Darurat Narkoba
BNNP Kaltara Bongkar 22 Kasus Narkoba Sepanjang 2019, Ada Tiga Jaringan Napi Lapas dan Zona Merah
Pengungkapan kasus peredaran narkoba oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi ( BNNP ) Kalimantan Utara atau Kaltara mengalami kenaikan drastis.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Pengungkapan kasus peredaran narkoba oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi ( BNNP ) Kalimantan Utara atau Kaltara mengalami kenaikan drastis pada tahun 2019 lalu.
Kenaikan ini mencapai angka 90 persen dari tahun sebelumnya.
Pada tahun 2018 lalu BNNP Kaltara hanya mengungkap 13 kasus.
Baca Juga;
Tak Lagi Berkawan, PKS dan Gerindra Memanas hingga Prabowo Subianto Jadi Sasaran Soal Polemik Natuna
Big Match Napoli vs Inter, Antonio Conte Sebut Eks AC Milan Gennaro Gattuso Jadi Ancaman Inter Milan
Video Viral Perkelahian Siswi di PPU, Hari Ini Dipanggil Bupati, Berikut Fakta-fakta Kejadian
Walikota Bontang dan Balikpapan Diingatkan tak Lakukan Mutasi Mulai 8 Januari, Ini Dasarnya
Sementara tahun 2019, jumlahnya mencapai 22 kasus.
Dari total keseluruhan pengungkapan sepanjang 2019 ini.
Kali ini BNNP Kaltara mengungkap lima kasus di antaranya merupakan sindikat narkoba.
"Bahkan dari lima sindikat ini, tiga diantaranya itu melibatkan napi sebagai pengendali jaringan dari dalam lapas," ungkap Kepala BNNP Kaltara, Brigjen Pol Herry Dahana, saat pers rilis, Senin (6/1/2020).
Zona Merah di Kalimantan Utara
Wilayah Kaltara utamanya Nunukan dan Tarakan dianggap sebagai salah satu pintu masuk peredaran narkoba.
Ini tak terlepas dari wilayah yang berbatasan langsung dengan negara di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Filipina.
Alhasil kawasan Kaltara pun masuk dalam daftar zona merah peredaran narkoba.
Meski begitu dalam beberapa tahun terakhir ini pengungkapan BNNP Kaltara masih terbilang minim.
Seperti misalnya di wilayah Nunukan, BNNP Kaltara hanya mengamankan 1,29 gram sabu.
"Pengungkapan Polres Nunukan malah lebih besar dari kami. Tapi kami akui masih kekurangan personil di BNNK Nunukan saja hanya ada dua personil kepolisian yang gabung termasuk kepala BNNKnya," terang Herry.
Baca Juga:
• Soal Tarif Retribusi Tambat, Speedboat Reguler Berhenti, Dishub Kaltara Beber Raperda Inisiatif DPRD
• Pelayaran Masih Mogok, 6 Januari Pengusaha Speedboat Rapat dengan DPRD Kaltara, Bahas Soal Ini
• Tak Ada Sosialisasi Kenaikan Tarif Tambat, Pengusaha Speedboat Sayangkan Sikap Pemprov Kaltara
• Pemprov Kalimantan Utara Terjunkan Empat Speedboat, Cara Mengurai Penumpang Tanjung Selor Tarakan
Sita 19,9 Kg Sabu
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Utara, menggelar pers rilis hasil kinerja sepanjang 2019, di kantor BNNP Kaltara, Tarakan, Senin (6/1/2020) sore.
Dari data yang dipaparkan sejak Januari hingga Desember 2019, BNNP Kaltara menangani 22 kasus.
Dengan jumlah tersangka 38 orang.
BACA JUGA:
• Menteri Suharso Monoarfa Beber Agenda Lahirnya Badan Otorita Ibu Kota Negara Indonesia di Kaltim
• Masih Ada Sekolah Pinjam Kursi, Disdikpora PPU Siapkan Rp 32 Miliar Untuk Pengadaan Kursi dan Meja
• Bendera Merah Iran Berkibar setelah Jenderalnya Dibunuh, Ini Artinya, Tanda Perang dengan Amerika?
• Dua Komandan Lantamal XIII Tarakan Berganti, Ini Nama dan Jabatannya
Adapun barang bukti yang disita sebanyak 19,9 kg jenis sabu.
Kepala BNNP Kaltara, Brigjen Pol Herry Dahana, menjelaskan jika pengungkapan terbanyak terjadi di lingkup Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tarakan.
"BNNP Kaltara membawahi dua BNNK yakni Tarakan dan Nunukan. Untuk pengungkapan kasus BNNP menyita 19,7 Kg sabu, BNNK Tarakan 192,9 gram sabu sementara BNNK Nunukan hanya 1,29 gram sabu," paparnya.
Pengungkapan kasus ini menurut Herry mengalami peningkatan temuan barang bukti dari tahun sebelumnya.
Tahun 2018 lalu BNNP Kaltara mengungkap 13 kasus narkotika dengan 27 tersangka.
Sementara barang bukti yang berhasil diamankan sebanyak 4.701 gram sabu.
BACA JUGA:
• 3 Juara Sayembara Desain Ibu Kota Baru Bersinergi, Jadwal Pelaksanaan Konstruksi Fisik di Sepaku
• Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Berikut Daftar Pemenang dan Desain
• Presiden Jokowi Injakkan Kaki di Desa Pemaluan Kaltim, Selamat Datang Ibu Kota Baru
(Tribunkaltim.co/Alfian)