Virus Corona
Suara Pedagang Kaki Lima Kala Jakarta PSBB, Keluhkan akan Lebih Parah Lagi
Suara pedagang kaki lima kala Jakarta menerapkan PSBB dalam menghadapi pandemi Corona atau covid-19.
"Kalau buat orang kecil kayak saya, berat ( pengetatan PSBB ). Saya misalnya stop dulu dagang, memang ada jaminan saya dapat uang?" katanya kepada TribunJakarta.com pada Minggu (13/9/2020).
Baca Juga: Percobaan Vaksin Covid-19 Sinovac, Diklaim Aman Digunakan oleh Kalangan Lansia
Baca Juga: 16 Kasus Baru Covid-19 di Yogyakarta, Berasal dari Klaster Warung Solo Sudah Meluas
Tidak jauh dari tempat Mahmud, terlihat gerobak Rosyid (55) berisi aneka gorengan.
Di jalan itu, tidak banyak orang yang singgah untuk membeli gorengannya.
Gorengan Rosyid biasanya banyak dibeli pegawai kantoran di sekitar Slipi. Namun, kini kondisinya berbeda. Karyawan kantoran berkurang drastis, gorengannya pun belum habis.
Baca Juga: Pembatasan Aktivitas Jam Malam Lantaran Pandemi Covid-19, Begini Tanggapan PHRI Samarinda
Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara, Penajam Paser Utara Strategis, Jadi Bahan Penelitian Universitas Pertahanan
Baca Juga: Kapal Ferry yang Tenggelam di Kutai Timur Ditarik Pemilik Kapal, Satu ABK Masih dalam Pencarian
"Sekarang ini yang beli paling orang yang melintas aja. Itu juga sedikit yang beli," lanjutnya.
Menurut dia, PSBB transisi sebenarnya masih berdampak dengan dagangannya.
Ia masih bingung untuk berdagang gorengan di awal pengetatan PSBB di Jakarta.
Sebab, bisa jadi Senin kondisinya lebih parah lagi.
Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Berau, Pasien Covid-19 Kembali Bertambah 8, Didominasi Klaster Pertanahan
Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur Ditunda, Garap Masterplan dan Infrastruktur Dasar Saja