Opini

Pembalajaran Sosial Solusi Atasi Karhutla Kaltim

KEBAKARAN hutan dan lahan (Karhutla) menjadi masalah tambahan bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo di tengah tahun 2019 ini.

HO
DR. Pitoyo. MKom, Praktisi Media dan Pemerhati Komunikasi Antaramanusia 

Ada kata investasi, sehingg membuat pemerintah, pusat hingg daerah menjadi kurang tegas mengambil kebijakan.

Sebagaimana diketahui, pemerintah sangat mengharapkan adanya investasi asing di negeri ini, untuk kepentingan pembangunan di negeri ini.

Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, merupakan pulau yang ditawarkan kepada investor asing. Pulau besar tersebut, memang memiliki kekanyaan alam yang besar.

Kebakaran hutan di Kalimantan menjadi semakin rumit, karena yang terbakar bukan hanya pepohonan yang berdiri rimbun di atas permukaan tanah.

Namun api kekabaran hutan ini justru masuk ke dalam tanah, sehingga kebakaran yang terjadi adalah secara horizontal, pepohonan, dan vertikal, adalah akar dan dalam tanah.

Ini terjadi karena, tanah di lokasi kebakaran hutan adalah tanah gambut yang memiliki kandungan organik tinggi. Tanah gambut ini sebenarnya selalu berdekatan dengan air, sehingga potensi kebakaran dapat diminimalkan. 

Berbekal Ember dan Dahan Pohon, Begini Cara Prajurit TNI di Perbatasan Padamkan Karhutla

Bekas Karhutla di Lahan Gambut, Akan Ditanami Ubi Kayu dan Nanas

Kenyataannya, lingkungan di sekitar tanah gambut banyak berubah, dari lingkungan berair menjadi kering. Maka, pada saat kemarau, ada setitik api saja bakal membakar semua lahan.

Perhatian masyarakat bukan hanya terfokus pada kebakaran hutan, namun pada rencana pemerintah pusat yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo yang ingin memindahkan ibukota Jakarta ke Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur.

Keputusan Presiden memindahkan ibu kota tersebut sudah diketok palu, artinya sudah tidak ada kata mundur. Tentu saja pilihannya sudah dipertimbangkan secara detail dan bervisi jauh ke depan.

Salah satunya pilihan di PPU karena fasilitas infrastruktur yang sudah disiapkan kendati belum sempurna.

Selama ini Kalimantan juga dikenal sebagai pulau yang tidak tersentuh bencana gempa bumi, dan tidak memiliki gunung berapi sehingga potensi bencana alam relatif minim.

Satu-satunya bencana yang sering terjadi adalah kebakaran hutan. Kini ibukota baru di Kalimantan Timur ini, justru dikepung api, karena kebakaran hutan di PPU justru paling parah di Kaltim. (tribunkaltim.co, 16/09/2019).

Bencana kebakaran hutan, boleh dibilang 90 persen terjadi karena ulah tangan manusia sehingga tindakan preventifnya lebih mudah dibanding bencana alam.

Mengubah perilaku manusia yang sudah terbiasa membuka lahan dengan cara membakar, menjadi dalam betuk menebang pohon tentu bukan hal mudah.

Selain membutuhkan waktu yang lama, juga membutuhkan biaya yang lebih besar.

Polres Paser Beberkan Penyebab Karhutla Kalimantan Timur, Buang Puntung Rokok Sembarangan

Polres Paser Beberkan Penyebab Karhutla Kalimantan Timur, Buang Puntung Rokok Sembarangan

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Merdeka, tapi Masih Antre Beras

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved