Pilkada Kukar
Kandidat Pilkada Kukar, Plt Ketum PSI Giring Ganesha Sebut Edi Damansyah-Rendi Sesuai DNA Partai
Plt Ketum PSI Giring Ganesha menegaskan dukungan Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ) di Pilkada Kukar kepada pasangan calon Edi Damansyah-Rendi
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Plt Ketum PSI Giring Ganesha menegaskan dukungan Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ) di Pilkada Kukar kepada pasangan calon Edi Damansyah - Rendi Solihin.
Hal itu diungkapkan Giring Ganesha, saat bersama Rendi Solihin menyusuri Sungai Mahakam menggunakan Kapal Queen Orca Houseboat.
“Ini adalah kunjungan ke-16 saya di berbagai Provinsi di Indonesia. (Untuk Pilkada Kukar) Rendi Solihin adalah calonnya generasi milenial,” kata Giring Ganesha, saat sesi konferensi pers bersama sejumlah awak media, Minggu, 15/11/2020.
Politisi yang juga mantan vokalis band Nidji tersebut yakin, jika Rendi Solihin nanti dilantik, akan terus melibatkan generasi milenial.
Baca Juga: Ekonomi Kaltim Mulai Membaik, Ekspor Batu Bara dan CPO Menggeliat
Baca Juga: Politisi Senior Partai Keadilan Sejahtera Sarankan Mahfud MD Temui Rizieq Shihab
Baca Juga: Azerbaijan dan Armenia Bersepakat Akhiri Perang, Sudah Enam Pekan Bertempur
Baca Juga: Pemkab Kukar Buat Pemeliharaan Jembatan Ing Martadipura Kota Bangun, Kirim Personel Atur Lalu Lintas
“Generasi milenial punya harapan besar, generasi milenial menentukan masa depan. Kita siap menjadi patnernya Rendi,” ungkap Giring Ganesha.
Dia juga memaparkan, Edi-Rendi dinilai sudah sesuai dengan DNA PSI, apalagi dengan adanya Rendi yang mewakili generasi milenial.
“Rendi sangat mendukung seni budaya, milenial, dan pasti sesuai DNA PSI yang anti korupsi. PSI adalah partai tanpa mahar, pasti kita dukung,” ungkap Giring.
Menurut Giring, jika partai politik meminta mahar, itu akan menjadi beban calon untuk memikirkan bagaiman harus mengembalikan modal saat menjabat nanti.
“Kalau ada orang baik, berkompeten, harus kita dukung. Bro Rendi punya spirit yang sama dengan saya. Cinta musik, seni kebudayaan, dan seni pertunjukan. Juga mendukung pengembangan industri kreatif dan UMKM,” lanjut Giring
Sementara itu, Rendi Solihin mengaku respect dengan PSI. Selain siap mendukung keterlibatan generasi milenial dalam pembangunan di Kukar, Rendi juga memaparkan, saat ini Kukar dianugerahi bonus demografi usia produktif.
“Kami punya program Kukar Kaya Festival, yang nantinya juga akan menopang UMKM,” kata Rendi.
Dari data yang dihimpun, kata Rendi 15 persen warga Kukar terlibat dalam UMKM, yang didominasi oleh generasi milenial dan perempuan.
“Jadi memang peran generasi milenial sangat besar,” kata Rendi.
Sementara itu, Ketua DPD PSI Kukar Yura Patton menjelaskan, ini adalah kunjungan pertama Ketum PSI ke Kalimantan Timur.
"Pada kunjungan pertamanya langsung ke Kutai Kartanegara. Mengunjungi tuan rumah, tokoh masyarakat di sini," kata Yura.
Kaltim, di mana sebagian wilayahnya masuk dalam rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), kata Yura, PSI ingin mendukung dan menjaga budaya lokal.
"Menyambut IKN dengan mengangkat budaya lokal, agar tidak tergerus," kata Yura.
Didukung Partai Solidaritas Indonesia
Berita sebelumnya. DPW Partai Solidaritas Indonesia Kalimantan Timur ( PSI Kaltim ) menyatakan sikap politiknya dengan mendukung pasangan calon atau Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah - Rendi Solihin dalam Pilkada Kukar.
Paslon tersebut dinilai berpihak pada generasi milenial. Pada Minggu, (27/9/2020) kemarin, Ketua DPW PSI Kaltim Novita Rosalina dan Ketua Bapilu PSI Kaltim Tino Rindengan menggelar silaturahmi dengan Edi Damansyah -Rendi Solihin.
Pertemuan digelar di markas pemenangan Edi-Rendi, di Jalan Arwana, Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur.
Para pimpinan PSI Kaltim tak sekedar menyampaikan saran, melainkan juga apresiasi terhadap kepemimpinan Edi Damansyah saat menjabat Bupati Kukar.
Novita pun mengaku siap, jika kedepannya turut dilibatkan dalam berbagai kegiatan untuk membangun Kukar. Terutama dalam hal keterlibatan generasi milenial yang menurutnya sangat potensial.
Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur Ditunda, Garap Masterplan dan Infrastruktur Dasar Saja
Sementara itu, Tino menyebut, selama ini figur Edi Damansyah sudah menjadi contoh pemimpin yang tidak mendiskriminasi kaum milenial saat menjabat sebagai kepala daerah.
Hal itu sudah diamati PSI Kaltim jauh-jauh hari. Bahkan ketika Edi Damansyah menjabat sebagai Sekkab Kukar.
Termasuk pilihannya menentukan Rendi Solihin sebagai Cawabup Kukar. Kepemimpinan Rendi Solihin diharapkan bisa menjadi salah satu penyemangat bagi kaum milenial untuk bisa berkontribusi untuk Kutai Kartanegara.
"Kami melihat itu jauh-jauh hari, banyak kegiatan-kegiatan anak muda tidak cuma seremonial tapi yang sifatnya sangat nyata. Pak Edi dan Rendi menunjukkan keberpihakannya kepada generasi milenial di Kukar," tambah Tino.
Dirinya pun merasa senang dan bangga atas dilaksanakannya keterbukaan Informasi publik yang bisa diakses dengan bebas. Maka wajar kata dia, jika Pemkab Kukar di bawah kepemimpinan Edi Damansyah bertabur banyak penghargaan.
Tak hanya potensi sumber daya alam, ia pun menegaskan jika selama ini Kabupaten Kukar kaya akan sumber daya manusia. Untuk memaksimalkan banyak potensi di Kukar, menurutnya menjadi alasan bagi Kukar untuk mengembangkan Kukar.
Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pemakaman Bupati Berau Muharram di TPU Km 15 Balikpapan
Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pelepasan Sampai Penguburan Almarhum Bupati Berau Muharram di Balikpapan
"Negara yang ingin maju pesat potensi potensi sumber daya manusianya, justru bukan tergantung pada sumber daya alam saja. Nah, pasangan ini sudah jelas berpihak pada generasi millenial bukan dalam konteks selebrasi atau acara-acara seremonial saja, tapi juga yang lainnya," lanjutnya.
Terkait menyatunya dukungan partai kepada Edi-Rendi dalam Pilkada Kukar, Tino berpendapat hal tersebut sangatlah wajar. Ia pun ingin menyampaikan narasi yang objektif kepada publik, bahwa hal tersebut bukan karena faktor dikotomi, tetapi karena faktor kinerja yang sudah teruji dan terbukti.
"Semoga tidak lagi milenial itu dianggap sebagai penghibur atau sebagai kosmetik bagi para sebagian pihak. Sehingga keberadaanya benar-benar bisa dilibatkan," tutup Tino.
(TribunKaltim.co/Sapri Maulana)