Virus Corona
Anies Baswedan Sudah Lapor ke Jokowi, Rencanakan "Kurung" Semua Pasien Covid-19 Tanpa Gejala
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah melaporkan ke Presiden Jokowi mengenai rencana "Kurung" semua pasien covid-19 tanpa gejala.
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah melaporkan ke Presiden Jokowi mengenai rencana "Kurung" semua pasien covid-19 tanpa gejala.
Terkait dengan rencana tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan meniadakan isolasi mandiri di rumah.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, orang yang positif terpapar covid-19 tetapi tidak memiliki gejala akan diisolasi di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Hal itu sesuai rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan meniadakan isolasi mandiri di rumah dan menampung semua pasien covid-19 di rumah sakit dan tempat yang ditentukan pemerintah.
Bahkan, Anies Baswedan telah berbicara mengenai hal itu ke Presiden Jokowi.
"Kemarin ketika kami berbicara dengan Bapak Presiden, kami sampaikan bahwa orang-orang tanpa gejala akan diisolasi di Wisma Atlet dan itu sudah disepakati sehingga kami akan laksanakan," kata Anies dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Selasa (1/9/2020) malam.
Baca juga: MENGEJUTKAN! Ahli Ungkap Temuan Baru Soal Corona, Lonjakan Kasus di DKI Jakarta jadi Satu Pertanda?
Baca juga: REKOR KASUS BARU! UPDATE Sebaran Corona Indonesia 29 Agustus 2020, Terbanyak Bukan dari DKI Jakarta
Baca juga: Tahukah Anda, Inilah 13 Jenis Kendaraan yang Terbebas dari Aturan Ganjil-Genap di DKI Jakarta
Baca juga: Jadi Pro Kontra, Curhatan Artis Ike Muti Disomasi Pemprov DKI Jakarta, Ini Klarifikasi Agency Artis
"Semua yang terpapar positif tanpa gejala atau gejala ringan harus isolasi diselenggarakan pemerintah," lanjut Anies.
Rencana isolasi yang sepenuhnya dilakukan pemerintah muncul karena ditemukan klaster di rumah tangga akibat pasien isolasi mandiri yang tidak melaksanakan prosedur dengan baik dan benar.
"Ada terpapar positif, terpapar ibunya, bapaknya, anaknya, pamannya. Kenapa? Karena ketika melakukan isolasi mandiri belum tentu mengerti tentang protokol pencegahannya. Karena tidak semua orang tahu tentang ini," ujar Anies.
Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta akan sepenuhnya bertanggung jawab mengisolasi pasien di lokasi yang telah ditentukan.
"Di sisi lain kita tahu bahwa ikhtiar untuk memotong mata rantai harus tuntas. Karena itu, diambil kebijakan ini bahwa isolasi akan diselenggarakan oleh pemerintah," ujar Anies.
Baca juga: Mulai Pekan Depan, Malaysia Larang WNI Berkunjung Demi Cegah Impor Covid-19
Baca juga: Rumah Sakit Overload, Embarkasi Haji Balikpapan Bakal Naik Status Jadi RS Darurat untuk Covid-19
Baca juga: Tak Ada Isolasi Mandiri, Anies Bakal Karantina Semua OTG Covid-19 di Wisma Atlet, Jokowi Sudah Tahu
Baca juga: Kisah Tiga Polwan Muda dari Kaltim jadi Relawan Covid-19, Berjalan Kaki Menuju Perawatan Pasien
Pemprov DKI Jakarta saat ini tengah menyiapkan regulasi agar semua pasien covid-19 bisa diisolasi di rumah sakit atau tempat yang disediakan pemerintah.
Dengan begitu, tidak akan ada isolasi mandiri bagi pasien covid-19 meski hanya bergejala ringan atau tanpa gejala.
"Selama ini yang dianjurkan untuk melakukan isolasi di fasilitas milik pemerintah adalah mereka yang tinggal di permukiman padat."
"Ke depan, semua akan diisolasi di fasilitas milik pemerintah. Dengan begitu, kami akan bisa insya Allah memutus mata rantai secara lebih efektif," ujar Anies.

Sementara itu, Pemerintah provinsi DKI Jakarta akan menambah tempat tidur rawat inap di rumah sakit rujukan pasien covid-19.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengakui bahwa kapasitas ketersediaan tempat tidur bagi pasien covid-19 telah terisi lebih dari 70 persen.
Padahal, idealnya kapasitas tempat tidur di rumah sakit rujukan terisi di bawah 60 persen.
"Betul, kapasitas rumah sakit akan ditingkatkan, jadi dengan begitu kita bisa menangani semua orang yang harus dirawat. Kita menyaksikan kapasitas (tempat tidur rumah sakit) memang di atas 70 persen, idealnya di bawah 60 persen," kata Anies dalam rekaman yang diterima, Selasa (1/9/2020).
Pemprov DKI juga akan menggandeng seluruh rumah sakit di Ibu Kota untuk dijadikan rujukan pasien covid-19.
"Jadi, sekarang kita akan tambah lagi kapasitas tempat tidur di ICU maupun di ruang isolasi rumah sakit. Di Jakarta ada banyak rumah sakit ada 190, jadi kita akan tambah masuk dalam sistem rumah sakit rujukan," ucap Anies.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Harian di Ibukota Terus Melonjak, Anies Baswedan Klaim Sepekan Ini Menurun
Baca juga: Ridwan Kamil tak Mau Ikut Anies Baswedan Buka Kembali Bioskop, Bagaimana Sikap Ganjar Pranowo?
Baca juga: Satgas Covid-19 Beber Manfaat Penting Bioskop untuk Imunitas, Bakal Dibuka Anies Baswedan di Jakarta
Baca juga: Anies Baswedan Bongkar Sebab Kasus Covid-19 di Perkantoran Jakarta Tinggi, 56 Perusahaan Ditutup
Hingga 1 September 2020, jumlah pasien positif covid-19 di Jakarta bertambah 941 orang.
Sehingga kumulatif pasien positif covid-19 di DKI Jakarta hingga hari ini adalah 41.250 orang.
Sebanyak 31.267 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 75,8 persen.
Lalu, 1.219 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 3 persen.
Sedangkan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota adalah 8.764 orang, artinya mereka masih menjalani perawatan atau isolasi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemprov DKI Berencana Isolasi Semua Pasien covid-19 Tanpa Gejala di Wisma Atlet", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/02/07582561/pemprov-dki-berencana-isolasi-semua-pasien-covid-19-tanpa-gejala-di-wisma dan "Pemprov DKI Akan Tingkatkan Kapasitas Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/01/19425881/pemprov-dki-akan-tingkatkan-kapasitas-tempat-tidur-untuk-pasien-covid-19