Besok, Bupati Kutai Kartanegara Sambangi Pria yang Hidup Kesakitan dengan 6 Pen Tertanam di Kakinya
Derita yang dialami Kaspul, warga Jl Gerbang Dayaku Gang Ayil RT 03, Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kukar, dengan 6 pen tertanam di kaki kanannya
Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Besok, Bupati Kutai Kartanegara Sambangi Pria yang Hidup Kesakitan dengan 6 Pen Tertanam di Kakinya
Derita yang dialami Kaspul, warga Jl Gerbang Dayaku Gang Ayil RT 03, Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kukar, dengan 6 pen tertanam di kaki kanannya mendapat perhatian langsung dari Bupati Kukar Edi Damansyah.
Orang nomor satu di Kukar itu bakal menyambangi Kaspul di kediamannya.
• Tak Punya Biaya, Kaspul Warga Kukar Hidup Kesakitan dengan 6 Pen yang Tertanam di Kaki Kanan
• Pencurian Batubara di Perairan Loa Kulu, Kukar Libatkan 5 Klotok, Kerugian Capai 34 Ton Batubara
• Sederet Fakta Belajar IPS ala SDN 021 Marangkayu Kukar, Asah Pola Kritis Sampai Bak Peneliti Cilik
• Kutai Kartanegara Punya 37 Kampung KB, Satu Menyusul Kampung KB Mandiri di Muara Siran
“Ya, saya berencana untuk menyambangi warga kami, Kaspul, yang ingin melepaskan pen di kakinya.
Rencananya, saya akan menjenguk ke rumahnya besok selepas salat Jumat. Mudah-mudahan tidak ada agenda mendadak besok,
Tribun harus ikut juga ya,” ujar Edi dijumpai di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kukar, Kamis (10/10).
Ia mengaku tidak datang sendiri.
“Saya akan membawa tim dari Dinas Kesehatan ikut serta ke rumah Kaspul.
Saya ingin warga tersebut dicek dulu kondisi kakinya,” ucap Edi.
Diberitakan sebelumnya, Kaspul hidup kesakitan sehari-hari dengan 6 pen tertanam di tulang kering kaki kanannya selama 3 tahun.
Enam pen ini sebagian tertanam di dalam tulang keringnya, sebagian lagi mencuat di luar kulit dagingnya.
Keberadaan 6 pen di kakinya ini sangat mengganggu aktivitasnya.
Sesekali ketika kakinya melangkah, ia kerap merasakan nyeri luar biasa.
Setiap berjalan ia dibantu tongkat kruk.
Seharusnya pen di kakinya itu sudah waktunya dilepas, namun keterbatasan biaya membuatnya harus bertahan dengan pen-pen itu.