Pria 19 Tahun Dirudapaksa dan Disandera 2 Wanita, Bukan Kejadian Pertama dan Ada yang Cukup Brutal
Wanita merudapaksa pria? Itulah yang menimpa seorang tukang servis ponsel baru-baru ini.
TRIBUNKALTIM.CO - Wanita merudapaksa pria? Itulah yang menimpa seorang tukang servis ponsel di Rusia, belakangan ini.
Kedua pelaku merupakan wanita muda, masing-masing berusia 32 tahun dan 22 tahun.
Mereka mengeluhkan iPhone mereka rusak, dan mereka minta untuk diperiksa.
• Berhubungan Suami-Istri di Semak-Semak dengan Sejumlah Pria, Janda 22 Tahun Ini Mengaku Dirudapaksa
• Pelaku Pura-pura Tak Tahu dan Berlinang Air Mata, Fakta Lain Bocah 5 Tahun Dirudapaksa Lalu Dibunuh
• TKP Berada di Sukabumi Kota, Tiga Pelaku Rudapaksa Diserahkan Ke Polres Sukabumi Kota
• Mengaku Anggota TNI, Nyaris Curi Ponsel dan Nyaris Rudapaksa Pacarnya
Si tukang servis ponsel, seorang remaja berusia 19 tahun itu, menyanggupi.
Datanglah dia ke apartemen kedua wanita tersebut.
Dilansir The Daily Mail, 26 September 2019, peristiwa ini terjadi di Bugulma, sebuah kota kecil di Tatarstan, negara federasi Rusia.
Menurut kepolisian setempat, kasus ini berawal ketika dua wanita, mengundang seorang teknisi ponsel, ke apartemen mereka.
Kedua pelaku merupakan wanita muda, masing-masing berusia 32 tahun dan 22 tahun.
Mereka mengeluhkan iPhone mereka rusak, dan mereka minta untuk diperiksa.
Si tukang servis ponsel, seorang remaja berusia 19 tahun itu, menyanggupi.
Datanglah dia ke apartemen kedua wanita tersebut.
Setelah melihat kerusakan pada iPhone, remaja itu mengatakan harus membawanya pulang untuk memperbaikinya.
Perbaikan beres, si remaja kembali ke apartemen untuk mengembalikan iPhone sekaligus menagih uang pembayaran.
Sampai di sana, terjadi perdebatan.
Dua wanita itu menuding iPhone mereka malah tergores pada bagian layar.
Keduanya menuntut agar si tukang servis, membayar ganti rugi sebesar Rp 600 ribu.
Tapi, si tukang servis menolak.
Ia bersikukuh, iPhone itu sudah dalam kondisi demikian ketika ia menerimanya.
"Dua wanita itu mulai memukuli remaja tersebut. Mereka mengikatnya, lalu merudapaksanya menggunakan alat bantu seks," ujar juru bicara kepolisian, sebagaimana dilansir The Daily Mail.
Saat merudapaksa, dua wanita itu merekamnya.
Rekaman itu mereka jadikan alat untuk memeras si tukang servis.
"Mereka mengancam akan menyebarkan video itu di internet, bila uang ganti rugi tak dibayar," ujar Andrey Sheptytsky, perwira senior di Kepolisian Tatarstan.
Remaja itu pura-pura menyanggupi, hingga akhirnya ia diperbolehkan pulang.
Tapi, remaja itu langsung melaporkan kejadian ini ke polisi.
Dalam penyelidikan, polisi menemukan bukti video rudapaksa itu di ponsel pelaku.
Dalam video, remaja itu memang diikat dan diperkosa oleh 2 wanita, menggunakan sex toys alias alat bantu seks.
Kedua wanita itu ditangkap polisi dan akan segera menjalani sidang.
Bila terbukti melakukan tindak asusila keduanya terancam penjara 10 tahun.
Bukan Pertama Kali
Kasus rudapaksa yang dilakukan wanita terhadap pria, memang bukan kali pertama ini terjadi.
Sebelumnya, beberapa kali terjadi kasus serupa.
Dilansir dalam sebuah artikel di Tribun Manado, berikut di antaranya :
1. Empat Wanita merudapaksa Seorang Pria Secara Brutal di Kanada.
Kasus wanita merudapaksa pria pertama terjadi pada 30 Maret 2013 silam, dimana pada waktu itu seorang pemuda berusia 19 tahun asal Toronto, Kanada mengalami kejadian yang tidak menyenangkan saat dirinya sendirian di sebuah klub malam.
Pemuda tersebut bertemu dengan 4 orang wanita yang justru menawarinya untuk pulang bersama.
Ketimbang merasa senang dikelilingi oleh banyak wanita, pemuda tersebut justru dianiaya dan dirudapaksa oleh 4 orang wanita tersebut di sebuah tempat parkir mobil.
Seminggu kemudian, pemuda malang ini melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian setempat.
Menurut polisi, pemuda tersebut mengaku trauma karena dianiaya dan diperkosa secara brutal oleh 4 orang wanita sekaligus.
2. Seorang Wanita Nekat merudapaksa Seorang Pria Selama Empat Hari di Pakistan.
Kasus wanita merudapaksa pria selanjutnya terjadi pada 27 Januari 2009 silam, dimana pada waktu itu ada seorang pelayan berusia 23 tahun bernama Khalil asal Clifton, Pakistan yang mengalami kejadian buruk dan cukup mengerikan karena ulah beberapa wanita.
Awalnya, Khalil mengantarkan makanan kepada para wanita tersebut yang sedang menunggunya didalam mobil di sebuah lapangan parkir restoran tempatnya bekerja.
Sejak itu, Khalil sering diminta mengantarkan makanan di rumah mereka setiap hari.
Karena ingin tahu dimana letak rumah para wanita-wanita tersebut, Khalil pun ikut dengan para wanita tersebut ke rumahnya.
Sesampainya di rumah para wanita tersebut, Khalil justru diberi segelas susu yang mengandung obat bius.
Selama 4 hari, Khalil dipaksa menuruti nafsu para wanita tersebut, yang diketahui berasal dari kalangan atas.
Setelah itu, Khalil dibuang di sekitar Sungai Wayyumabad
Untungnya, Khalil masih hidup dan kemudian langsung menuju ke sebuah rumah sakit terdekat, walaupun kondisinya saat itu sangat menyedihkan sekali, bahkan alat kelaminnya sampai berdarah.
3. Tiga Wanita Nekat merudapaksa Pria di Zimbabwe.
Pada Oktober 2011 yang lalu, negara Zimbabwe dihebohkan dengan ulah 3 orang wanita yang ternyata sudah berhasil memperkosa belasan pria.
Diketahui, kasus rudapaksa yang tidak lazim ini sudah terjadi bahkan sejak sejak 2010 silam.
Saat ditangkap di daerah Gweru, polisi menemukan 33 kondom yang berisi sperma dari 17 orang pria berbeda.
Berdasarkan cerita para korban, ketiga wanita tersebut awalnya menawarkan minuman yang tak lama membuat mereka pingsan.
Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata ketiga wanita tersebut yaitu Netsai Nhokwara (24), Sophie Nhokwara (26), dan Rosemary Chakwizira (24) diduga neka tmelakukan hal tersebut demi menjalankan ritual aliran sesat dengan sperma sebagai bahan ritualnya.
• Takut Foto Bugilnya Disebar, Gadis 16 Tahun ini jadi Korban Rudapaksa Pria yang Dikenal di FB
• Diancam Dibunuh Bila Melapor ke Orangtuanya, Bocah 9 Tahun Ini Dirudapaksa Tetangganya
• Selama 4 Hari 4 Malam, Remaja Putri di Aceh Utara Ini Disekap dan Rudapaksa
• Sudah Tewas, 3 Pria Ini Tetap Rudapaksa Jasad Korban, Penuh Luka dan Tangan Kiri Hampir Putus
(*)