Harga Sejumlah Bahan Pokok di Pasar Induk Penajam Naik, Pedagang Sebut Kenaikannya Tak Tinggi
Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Induk Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami kenaikan. Namun kenaikan harga ini tak terlalu tinggi
Penulis: Aris Joni | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM -Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Induk Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami kenaikan. Namun kenaikan harga ini tak terlalu tinggi.
Warga Kabupaten Penajam Paser Utara mengeluhkan beberapa komoditas bahan pokok yang mengalami kenaikan harga.
Saat Tribunkaltim.co, melakukan pemantauan langsung, kenaikan harga di beberapa bahan pokok tersebut juga dibenarkan beberapa pedagang di Pasar Induk Penajam.
Salah seorang pedagang di Pasar Induk Penajam, Mardiaty membenarkan berapa bahan pokok mengalami kenaikan harga beberapa hari belakangan ini atau lebih tepatnya dalam waktu sepekan ini.
Ia menjelaskan, bebera bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, diantaranya bawang merah yang naik menjadi Rp 40 ribu, padahal bila stabil harganya hanya Rp 30 ribu per kilogram.
Sedangkan cabe juga mengalami kenaikan dari Rp 53 ribu menjadi Rp 40 ribu.
"Begitu juga dengan bawang putih dari Rp 32 ribu naik jadi Rp 35 ribu per kilogram. Gak terlalu tinggi naiknya," ujarnya. Rabu, (15/1/2020).
• Capai 28 Juta Jam Kerja Aman Tanpa Kecelakaan, Pupuk Kaltim Raih Sederet Penghargaan
• Stok Menipis dan Cuaca Ekstrem, Harga Jagung Bakal Naik, Ini Antisipasi Dinas Perdagangan Balikpapan
• 8 Soto Enak di Jogja, Cocok untuk Menu Makan Malam, Soto Lamongan Berkah Cak Eko Harganya Terjangkau
• Motor Bebek hingga Sport, Berikut ini Harga Motor Honda Terbaru Bulan Januari 2020
Sementara itu, Amir salah seorang pedagang ayam potong juga mengaku bahwa harga ayam potong di PPU juga mengalami kenaikan harga yang awalnya Rp 32 ribu per kilogram menjadi Rp 38 ribu per kilogramnya.
"Ayam potong juga naik mas," singkatnya.
Terpisah, salah seorang pedagang warung makanan di Penajam, Rusmiati cukup mengeluhkan adanya beberapa bahan pokok yang alami kenaikan.
Padahal ucap dia, bahan pokok yang naik tersebut merupakan bahan yang menjadi kebutuhan rutinnya saat berjualan makanan.
"Bawang, cabe, ayam, itu kebutuhan kita sehari-hari untuk berjualan," tuturnya.
Ia menambahkan, dengan naiknya harga bahan pokok tersebut, tidak menutup kemungkinan harga di warung makan juga akan mengalami kenaikan harga tiap porsinya.
"Kalau bahan-bahan naik, mau gak mau kita yang punya usaha warung mak ini bisa naikkan juga harga per porsinya," tutupnya.
Sementara itu, cuaca ekstrem, bahan pokok telat masuk ke Penajam Paser Utara, harga di Pasar langsung naik.
Terjadinya cuaca ekstrem beberapa waktu belakangan di awal tahun 2020 ini berdampak pada keterlambatan pasokan bahan pokok ke Kalimantan Timur ( Kaltim ),
begitu pun di Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ).
Keterlambatan masuknya bahan pokok akibat cuaca tersebut, berimbas pada naiknya beberapa komoditas bahan pokok di PPU, seperti bawang merah, cabe rawit dan daging ayam.
BACA JUGA
Samarinda Utara Paling Banyak Terdampak Banjir, BPBD Sebut Jumlah Korban Peningkatan Dua Kali Lipat
Perahu Tiba-tiba Tenggelam Dua Pemuda Nyaris Tewas Saat Memancing di Perairan Balikpapan
Polres Kukar Jaring Pengedar Narkoba di Wilayah Loa Janan, Pelaku Pernah Masuk Sel, Ada 9 Poket Sabu
Terluka Diterkam Buaya Bontang, Pulang ke Rumah Bocah Ini Langsung ke Masjid & Shalat Maghrib
Berdasarkan data perkembangan pangan periode 10-13 Januari 2020, harga bawang merah mengalami kenaikan dari Rp 38 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu per kilogram.
Kemudian, cabe rawit juga mengalami kenaikan dari harga Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu per kilogram.
"Kalau daging ayam hanya naik Rp 1.000,- saja, dari Rp 35 ribu menjadi Rp 36 ribu," ujar Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) PPU, Kuncoro. Rabu, (15/1/2020).
Kuncoro menjelaskan, selama ini bahan pokok di PPU masih bergantung pada suplai dari luar daerah seperti Sulawesi dan Jawa.
Sehingga, dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem di musim hujan tersebut, diperkirakan terjadi keterlambatan distribusi bahan pokok masuk ke Kaltim.
"Jadi hukum pasar itu, kalau barang kurang, harga naik," ungkap Kuncoro.
BACA JUGA
Raih 16 Panji Keberhasilan Tapi Bantuan Keuangan Diterima Balikpapan Lebih Kecil dari Paser
Kabar Gembira, Mulai Tahun 2020 Ketua RT di Penajam Paser Utara Dapat Gaji Rp 2 Juta
Tahun Ini Pemasangan Jargas di Penajam Paser Utara Dapat Bonus Kompor, Ini Jadwal Pemasangannya
Sempat Rusak Tersenggol Kapal, Turap di Jalan Ahmad Yani Kabupaten Berau Mulai Diperbaiki
Diakuinya, keterlambatan masuknya bahan pokok karena faktor cuaca tersebut bukan hanya terjadi di PPU saja, melainkan juga dirasakan oleh daerah lain di Kaltim.
"Tapi kan naiknya tidak terlalu signifikan," pungkasnya.
Dirinya menambahkan, pihaknya akan berupaya melakukan koordinasi dengan pihak dan instansi terkait yang menangani soal bahan pokok untuk terus berusaha memenuhi kebutuhan bahan pokok warga PPU.
"Saya terus lakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memantau stok bahan pokok dan harganya," kata Kuncoro.
BACA JUGA
Komisi III DPRD Balikpapan akan Sidak 6 Proyek Belum Rampung yang Masuk dalam Laporan Dinas PU
Disdikbud Liburkan Sekolah Terdampak Banjir, Sementara 6 SMP Terendam Air di Samarinda
Wakil Walikota Samarinda Barkati Akui Banjir Kali Ini Lebih Besar, Sebut Akibat Curah Hujan Tinggi
SatReskrim Polresta Samarinda Amankan Tiga Orang Terkait Penembakan di THM, Dijerat dengan Pasal Ini
Prakiraan Cuaca di Penajam Paser Utara Hari Ini Rabu 15 Januari 2020, Hujan dengan Intensitas Ringan
Cuaca Buruk, Visibility di Bandara APT Pranoto Minim, Garuda Indonesia Dialihkan ke Balikpapan
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/salah-seorang-pedagang-bahan-pokok-yang-berjualan-di-pasar-induk-penajam.jpg)