
• BNNK Samarinda Beri Tiga Pilihan Bagi Pecandu Narkoba yang Tak Tuntaskan Program Rehabilitasi
Dengan rincian :
Barang Bukti Narkotika Jenis Sabu :
1. Paket 1 dgn berat 47,23 gr/bruto
2. Paket 2 dgn berat 99,05 gr/bruto
3. Paket 3 dgn berat 100,25 gr/bruto
4. Paket 4 dgn berat 98,13 gr/bruto
5. Paket 5 dgn berat 98,29 gr/bruto
6. Paket 6 dgn berat 100,98 gr/bruto
7. Paket 7 dgn berat 83,37 gr/bruto
8. Paket 8 dgn berat 97,90 gr/bruto
9. Paket 9 dgn berat 94,73 gr/bruto
10. Paket 10 dgn berat 100,35 gr/bruto
11. Paket 11 dgn berat 89,15 gr/bruto
Barang Bukti Narkotika Jenis Ekstasi :
1. Paket 1 dengan berat 41,65 gr/bruto sebanyak 100 butir
2. Paket 2 dgn berat 41,53 gr/bruto sebanyak 100 butir, serta satu buah kendaraan roda empat, tipe kendaraan mino bis jenis Ayla merah KT 1971 RJ.
Dalam pengungkapan kali ini, BNNP Kaltim berhasil mengamankan 3 dari 4 pelaku, yaitu IW warga Jl. Margo, Sangatta.
• Musnahkan 20 Gram Narkoba, Kepala BNN Ungkap Aparat Diminta Ambil Sabu di Bawah Gardu Listrik
Tersangka kedua yaitu IS, warga Jl. Flamboyan/ Sangatta (perempuan).
Tersangka ketiga MR Amelia, warga Jl. Seroni VI, Sangatta (perempuan).
(TribunKaltim.co/Doan Pardede)