Kapolres Samarinda Akan Beri Sanksi Anggotanya Jika Terbukti Lakukan Tindakan Represif pada Wartawan
Sanksi tegas akan dilakukan pihak Polresta Samarinda, jika memang terbukti anggotanya yang melakukan tindakan represif pada wartawan cetak maupun onli
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
Di saat yang bersamaan, Yuda kemudian tiba-tiba saja ditunjuk oleh salah satu petugas lalu mempertanyakan urusan peliputan.
Tak hanya itu dada Yuda juga ditunjuk-tunjuk dan diminta untuk memberitakan hal-hal yang baik saja.
"Kemudian Kanit Jatanras meminta kami untuk bertemu sebelum pulang. Namun Yuda, Samuel, Apriskian dan Mangir memilih pulang. Sementara Faisal dimintai keterangan dan bertahan di Polresta Samarinda," ucap Yuda Almeiro.
Sementara itu Faishal Alwan Yasir menceritakan pengalaman kurang menyenangkan saat kejadian berlangsung.
Ia meliput pembubaran mahasiswa di depan mapolresta Samarinda pada Kamis (8/10/2020) malam.
Ketika membuat rekaman video, Faishal langsung ditanya dengan bentuk intimidasi.
“Saya pers,” kata Faishal sambil menunjukan identitas jurnalisnya.
Kemudian seusai itu, Faishal melanjutkan kerjanya dengan kembali mengambil video dari upaya pembubaran paksa tersebut, saat itu juga kemudian terdapat oknum kepolisian yang coba mempertanyakan identitas dia.
“Dia (oknum polisi) tanya siapa saya, aku bilang dari pers tapi dia malah tidak percaya, sambil saya perlihatkan dengan jelas identitas tersebut” ucapnya.
Setelah kejadian itu, satu per satu membubarkan diri, ketika Faishal berdiri di samping motornya dan ingin pulang, salah satu oknum kepolisian menanyakan dirinya mau kemana.
Baca juga: Blak-Blakan, Luhut Pandjaitan Bongkar Penunggang Demo UU Cipta Kerja, Terlihat Ngebet Jadi Presiden
Baca juga: Hendak Ikut Aksi Tolak Omnibus Law, Puluhan Pelajar SMP dan SMA Digelandang ke Polresta Balikpapan
Baca juga: Angka Positif Covid-19 di Bulungan Tambah 6 Kasus, 3 Orang dari Kluster Baru Tambang Emas Sekatak
“Kamu tidak hargai saya kah kok langsung pulang, ke polres dulu, begitulah kira-kira kata polisinya,” sambungnya.
Selanjutnya, karena sudah dipanggil bernada ancaman, Faishal menuju ke Polres.
Saat di polres tepat di halaman samping ruang Inafis, dan berdiskusi dengan oknum tersebut.
Ternyata oknum tersebut hanya ingin bertemu dengan rekan wartawan lainnya.
Setelah rekan yang lain tak kunjung datang, saya pun meminta untuk pulang.
“Aku pulang saja dulu bang, daripada dicariin, ditelpon-telpon terus soalnya,” ucap Faishal.
(TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy dan Jino Prayudi Kartono)