Ngaku Menyesal Sempat Dukung Massa Demo UU Cipta Kerja, Nikita Mirzani: Perih Mata Gue Nontonnya

Ngaku menyesal sempat dukung massa demo UU Cipta Kerja, Nikita Mirzani: perih mata gue nontonnya

Instagram Nikita Mirzani
Nikita Mirzani 

TRIBUNKALTIM.CO - Ngaku menyesal sempat dukung massa demo UU Cipta Kerja, Nikita Mirzani: perih mata gue nontonnya

Selebriti Nikita Mirzani mengaku menyesal sempat mendukung massa aksi yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, pada Kamis (8/10/2020).

Penyesalan tersebut diungkapkannya usai melihat kebrutalan yang terjadi pada unjuk rasa di beberapa daerah di Indonesia.

Pengerusakan, ricuh dengan aparat keamanan hingga aksi bakar-bakar fasilitas umum membuat mata Nikita Mirzani perih.

Padahal sebelumnya artis seksi ini mendukung pengunjuk rasa yang menolak disahkannya UU Omnibus Law Cipta Kerja oleh DPR RI.

ICW Beber 5 Temuan Belanja Polri Rp408,8 Miliar, Diduga Beli Alat Antisipasi Demo UU Cipta Kerja

Amien Rais Berkicau di Youtube, Sebut Jokowi Pemprakasa Utama, Minta Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja

Anak Buah Idham Azis Dikepung Massa Demo UU Cipta Kerja, Tak Disangka Penyelamat Polisi Sosok Pemuda

Dukungan tersebut disampaikan secara terbuka oleh Nikita Mirzani di media sosial Instagramnya yang telah terverifikasi.

Kini Nikita Mirzani tiba-tiba mencabut dukungan tersebut, dan mengaku sangat kecewa.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Kekecewaan Nikita Mirzani rupanya bersumber dari oknum massa aksi yang melakukan perusakan dan pembakaran terhadap fasilitas umum.

Di DKI Jakarta diketahui 20 halte bus rusak.

Ilustrasi. Pengunjuk rasa membakar Halte Transjakarta saat berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Hari ini aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termauk Ibukota Jakarta.  Gubernur di Kalimantan mohon Presiden Jokowi keluarkan Perppu cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja, demi terhindarnya pertentangan di masyarakat
Ilustrasi. Pengunjuk rasa membakar Halte Transjakarta saat berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Hari ini aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termauk Ibukota Jakarta. Gubernur di Kalimantan mohon Presiden Jokowi keluarkan Perppu cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja, demi terhindarnya pertentangan di masyarakat (THE JAKARTA POST/SETO WARDHANA)

Tak cuma itu pos polisi di kawasan Patung Kuda dan Kantor Kementerian ESDM juga tak luput dari sikap anarkis oknum massa aksi.

"Karena ternyata kalian para pendemo anarkis, bar-bar merusak," ucap Nikita Mirzani, dikutip TribunJakarta.com dari Instastory, pada Jumat (9/10/2020).

VIRAL di TikTok, Emak Berdaster Jemput Anaknya yang Ikut Demo UU Cipta Kerja, Ternyata Ini Sebabnya

Dulu Ikut Aksi Tolak RKUHP, Kemana 3 Ketua BEM di Tengah Demo Tolak UU Cipta Kerja? Begini Kabarnya

Cara Anies, Ganjar, Ridwan Kamil & Risma Hadapi Pedemo UU Cipta Kerja,Tulis Surat hingga Marah-marah

Nikita Mirzani juga menyoroti pelajar SMA yang ikut-ikutan berdemo menolak UU Cipta Kerja.

Padahal mereka tak mengerti maksud dan tujuan dari demonstrasi tersebut.

"Fasilitas negara, bawa anak kecil, anak SMA pada bawa parang, aduh," kata Nikita Mirzani.

Belum Capai Target Nasional, Satgas Covid-19 Beber Angka Kesembuhan dan Kematian di Balikpapan

Kabar Gembira, Menaker Bocorkan Rencana Lanjutan UU Cipta Kerja Jokowi, Buruh Terlibat, Bukan Perppu

Nikita Mirzani lalu mengaku bersimpati dengan para polisi yang mengamankan demo.

"Tadinya gue begitu semangat untuk mendukung kalian para pendemo. Untuk mementing rakyat Indonesia. Tapi kenapa terjadi lagi pendemo-pendemo yang anarkis. Kasian itu Pak Polisinya," tulis Nikita Mirzani.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan temui massa aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020) malam.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan temui massa aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020) malam. (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Nikita Mirzani menilai demonstrasi yang berujung ricuh akan membuat negara mengeluarkan uang untuk memperbaiki segala kerusakan yang ada.

"Rusuh lagi. Hancur lagi. Keluar lagi anggaran negara.

Tuhan kalian kenapa demonya begitu," tulis Nikita Mirzani.

Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja Berlanjut, Jalan Kaki Berniat Menduduki Gedung DPRD Balikpapan

Tak Perlu Ragu Datang ke TPS, Ini Sejumlah Langkah yang Dilakukan KPU Balikpapan

Ibu tiga orang anak itu mengaku matanya terasa perih saat melihat kerusakan yang ditimbulkan dari demonstrasi tersebut.

"Duh demonya kurang elok deh.

Perih mata gue nontonnya," tulis Nikita Mirzani.

Nikita Tak Sepakat dengan Sikap Puan

Viral di media sosial sebuah video yang merekam detik-detik saat Ketua DPR RI, Puan Maharani mematikan mikrofon saat rapat pengesahan UU Cipta Kerja, pada Senin (5/10/2020).

Puan Maharani mematikan mikrofon di saat Politikus Partai Demokrat, Irwan sedang memberikan pendapat.

Di video tersebut terlihat Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin sempat berdiskusi singkat saat Irwan sedang bicara.

"Menghilangkan hak-hak rakyat kecil. Kalau mau dihargai tolong ha.." belum sempat Irwan menyelesaikan kalimatnya, Puan tiba-tiba mematikan mikrofon.

Video Puan Maharani Matikan Mikrofon saat Fraksi Demokrat Interupsi Viral, Ini Klarifikasi DPR RI
Video Puan Maharani Matikan Mikrofon saat Fraksi Demokrat Interupsi Viral, Ini Klarifikasi DPR RI (Tribun Kaltim Official)

Saat itu, tangan Puan Maharani terlihat bergerak dan seakan menekan suatu tombol.

Selebriti Nikita Mirzani tampak tak sepakat dengan sikap Puan Maharani tersebut.

Di Instastorynya pada Selasa (6/10/2020), Nikita Mirzani menyampaikan sejumlah pendapat.

Menurutnya tak adil apabila Puan Maharani tak memberikan kesempatan bagi anggota DPR RI yang lain untuk menyuarakan aspirasi mereka.

"Kenapa Ibu Puan Maharani matiin mikrofonnya?

Kurang fair ketika orang sedang menyuarakan suaranya tapi tidak bisa didengar," tulis Nikita Mirzani.

Nikita Mirzani kemudian mengingatkan Puan Maharani soal isi dari Pancasila.

"Negara ini di bangun atas dasar Pancasila.

Masih ingat enggak Pancasila dari 1 sampai ke-5," tulis Nikita Mirzani.

Ketua Badan Legislasi DPR Supratman Andi Atgas menyerahkan berkas pendapat akhir pemerintah kepada Ketua DPR Puan Maharani saat pembahasan tingkat II RUU Cipta Kerja pada Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/10/2020). Dalam rapat paripurna tersebut Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja disahkan menjadi Undang-Undang. Tertangkap kamera, Puan Maharani matikan mik anggota Fraksi Demokrat saat pengesahan RUU Omnibus Law, bantahan Azis Syamsuddin
Ketua Badan Legislasi DPR Supratman Andi Atgas menyerahkan berkas pendapat akhir pemerintah kepada Ketua DPR Puan Maharani saat pembahasan tingkat II RUU Cipta Kerja pada Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/10/2020). Dalam rapat paripurna tersebut Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja disahkan menjadi Undang-Undang. Tertangkap kamera, Puan Maharani matikan mik anggota Fraksi Demokrat saat pengesahan RUU Omnibus Law, bantahan Azis Syamsuddin (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Ia mengatakan jika Puan Maharani tak ingat soal Pancasila, ibu tiga orang anak itu mengancam akan mendatangkan Tante Lala.

Tante Lala adalah seorang ibu asal Manado yang beberapa hari ini tengah viral di media sosial.

Tante Lala viral lantaran videonya saat mengajarkan sang anak menghapal Pancasila mengundang tawa netizen.

Tak cuma itu Nikita Mirzani juga mengunggah video saat Puan Maharani mematikan mikrofon.

"Ibu Puan ini loh suka jail aja jarinya," tulis Nikita Mirzani.

Penjelasan Sekjen DPR

Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menjelaskan perihal insiden mikrofon yang dimatikan pimpinan DPR saat anggota Fraksi Demokrat (FPD) menyampaikan interupsi.

Indra menegaskan, pimpinan sidang hanya menjalankan tugas untuk menjaga ketertiban peserta rapat saat menyampaikan pendapat.

“Semua diberikan waktu untuk berbicara, bergantian," ucap Indra, dikutip TribunJakarta.com dari Tribunnews.

"Jika sampai dimatikan mikrofonnya, itu hanya untuk menertibkan lalu lintas interupsi. Pimpinan punya hak mengatur jalannya rapat,” imbuhnya.

Dia melanjutkan, mikrofon di ruang rapat paripurna DPR RI sudah diatur otomatis mati setelah lima menit digunakan.

Hal itu dilakukan agar masing-masing anggota memiliki waktu bicara yang sama dan supaya rapat berjalan efektif.

“Supaya tidak ada tabrakan audio yang membuat hang, maka perlu diatur lalu lintas pembicaraan,” katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sempat Dukung Massa Aksi Tolak UU Cipta Kerja, Nikita Mirzani Kini Kecewa: Perih Mata Gue Nontonnya, https://jakarta.tribunnews.com/2020/10/09/sempat-dukung-massa-aksi-tolak-uu-cipta-kerja-nikita-mirzani-kini-kecewa-perih-mata-gue-nontonnya?page=all.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved