Iuran BPJS Kesehatan Naik, Warga Balikpapan Ini Tidak Setuju, Nanti Semakin Berat Saja Hidup

Ia menuturkan, setiap bulan ia membayarkan Rp 25.500 per orang. Jadi sangat sulit iuran BPJS Kesehatan naik.

Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/Evi Rohmatul Aini
Untung, warga yang tinggal di Balikpapan, Kalimantan Timur sedang menemani ibunya berobat di Rumah Sakit Dr R Hardjanto Balikpapan, Senin (7/10/2019) siang. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Rencana Pemerintah menaikkan iuran BPJS Kesehatan naik pada tahun 2020 menuai pro kontra dari masyarakat di Balikpapan, Kalimantan Timur

"Saya tidak setuju, nanti semakin berat saja hidup saya," ujar Untung saat ditemui Tribunkaltim.co di ruang tunggu Rumah Sakit Dr R Hardjanto Balikpapan, Kalimantan Timur pada Senin (7/10/2019).

Pria kelahiran Sepaku Penajam Paser Utara itu mengatakan, ia menggunakan BPJS Kesehatan agar meringankan beban.

Namun jika dinaikkan takutnya dia tidak bisa membayar iurannya, BPJS Kesehatan

Pasalnya ekonomi keluarganya saat ini sedang menurun.

Pria yang bermata pencaharian sebagai petani itu mengaku, hasil sawit dan mericanya kini tidak bisa diandalkan lagi.

Harganya anjlok sekarang, dulu rica bisa Rp 100.000 per Kg.

Sekarang cuma Rp 37.000 per Kg.

"Sawit juga turun," jelasnya.

Bapak beranak 2 itu menilai, kenaikan itu dianggap semakin memberatkan rakyat kecil.

"Bukannya memudahkan, malah menyusahkan," tambah pria berusia 40 tahun itu.

Saat ini Untung dan keluarganya menggunakan BPJS Kesehatan kelas 3.

Ia menuturkan, setiap bulan ia membayarkan Rp 25.500 per orang.

Jika iurannya naik jadi Rp 42.000 per orang, ia merasa semakin banyak tanggungan.

Ditambah lagi, ibunya saat ini terkena penyakit saraf tepi.

Tentu ini membutuhkan biaya perawatan yang besar untuk terapi.

"Dulu sempat parah, kemudian terapi terus, dan itu biayanya tidak murah," tutupnya.

Belum lama ini BPJS Kesehatan juga membuat agenda kegiatan, sasar ke para penunggak iuran BPJS Kesehatan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan cabang Balikpapan, Kalimantan Timur, membuka layanan di Kawasan Car Free Day di Lapangan Merdeka, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur Minggu (6/10/19).

Hal ini merupakan bagian dari program kerja BPJS Kesehatan Balikpapan dalam memudahkan masyarakat mendapatkan informasi terkait BPJS Kesehatan

Kader JKN BPJS Kesehatan Dian Woro Sesanti mengatakan mobil BPJS Kesehatan keliling ini berguna bagi masyarakat Balikpapan, Kalimantan Timur

"Ini memang program kita, sudah jalan 4 tahun. Dengan kami buka layanan seperti ini, masyarakat tak perlu lagi jauh datang ke kantor BPJS untuk mengantri," ujar Dian, Minggu (6/10/19).

Pelayanan yang dilakukan di dalam mobil BPJS Kesehatan ini antara lain melayani cetak kartu, perubahan data, pembayaran iuran, ubah Faskes, dan informasi terkait mobile JKN.

Dian juga menambahkan banyaknya peserta BPJS Kesehatan di balikpapan yang menunggak membuat pihaknya fokus untuk lakukan sosialisasi terkait BPJS Kesehatan.

"Lebih digencarkan untuk menyasar orang-orang yang menunggak BPJS Kesehatan. Nah ini kami yang bertugas untuk melakukan penyuluhan.

Pelayanan keliling juga dilakukan untuk sosialisasi agar lebih efektif," kata Dian.

Pelayanan BPJS Kesehatan Keliling di Car Free Day ini dibuka mulai pukul 06.00-09.00 Wita.

Banyak peserta BPJS yang berdatangan di 15 menit terakhir sebelum layanan BPJS Kesehatan Keliling ini ditutup.

Jika ingin mendapat pelayanan lebih cepat maka disarankan untuk datang lebih awal sebelum pukul 08.30 Wita. 

Iuran BPJS Kesehatan akan Naik, Begini Tanggapan Keluarga Pasien di Balikpapan

"Tak apa-apa asal sesuai dengan fasilitasnya, yang masalah udah bayar mahal tapi fasilitas tidak memadai," ujar Joko Susilo saat ditemui Wartawan Tribun Kaltim di ruang tunggu IGD RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, Kamis (3/10/2019)

Ia menilai, adanya BPJS kesehatan sangat membantu ketika kita sakit, secara biaya tertolong.

 Puskesmas Siap Jadi Mitra PRB BPJS Kesehatan

 BPJS Ketenagakerjaan Ajak Para Driver Transportasi Online Maxim Ikut Peserta Jaminan Sosial

 1.229 Tenaga Kontrak Masuk di PBI BPJS Kesehatan yang Ditanggung Pemkot Tarakan

 Cegah Kecelakaan, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Balikpapan Berikan 200 APD kepada Pekerja

"Membantu sekali, ibaratnya kita mencicil lebih dulu tidak sekaligus," imbuh pria kelahiran Solo.

Pasalnya hampir semua anggota keluarganya terkena penyakit berat.

Istrinya ada pembengkakan di pembuluh darah otaknya, anaknya yang pertama empedunya bocor, dan anak keduanya kini di rawat di RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo.

Saat diwawancarai Wartawan Tribun Kaltim, dirinya sedang menunggu anaknya yang terkena penyakit komplikasi.

Menurut Joko Susilo, sebelumnya anaknya dirawat di RS Pertamina Balikpapan untuk dibedah, namun kondisi anaknya tidak memungkinkan.

"Pihak RS pertamina mensyaratkan anak saya harus bisa duduk, sedangkan dia cuma bisa tiduran, untuk pengambilan antrian tidak boleh diwakilkan," imbuhnya.

Kemudian dirujuk ke RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo untuk diberi pertolongan agar anaknya setidaknya bisa duduk sebelum dilakukan pembedahan.

Anaknya yang berusia 26 tahun itu menderita komplikasi jantung, paru-paru, ginjal, asam urat, kolesterol dan tekanan darah tinggi.

Ia mengaku, dirinya ke rumah sakit ditemani menantu, adik ipar beserta suaminya.

Ia memilih di luar ruangan, sementara menantu dan adik iparnya menjaga anaknya di ruang rawat inap.

"Saya di luar saja, nggak tega lihat anak saya dengan keadaan seperti itu," tambah bapak 2 anak ini.

Anak bungsunya itu terbaring tak berdaya, sembari mengeluhkan kepalanya yang sakit akibat kolesterolnya yang tinggi.

BRM Minta Pemkot Balikpapan Gratiskan Iuran BPJS Kesehatan Warga, Ini Tanggapan Wakil Ketua DPRD

Diberitakan sebelumnya, BRM Minta Pemkot Balikpapan Gratiskan Iuran BPJS Kesehatan Warga, Ini Tanggapan Wakil Ketua DPRD

Kelompok masyarakat mengatasnamakan Barisan Rakyat Melawan (BRM) mendatangi ruang VIP kantor walikota Balikpapan, Rabu (2/10/2019).

Dalam pertemuan tersebut BRM meminta kepada walikota Balikpapan Rizal Effendi agar menggratiskan iuran BPJS Kesehatan.

Aspirasi kelompok masyarakat itu diterima oleh pemerintah dan perwakilan DPRD kota Balikpapan yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Wakil Ketua DPRD Sabaruddin mengatakan perlu kajian lebih dalam lagi agar pemerintah dapat menggratiskan iuran BPJS kesehatan.

Sebab jika dihitung iuran dari kelas tiga sampai satu, pemerintah harus menggelontorkan dana sekitar Rp 1,3 triliun tiap tahunnya.

Jika dibandingkan dengan kabupaten Penajam Paser Utara menurutnya hal tersebut tidak cocok dilakukan di kota Balikpapan.

"Jangan dibandingkan dengan tetangga (PPU). Tetangga kita ini masyarakatnya 152 ribu. Katakanlah kelas 3 biayanya Rp 25 ribu. Kelas satu biayanya Rp 51 ribu.

Kelas 1, 85 ribu totalnya dari ketiga kelas itu Rp 150 ribu. Total 165 ribu. Kalau dikalikan total penduduknya kurang lebih Rp 24 miliar perbulan," ucap Sabaruddin.

Sementara itu populasi kota Balikpapan terhitung sekitar 700 ribu, maka biaya yang dikeluarkan untuk menggratiskan iuran BPJS lebih tinggi.

"Dikatakan pemerintah harus menanggung sekitar 1,3 triliun per tahun. Sementara APBD mengkover sekitar 1,9 triliun," kata Sabaruddin.

 BPJS Ketenagakerjaan Edukasi Driver Ojol di Balikpapan, Beberkan Sederet Manfaat jadi Peserta

 Puji Astuti Ambil Formulir Maju Pilkada 2020 di Demokrat, Singgung Wacana BPJS Kesehatan Gratis

 Inisiatif Perisai BPJS Ketenagakerjaan Raih Apresiasi Innovation Recognition Award dari ASSA

 Kanal Baru Layanan BPJS Kesehatan di Balikpapan, Kini Hadir di Kantor Disdukcapil hingga Kelurahan

Menurutnya yang harus diprioritaskan adalah anggota BPJS kelas tiga atau warga tidak mampu.

Sehingga pemerintah tidak menanggung beban pengeluaran yang hanya terfokus untuk membayar BPJS saja.

Berita sebelumnya kelompok masyarakat Barisan Rakyat Melawan mendatangi ruang VIP kantor walikota Balikpapan demi berdiskusi kepada walikota Balikpapan.

Selain itu kepala Dinas Kesehatan Kota, dan Kepala BPJS turut hadir dalam pertemuan tersebut. 

(Tribunkaltim.co)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved