OJK Luncurkan SCF, Inovasi Pendanaan yang Cepat, Mudah dan Murah bagi Generasi Muda dan UKM

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, memperkenalkan penawaran efek baru melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi a

Penulis: Heriani AM |
TRIBUNKALTIM.CO/HERIANI
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dalam Pembukaan Perdagangan BEI 2021, Senin (4/1/2020) secara daring. TRIBUNKALTIM.CO/HERIANI 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, memperkenalkan penawaran efek baru melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi atau dikenal dengan Security Crowdfunding (SCF).

Ini akan menjadi alternatif sumber pendanaan yang cepat, mudah, dan murah bagi kalangan generasi muda dan UKM yang belum bankable untuk mengembangkan usahanya, khususnya UKM mitra Pemerintah.

"Hari ini kami lakukan dengan terobosan Penawaran Efek melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi atau dikenal dengan Security Crowdfunding/SCF yang diluncurkan pada hari ini," ujar Wimboh dalam sambutannya pada Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Mulai Besok! Pemohon Baru dan Perpanjangan SIM Wajib Lampirkan Surat Lulus Uji Psikologi

Baca juga: Terkapar di Parkiran Big Mall Samarinda, Seorang Pria Tewas, Diduga Jatuh dari Ketinggian

Baca juga: Kecelakaan Maut di Balikpapan, Tabrakan Beruntun, Satu Tewas Diduga Sopir Mobil Pick Up Mengantuk

Hadirnya SCF dinilai akan memberikan alternatif sumber pendanaan yang cepat, mudah, dan murah bagi kalangan generasi muda dan UMKM yang belum bankable untuk mengembangkan usahanya, khususnya UMKM mitra pemerintah.

Apalagi saat ini telah terbentuk asosiasi yang khusus menaungi SCF, yakni Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI).

Sehingga berkewajiban untuk menjaga ekosistem industri layanan urun dana yang sehat dengan merumuskan code of conduct dan melakukan pengawasan implementasinya dan menertibkan anggotanya.

Keberadaan instrumen ini juga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif portofolio investasi-investor muda.

Masyarakat yang selama ini MPC-nya terbilang tinggi namun tertahan konsumsinya, akan didorong berinvestasi di platform ini yang mudah dan resikonya relatif kecil.

Baca juga: Pelaku UMKM Dominasi Pengajuan Restrukturisasi Kredit di Balikpapan, Mayoritas di Sektor Perdagangan

Baca juga: Kepala OJK Kaltim Sebut Tren Resktrukturisasi Covid-19 di Kaltim Seiring Dengan Tren Nasional

Baca juga: Bantu Pinjamkan Dana Hingga Miliaran Rupiah, Perusahaan Fintech Danakini Kantongi Izin OJK

Untuk mendukung upaya tersebut, OJK akan mengakselerasi pengembangan infrastruktur pasar modal dengan mengadopsi teknologi sehingga memberikan kemudahan bagi calon emiten dan investor.

Dalam catatannya, per 21 Desember 2020 terdapat 126 penerbit yang melakukan penghimpunan dana melalui equity crowdfunding senilai Rp 178,4 miliar dan 37,2 investor.

"Skema ini akan memberikan ruang bagi anak-anak muda yang belum bankable untuk ikut himpun dana di pasar modal," ucapnya.

(TribunKaltim.co/Heriani)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved