Berita Balikpapan Terkini

Sebanyak 11.285 UMKM di Balikpapan Terima BLT, Diperpanjang Sampai 31 Januari 2021

Pemerintah pada pertengahan tahun lalu meluncurkan program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif atau Bantuan Langsung Tunai.

Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
JUMPA PERS - Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan, Muhammad Yusuf (kanan) didampingi Kepala Seksi Bina UMKM DKUMKMP, Rabiatun, Kamis (14/1/2021). 

Untuk diketahui, total UMKM secara keseluruhan hingga 2019 sejumlah 22.853. Sedang jumlah penambahan di tahun 2020, masih dalam tahap akumulasi.

UMKM jadi Sumber Kekuatan Ekonomi Baru Kalimantan Timur

Berita sebelumnya. Potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Timur sangatlah besar.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono menyebut, jumlah pelaku UMKM mencapai 300 ribu atau terbesar ke-2 di Pulau Kalimantan.

"Untuk Kaltim, sektor yang mendominasi adalah perdagangan besar dan eceran.
Begitupun dominasi tenaga kerjanya," ujarnya, Senin (11/1/2021).

Baca juga: Pelaku Pembacokan Pria Paruh Baya Idap Skizofrenia, Merasa Dikucilkan Hingga Picu Aksi Brutal

Baca juga: Program Semar Mesem Bawa Mulyono Jadi Camat Terbaik Se-Kaltim dengan Hadiah 10 Gram Emas

Baca juga: Pemkab PPU Ajukan Permohonan Bangun Pasar di Desa Sukaraja Sepaku untuk Sokong Kawasan IKN

Perdagangan besar dan eceran, mengambil peranan 39,8 persen dari sektoral bisnis UMKM di Kalimantan.

Disusul akomodasi 16,5 persen, pendidikan 12,3 persen, industri pengolahan 11,1 persen, dan lainnya 20,3 persen.

"Ini tantangan tersendiri, bagaimana kita meningkatkan upaya agar sektor tersebut terus bertumbuh," tambahnya.

Baca juga: Kasus Makin Meningkat, Walikota Balikpapan Rizal Effendi Beri Sinyal Akan PSBB

Baca juga: Mantan Pramugari Cantik Buka RuangRupa di Sangatta, Usung Nuansa Cafe Ala Bali

Kendati demikian, dampaknya untuk ekonomi, belum relatif besar.

Kaltim didominasi oleh batu bara, industri migas, dan CPO, memang menyumbang penerimaan daerah yang signifikan.

Hanya saja, melihat serapan tenaga kerjanya yang hampir 700 ribu orang merupakan potensi.

"Untuk omzet, totalnya cukup besar sekitar sekitar Rp 72 triliun pertahun, menempati urutan ke dua setelah Kalsel di pulau Kalimantan," terangnya.

Baca juga: Bisnis Kedai Kopi Kian Marak di Malinau, Berikut Rekomendasi 5 Warkop Favorit yang Layak Dikunjungi

Baca juga: Pasangan Suami Isteri Asal Kutai Timur Raup Jutaan Rupiah lewat Bisnis Ikan Guppy

Baca juga: Bisnis Bunga di Kala Pandemi, Warga Penajam Raup Jutaan Rupiah dalam Sehari

Menurut Tutuk, UMKM merupakan kekuatan baru yang harus diperhatikan.

Di momen sekarang dimana era digital terus bergerak, yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

"Kita sikapi, bersinergi dengan pemerintah setempat untuk optimis bersama, dengan komunitas, asosiasi, hingga perbankan juga. Untuk menyikapi era digital dan pandemi dalam melakukan kegiatan ekonomi," tambahnya.

( Tribunkaltim.co/Heriani )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved