Mayat Wanita di Hotel Melati Bontang

FAKTA BARU Pembunuhan Janda Anak 3 di Hotel Melati Bontang, Tersangka Mainkan 38 Adegan Rekonstruksi

Hal itu terungkap usai Kepolisian Bontang menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan di salah satu hotel bilangan Jalan KS Tubun Bontang.

TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI
Kepolisian Bontang menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan di salah satu hotel bilangan Jalan KS Tubun Bontang, Selasa (15/9/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Terkuak fakta baru kasus pembunuhan janda beranak 3 di Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Hal itu terungkap usai Kepolisian Bontang menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan di salah satu hotel bilangan Jalan KS Tubun Bontang, Selasa (15/9/2020).

Sedikitnya, 38 adegan diperagakan tersangka yang tak lain merupakan kekasih korban. Rekonstruksi tersebut dipimpin langsung Kanit Reskrim Polres Bontang Ipda Probo Suja Samhari.

Dari pantauan TribunKaltim.co di Kota Bontang, jalannya rekonstruksi tersebut dikawal ketat tim penyidik Kepolisian.

Di antaranya juga terdapat pendamping hukum tersangka.

Baca Juga: Percobaan Vaksin Covid-19 Sinovac, Diklaim Aman Digunakan oleh Kalangan Lansia

Baca Juga: 16 Kasus Baru Covid-19 di Yogyakarta, Berasal dari Klaster Warung Solo Sudah Meluas

"Kemungkinan ada penambahan nanti di kantor, tapi nanti kami lihat, sejauh ini dia kooperatif, keterangan yang ia sampaikan sama," ujarnya.

Terungkap, bahwa penganiayaan yang dilakukan tersangka dilakukan selama satu jam. Dari pukul 19.00 Wita hingga korban meninggal dunia pada pukul 20.00 Wita.

"Proses penganiayaan sampai pembunuhan terjadi selama satu jam," ujarnya.

Awalnya tersangka mengatur janji untuk bertemu lewat telepon. Kemudian ia menjemput korban, lalu check in berdua pada adegan ke-3 tepatnya pukul 17.00 Wita.

Tersangka peragakan adegam 4 sampai adegan 8, dimana ia sempat berhubungan intim sebanyak 3 kali sebelum akhirnya cekcok.

Awal mula perseteruan terjadi pada adegan 9, kala itu korban berbaring di pangkuan tersangka. Korban buka obrolan soal uang jujuran.

Dari sana, tersangka mulai tersulut emosi. Kemudian tersangka menggenggam pergelangan tangan korban dengan erat.

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Berau, Pasien Covid-19 Kembali Bertambah 8, Didominasi Klaster Pertanahan

Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur Ditunda, Garap Masterplan dan Infrastruktur Dasar Saja

Makin naik pitam tersangka saat korban menyebut tersangka lelaki kasar.

Berangkat dari sana korban mulai dicekik. Keduanya bergumul dalam pertengkaran hebat hingga tersungkur di lantai.

Penganiayaan terus berlanjut. Tersangka berinisial H tersebut kembali mencekik dan menendang korban, hingga akhirnya korban lemas tak berdaya.

Baca Juga: Pembatasan Aktivitas Jam Malam Lantaran Pandemi Covid-19, Begini Tanggapan PHRI Samarinda

Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara, Penajam Paser Utara Strategis, Jadi Bahan Penelitian Universitas Pertahanan

Baca Juga: Kapal Ferry yang Tenggelam di Kutai Timur Ditarik Pemilik Kapal, Satu ABK Masih dalam Pencarian

Tersangka juga menggigit pipi korban pada adegan 18 lantaran kesal disebut giginya mirip drakula.

Pria 30 tahun itu juga memukul kekasihnya menggunakan helm. Leher wanita 41 tahun tersebut diinjak tersangka berulangkali. Hingga akhirnya korban tewas di kamar hotel.

Tahu kekasihnya tewas, tersangka kemudian membersihkan wajah korban, menaikkan korban ke atas kasur, lalu menutupi tubuhnya menggunakan seprai.

Kepolisian Bontang menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan di salah satu hotel bilangan Jalan KS Tubun Bontang, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (15/9/2020).
Kepolisian Bontang menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan di salah satu hotel bilangan Jalan KS Tubun Bontang, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (15/9/2020). (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI)

Pada adegan ke-31 sekira 21.00 Wita tersangka keluar dari hotel menggunakan sepeda motor bernomor polisi KT 6290 DO.

Ia membawa sejumlah barang bukti, berupa telepon seluler, jepit rambut dan sarung bantal yang kemudian dibuang di daerah HOP 1.

"Ia akhirnya memutuskan ke Muara Jawa, Kutai Kartanegara," ucapnya.

Rekonstruksi diakhiri pada reka adegan 38 yakni penangkapan terhadap tersangka oleh pihak Kepolisian.

Pelaku Merasa Menyesal Bunuh Korban

Pemberitaan sebelumnya, pembunuh janda beranak 3 di Bontang, M (30) mengaku menyesal telah membunuh kekasihnya sendiri.

"Saya mengakui. Saya menyesal terhadap apa yang saya lakukan kepada almarhum korban," katanya.
Kepada Tribunkaltim.co, ia mengatakan tak ada pikiran untuk menghabisi nyawa kekasihnya di kamar hotel Jalan KS Tubun Bontang, Kalimantan Timur.

Apa yang ia lakukan spontan, terjadi begitu saja. Lantaran tersinggung dihina korban, usai melakukan hubungan intim.

Ditambah korban menuntut sejumlah uang jujuran kepada dirinya, sementara M belum sanggup memenuhi hal tersebut.

"Tak ada niat untuk membunuh. Itu secara spontan," tuturnya.

Lebih lanjut, M membeberkan bahwa dirinya bertemu dengan korban di facebook. Saling sapa berujung suka sama suka itu berbuah manis. Mereka menjalani hubungan sejak 1 bulan lalu. "Saya tahu dia punya anak 3," ucapnya.

Kendati baru seumur jagung, komitmen untuk ke jenjang lebih serius telah dibicarakan. Kendati demikian, meski belum menikah secara sah. Keduanya beberapa kali melakukan hubungan suami istri.

"Awal perkenanalan di facebook. Sudah 2 kali (bersetubuh). Berbeda tempat, mas," ucapnya.

Hotel melati jadi tempat keduanya bercinta memadu kasih, kendati belum menikah.

"Kalau saya serius sama almarhum korban. Tapi ya, didesak sejumlah uang untuk acara pernikahan nilainya Rp 25 juta belum sama cincinya," bebernya.

Dengan wajah lesu ditambah rambut urakan, M mengaku selalu terbayang wajah korban usai membunuhnya. Sejak kabur keluar Bontang sampai mendekam di sel kantor polisi.

Hal itulah yang juga mendorong ia hendak nekat bunuh diri menenggak cairan pembasmi nyamuk.

Pelaku pembunuhan janda beranak 3 di Bontang saat dibawa anggota polisi di Mapolres Bontang, Sabtu (5/9/2020).
Pelaku pembunuhan janda beranak 3 di Bontang saat dibawa anggota polisi di Mapolres Bontang, Sabtu (5/9/2020). (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI)

"Sampai sekarang saya kepikiran. Terbayang-bayang dengan arwah almarhum korban," katanya.

Sebelumnya, Kapolres Bontang, AKBP Hanifa Martunas Siringoringo membeberkan sebelum pelaku menghabisi nyawa kekasihnya, M (30) terlebih dulu berhubungan badan layaknya suami-istri sebanyak 3 kali di kamar hotel melati Kota Bontang, Kalimantan Timur.

"Ada peristiwa di kamar hotel M. Setelah melakukan hubungan intim sebanyak 3 kali. Korban menyampaikan kepada pelaku, gigi pelaku seperti drakula," katanya saat konferensi pers di halaman Mapolres Bontang, Sabtu (5/9/2020).

Pelaku kepada polisi memberikan keterangan, selain dikatain kekasihnya mirip drakula, korban juga mendesak M (30) segera menyiapkan uang Rp 25 juta.

Uang tersebut diminta sebagai jujuran, lantaran mereka berencana menikah. Pelaku yang belum bisa memenuhi keinginan korban merasa makin tertekan.

Baca Juga: Kuliner di Balikpapan, September Ceria Hotel Platinum Sajikan Sensasi Menyegarkan Mystique Magenta

Baca Juga: BREAKING NEWS Warga Digegerkan Mayat Perempuan di Hotel Melati Bontang, Diduga Korban Pembunuhan

Berangkat dari sanalah pikirannya kalap. Hingga akhirnya ia tega membunuh kekasih yang rencananya hendak dinikahinya.

Korban meminta uang jujuran untuk nikah, sebesar Rp25 juta. Merasa tertekan, maka pelaku, genggam erat pergelangan tangan korban.

"Menerima perlakuan keras, korban menyatakan belum, jadi suami sudah berkata kasar. Dengar begitu, pelaku makon jengkel lalu mencekik leher daripada korban," bebernya.

(Tribunkaltim.co/Fachri)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved