Kesaksian Jurnalis BBC di Gedung Putih, Menjelang Donald Trump Dinyatakan Kalah dalam Pilpres AS
Reporter BBC, Tara McKelvey, mendeskripsikan apa yang terjadi di Gedung Putih dan Donald Trump, pada detik-detik setelah hasil Pemilihan Presiden AS
TRIBUNKALTIM.CO, WASHINGTON – Kesaksian jurnalis BBC di Gedung Putih, menjelang Donald Trump dinyatakan kalah dalam Pilpres AS.
Reporter BBC, Tara McKelvey, mendeskripsikan apa yang terjadi di Gedung Putih dan Donald Trump, pada detik-detik setelah hasil Pemilihan Presiden AS 3 November 2020 diketahui.
Tara McKelvey melukiskan penggalan drama di Gedung Putih dan kegiatan Donald Trump di lapangan golf Virginia, Sabtu (7/11/2020).
Tara McKelvey sudah lama bertugas sebagai reporter di Gedung Putih, dan mengaku selama 4 tahun terakhir menyaksikan hari-hari menyenangkan maupun momentum buruk Donald Trump.
Baca Juga: Ekonomi Kaltim Mulai Membaik, Ekspor Batu Bara dan CPO Menggeliat
Baca Juga: Politisi Senior Partai Keadilan Sejahtera Sarankan Mahfud MD Temui Rizieq Shihab
Baca Juga: Azerbaijan dan Armenia Bersepakat Akhiri Perang, Sudah Enam Pekan Bertempur
Baca Juga: Pemkab Kukar Buat Pemeliharaan Jembatan Ing Martadipura Kota Bangun, Kirim Personel Atur Lalu Lintas
Tapi momentum akhir pekan lalu dilihatnya sangat berbeda ketimbang hari-hari Trump lainnya. Hari itu Trump dinyatakan kalah dari Joe Biden, dalam kompetisi politik paling sengit dan dramatis sepanjang sejarah modern AS.
Hari itu Trump mengenakan jaket penahan angin, celana panjang hitam, dan topi bertuliskan MAGA (Make America Great Again). Trump meninggalkan Gedung Putih beberapa menit sebelum pukul 10 pagi waktu Washington.
Trump Keluar Gedung Putih Main Golf
Sepanjang pagi sebelum pergi main golf, Trump aktif mengunggah cuitan ke akun Twitter miliknya, tentang apa yang ia selalu tuduhkan sebagai kecurangan pemilu.
Saat keluar Gedung Putih, menurut Tara, Donald Trump sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan, seolah-olah sedang mendorong angin.
Trump naik ke mobil serba hitam, menuju ke klub golf miliknya, Trump National, di kawasan Sterling, Virginia. Lapangan golf ini sekitar 40 kilometer dari Gedung Putih.
Trump menunjukkan sikap percaya diri. Pagi terlihat indah, cocok untuk bermain golf. Donald Trump diagendakan menghabiskan akir pekan di sana. Tidak terlihat Melania dan anak-anak maupun cucunya.
Dilihat dari tayangan video situs Time.com, Trump tiba di lapangan golf disambut belasan pendukungnya yang berdiri di balkon. “We love you!” pekik seorang perempuan terdengar di video.
“Great job Mr President,” timpal seorang pria, masih di rekaman video yang sama. Trump melambaikan tangannya ke arah balkon.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Beberkan Kasus Aktif di Indonesia Lebih Rendah Dibanding Dunia
Baca Juga: Memperingati Hari Pahlawan, Inilah Pesan Dandim dan Kapolres Berau kepada Pemuda
Baca Juga: Peluang yang Menjanjikan Selama Covid-19, Telkomsel Ungkap Tantangan 4C
Baca Juga: Satgas Imbau Pengawasan Pekerja Migran Harus Diperketat, Positif Covid-19 di Eropa Meningkat
Suasana di tim Gedung Putih menurut Tara McKelvy terasa berbeda siang itu. Orang-orang yang bekerja di lingkaran dekat Donald Trump terlihat lebih gelisah.
"Apa kabar?" sapa Tara pada seorang staf Trump. "Baik," ujarnya. Perempuan yang disapa Tara itu tersenyum, tapi matanya menyipit. Dia menatap teleponnya.
Para pejabat dan pegawai di Gedung Putih dalam pandangan Tara mengalami tekanan berat sejak Pilpres berlangsung. Pemungutan suara digelar Selasa pekan lalu, tapi rasanya seperti sudah lama berlalu.
Banyak meja di sisi sayap barat Gedung Putih kosong ketika Tara melewatinya, Sabtu pagi. Beberapa staf sebelumnya terpapar virus corona dan tak boleh berkantor. Sementara para pegawai lainnya tengah menjalani karantina.
Saat Trump Main Golf, Kemenangan Biden Tersiar Luas
Mulai sekitar pukul 11.30, saat Trump berada di klub golfnya, BBC dan televisi jaringan yang berbasis di AS mulai mengabarkan kemenangan Joe Biden-Kamala Harris.
Ketika Tara mendengar berita itu, ia sedang berada di sebuah restoran Italia yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari klub golf Trump.
Tara McKelvey merupakan satu dari sedikit wartawan yang secara resmi meliput di Gedung Putih, dan bepergian mengikuti agenda Presiden Donald Trump. Sabtu siang itu, kami menunggunya keluar dari klub.
"Dia menyebalkan dan merusak," kata seorang wanita di luar restoran. Seperti kebanyakan orang di kawasan tersebut yang condong ke Demokrat, perempuan itu memilih Joe Biden.
Sekelompok orang lainnya di luar restoran bertanya-tanya kapan Trump akan meninggalkan klub golf itu, dan kembali ke Gedung Putih. Menit-menit berlalu, lalu berjam-jam.
"Dia menikmati waktunya," kata petugas keamanan yang berjaga, kepada tugasnya. Trump tidak terburu-buru pulang ke Gedung Putih.
Di klub golf miliknya itu, dia dikelilingi teman-teman loyalnya. Di luar gerbang, para pendukung fanatik Trump meneriaki Tara dan wartawan lainnya yang berkumpul di restoran itu. "Bubarkan media massa!" pekik mereka.
Seorang wanita yang mengenakan sepatu boot dan bandana merah-putih-biru, membawa poster bertuliskan, "Berhenti Mencuri."
Seorang pria mengendarai truknya mondar-mandir di depan klub golf. Dia mengibarkan beberapa bendera, termasuk satu bendera yang menggambarkan Trump berdiri di atas tank, seolah-olah dia adalah pimpinan dunia.
Bendera itu menunjukkan bagaimana para pendukung Trump memandang sosok idolanya, sekaligus bagaimana politikus Partai Republik itu memandang dirinya sendiri selama empat tahun terakhir.
Rekaman video Time.com, menunjukkan saat Trump meninggalkan klub golf. Sejumlah kecil pendukung fanatiknya berteriak-teriak menunjukkan rasa cintanya pada Trump.
“Have a great life, okay,” balas Trump sebelum masuk ke kendaraan khusus presiden. Ia sempat berfoto bersama seorang perempuan mengenakan baju pengantin, yang kemungkinan tengah berada di klub golf yang sama.
Pulang ke Gedung Putih Disambut Para Penentangnya
Akhirnya, Trump keluar dari klub dan pulang ke Gedung Putih. Ribuan orang yang menentangnya juga menunggu momen itu.
“Kamu kalah dan kami semua menang,” teriak para penentang Trump. Iring-iringan mobil Trump membelah jalan Virginia.
Tara berada di iring-iringan mobil van di belakangnya, nyaris mengalami kecelakaan di jalan tol Fairfax County Parkway. Sirene pengiring mobil Trump terus meraung.
Semakin dekat ke Gedung Putih, semakin besar kerumunan orang. Mereka berkumpul untuk merayakan kekalahan Trump. Seseorang mengangkat poster bertuliskan, "Kamu kalah dan kami semua menang."
Orang-orang di kawasan itu membunyikan klakson dan mencemooh Trump. Tara dan iring-iringan Trump masuk ke Gedung Putih.
Donald Trump masuk melalui pintu samping, pintu masuk yang jarang dilaluinya. Bahu Trump tampak merosot. Kepalanya tertunduk.
Trump menoleh, melihat Tara dan jurnalis lainnya di area khusus media. Dia mengacungkan jempol tangannya kea rah wartawan.
Tara melihat tanda itu isyarat setengah hati. Trump tidak mengangkat tangannya tinggi-tinggi atau menjabat tangan, seperti yang sering dilakukannya.
Kejutan-kejutan Donald Trump Sesudah Kalah
Baik di Gedung Putih atau di klub golf, Trump tidak pernah goyah. Dia membuat klaim yang tidak berdasar tentang kecurangan pilpres. Trump berkeras klaimnya akan dibenarkan.
Pagi itu, Trump mengunggah cuitan tentang suara yang 'diterima secara ilegal'. Sorenya, dia mengeluarkan cuitan dengan huruf kapital, "SAYA MENANGKAN PEMILIHAN."
Namun itu adalah Trump yang tampak di Twitter. Trump yang dilihat Tara meninggalkan kesan berbeda. Saat Trump masuk Gedung Putih lewat pintu samping sore itu, menurut Tara McKelvey, kesombongannya hilang.
Donald Trump akan tetap menjabat hingga 20 Januari, ketika dia akan menyerahkan pekerjaan itu kepada penggantinya dan bergabung dengan klub eksklusif mantan presiden AS. Jadi apa selanjutnya untuk politisi dan pengusaha bisnis itu?
Apa yang terjadi sesudah hari itu, tetap meninggalkan sejumlah kejutan. Trump tetapo menolak kemenangan Biden. Ia bertekad melawan hingga Mahkamah Agunga atas hasil Pilpres AS.
Kejutan terbaru, Donald Trump memecat Menteri Pertahanan Mark Esper. Pemberhentian Esper diumumkan lewat cuitan di akun Twitternya, Selasa (10/11/2020).
Trump menunjuk Christopher C Miller, Direktur Pusat Kontraterorisme AS. Chris Miller akan bertindak sebagai Pejabat Menhan AS.
“Chris (Miller) will do a great job! Mark Esper has been terminated,” tulis Trump di akun Twitternya. Ia menulis “great” dalam huruf kapital. Trump seperti berusaha memberi tekanan terkait pemecatan Mark Esper.
Sejumlah pengamat politik menganalisis masa depan Donald Trump, yang menolak kalah. Trump sosok yang sangat berbeda. Ia tidak lazim di sejarah kepresidenan AS.
Jimmy Carter setelah pensiun, aktif di lembaga kemanusiaan. George W Bush memilih menghabiskan waktu melukis. Tapi Trump tidak pernah menjadi politisi tradisional.
"Donald Trump telah melanggar banyak norma sebagai presiden," kata Tim Calkins, profesor pemasaran di Sekolah Manajemen Kellogg Universitas Northwestern dikutip dari situs berita BBC.co.uk, Rabu (11/11/2020).
"Tidak terpikirkan Donald Trump akan bertindak seperti mantan presiden mana pun yang pernah kami lihat," lanjutnya. Calkins mengutarakan sejumlah kemungkinan yang akan terjadi.
Trump Potensi Maju Lagi di Pilpres AS 2024
Pertama, Trump bakal mengikuti jejak Grover Cleveland. Presiden AS ini kalah, dan kembali bertarung empat tahun kemudian untuk masa jabatan kedua.
Cleveland adalah satu-satunya presiden yang meninggalkan Gedung Putih dan kembali empat tahun kemudian, menduduki jabatan puncak pada 1885. Ia kemudian kembali ke Gedung Putih pada 1893.
Konstitusi AS menetapkan "tidak ada orang yang akan dipilih untuk jabatan Presiden lebih dari dua kali", tetapi tidak ada istilah berturut-turut.
Mantan asistennya menyarankan Trump agar menempuh cara ini. "Saya benar-benar akan memasukkannya ke daftar orang-orang yang kemungkinan akan mencalonkan diri pada 2024," kata mantan kepala staf Gedung Putih, Mick Mulvaney.
Trump jelas menyukai kampanye yang riuh rendah, dan dia menerima 71,5 juta suara di pemilihan. Ini ekor total kandidat yang kalah, dan jelas menunjukkan basis dukungan signifikan di AS.
Kemungkinan berikutnya, Trump kembali ke kerajaan bisnisnya. Sebelum menjadi politisi, Trump adalah maestro real estate, bintang reality televisi, dan duta mereknya sendiri.
The New York Times melaporkan Trump memiliki lebih dari $ 400 juta (£ 300 juta) pinjaman yang akan jatuh tempo dalam beberapa tahun mendatang. Trump menyebut utang itu mewakili sebagian kecil kekayaan bersihnya.
Trump Organization memiliki banyak hotel dan lapangan golf. Ada properti bermerek Trump di Mumbai, Istanbul, dan Filipina, dan tentu saja Washington DC. Trump punya lapangan golf di AS, Inggris, Dubai, dan Indonesia.
Tetapi jika itu yang dipilih Trump pada Januari, dia memiliki banyak pekerjaan di depannya. Banyak usaha bisnisnya berada di industri perjalanan dan rekreasi, yang tedampak pandemi virus corona.
Forbes melaporkan kekayaan Trump bisa mencapai $ 1 miliar karena Covid-19. Berdasarkan dokumen pajak selama dua dekade yang dilihat New York Times, surat kabar itu juga melaporkan kerugian kronis dan tahun-tahun penghindaran pajak oleh Trump.
Atas laporan itu, Trump mengatakan dia tidak membayar pajak penghasilan sama sekali dalam 10 dari 15 tahun, sebagian besar karena kerugian lebih banyak daripada uang yang dia hasilkan.(Tribunnews.com/BBC/Time/Guardian/xna)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Detik-detik Setelah Donald Trump Kalah di Pilpres AS, Kesaksian Reporter BBC di Gedung Putih, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/11/11/detik-detik-setelah-donald-trump-kalah-di-pilpres-as-kesaksian-reporter-bbc-di-gedung-putih?page=all