Banjir di Samarinda
Warga Setuju Tiang Listrik Dipindah Demi Proyek Peningkatan Drainase Antisipasi Banjir Samarinda
Suasana lalu lintas di Jalan D.I Panjaitan Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, sebelum persimpangan Perumahan Alaya
Penulis: Nevrianto | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Suasana lalu lintas di Jalan D.I Panjaitan Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, sebelum persimpangan Perumahan Alaya dari arah Terminal Lempake tampak dua rambu berbentuk kerucut berwarna merah diletakkan di badan jalan, dan sebagian di tepi jalan dekat truk crane berwarna putih dan truk crane berwarna merah, Senin (2/11/2020).
Tiga orang pekerja beraktifitas, di antaranya seorang pekerja, lakukan memanjat ke tiang listrik, seorang mengontrol situasi dan mengontrol truk crane merah.
Dan sisanya operator menggerakkan crane menggoyang tiang listrik guna menggeser tiang listrik beton tinggi sekitar 10 sampai 12 meter dekat warung makan dan toko kelontong warga.
Pengerjaan dilakukan sejak jam 8 pagi sampai selesai skitar pukul 17.00 Wita, berapa tiang lama diganti ke gang Pemakaman Muslim Sungai Pinang.
Baca Juga: Isu Pemekaran Daerah Samarinda Seberang Ditanggapi Wagub Kaltim Hadi Mulyadi
Baca Juga: Kasus KDRT di Samarinda Berakhir Damai, Pelaku Berjanji Tidak Mengulangi Lagi
Baca Juga: Beginilah Penilaian PSSI Atas Kinerja Shin Tae-yong di Timnas U-19 Indonesia
"Berjarak sekitar 10 meter karena persiapan pengerjaan proyek peningkatan drainase," ujar tulus pekerja dari PLN bersama rekan operator crane, Ernawan.
Warga pemilik toko kelontong Jissa Melia, Muhammad sangat setuju dengan proyek drainase.
Drainase perlu banget karena ini jalan poros dan akses menuju bandara APT Pranoto.
Baca Juga: Pria 17 Tahun di Surabaya Berbuat Amoral, Merekam Ibu Muda yang Sedang Mandi Pakai Handphone
Baca Juga: Pelanggaran di Laut Natuna Mulai Marak, Sejak 5 Bulan Terakhir Sering Ada Kapal Vietnam Mencuri Ikan
Kalau ada tamu bikin malu saja,masak sih ada bandara keluar maupun lewat hendak ke Bandara langsung disuguhi banjir.
"Apalagi ada pejabat terburu. Kalau pesawat kan gak mau menunda, juga saat orang sakit pakai ambulance lewat melewati banjir," katanya.
(TribunKaltim.co/Nevrianto)