Target PAD Balikpapan Turun, Realisasi Capaian Hampir 100 Persen

Realisasi target pendapatan asli daerah (PAD) Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, hingga saat ini telah mencapai angka 95 persen

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO ADI WIDANANTO
Pantai Manggar Segara Sari, Balikpapan Timur. Lokasi wisata ini menjadi sumber PAD bidang wisata di Kota Balikpapan. Realisasi target pendapatan asli daerah (PAD) Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, hingga saat ini telah mencapai angka 95 persen pada Selasa (13/10/2020). TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO ADI WIDANANTO 

Baca Juga: Plt Bupati Kukar Chairil Anwar Pimpin Rakor Aparatur, Persiapan Pilkada Kukar Kecamatan Loa Kulu

Baca Juga: Warga Karang Asam Ulu Samarinda Butuh Lampu Penerangan Jalan, Curhatan ke Calon Walikota Andi Harun

Ia juga menjelaskan soal Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), dan rencana induk pembangunan sektoral (Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional/RIPIN), dari tahun 2020-2024.

Dilihat bahwa sasaran makro-nya dari sisi provinsi Kalimantan Timur, ditargetkan bahwa industri pengolahan harus punya porsi terhadap PDB sekitar 6,2 hingga 6,5 persen.

Ini perlu didukung dengan pembangunan kawasan industri. Kenapa demikian? Karena memang sudah ada aturan menteri perindustrian.

Jika ingin melakukan kegiatan di sektor usaha maupun industri, wajib berada di kawasan industri.

"Kecuali untuk daerah yang belum punya kawasan industri, boleh berlokasi di zona peruntukan industri," urainya.

Di samping itu, tingginya capaian investasi menimbulkan tanda tanya.

Baca Juga: Pembatasan Aktivitas Jam Malam Lantaran Pandemi Covid-19, Begini Tanggapan PHRI Samarinda

Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara, Penajam Paser Utara Strategis, Jadi Bahan Penelitian Universitas Pertahanan

Baca Juga: Kapal Ferry yang Tenggelam di Kutai Timur Ditarik Pemilik Kapal, Satu ABK Masih dalam Pencarian

Dengan nilai yang cukup besar, nyatanya belum memberikan kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi.

Nurul Ichwan memandang, hal itu menjadi pekerjaan rumah bersama.

Menurutnya bisa jadi realisasi investasi di Indonesia, bukan realisasi berkualitas yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Kemungkinan besar, kegiatan investasi yang masuk ke Tanah Air tidak berorientasi pada ekspor.

Outputnya hanya menyasar market dalam negeri.

Sehingga pendapatan devisa dari sisi ekspor relatif kecil.

"Di beberapa kesempatan, Pak Presiden menyampaikan, sebenarnya untuk perbaikan ekonomi Indonesia, hanya diharapkan dari investasi dan hanya bisa diperbaiki dengan perbaikan capaian investasi," pungkasnya.

(TribunKaltim.co/Miftah Aulia dan Heriani)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved