Berita Balikpapan Terkini

Penduduk Miskin di Kota Balikpapan Kaltim Naik, Pendapatan Warga Berpenghasilan Rendah Berkurang

Pandemi Corona atau covid-19 yang terjadi selama hampir setahun telah mengubah perekonomian Indonesia. Termasuk Kota Balikpapan.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
KEMISKINAN - Wajah pemulung yang ada di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (18/1/2021). Tercatat, penduduk miskin di Kota Minyak ( julukan Kota Balikpapan ) tahun 2020 sebanyak 17.020 jiwa atau 2,57 persen. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pandemi Corona atau covid-19 yang terjadi selama hampir setahun telah mengubah perekonomian Indonesia.

Termasuk Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur ( Kaltim ).

Salah satu yang dirasakan adalah naiknya tingkat kemiskinan pada tahun 2020.

Tercatat, penduduk miskin di Kota Minyak ( julukan Kota Balikpapan ) tahun 2020 sebanyak 17.020 jiwa atau 2,57 persen.

Data ini berarti adanya kenaikan sebesar 1.240 jiwa atau 0,15 persen dari tahun 2019.

Baca juga: GraPARI Telkomsel Pindah ke Mall Balikpapan Baru Kalimantan Timur, Permudah Pelayanan Konsumen

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, 5 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia, Tambahan 94 Kasus Hari Ini

Baca juga: Warga Miskin Balikpapan Bertambah 1.240 Jiwa, Dipicu Terjadi Kemerosotan Pendapatan Selama Pandemi

Baca juga: Kabar Gembira, Pemerintah Gratiskan Biaya Pembuatan SIM untuk Warga Miskin, Simak Syarat dan Caranya

Demikian dibeberkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Balikpapan, Achamd Zaini kepada TribunKaltim.co pada Senin (18/1/2021).

Dia menuturkan, pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah berkurang hingga 35 persen akibat pandemi Corona atau covid-19. 

Juga terbatasnya perlindungan sosial, di samping naiknya harga barang dan jasa sebesar 0,65 persen. Adalah salah satu faktor penyebab naiknya tingkat kemiskinan di Kota Balikpapan.

Peningkatan setengah pengangguran karena krisis yang terjadi mendorong penduduk yang sebelumnya hanya berisiko miskin, menjadi miskin.

Baca juga: Ada Resepsi Pernikahan Saat PPKM, Jubir Satgas Covid-19 Balikpapan Beri Penjelasan

Baca juga: NEWS VIDEO Risma Jadi Mensos, Dirinya Janji Benahi Data Bansos dan Berdayakan Fakir Miskin

Baca juga: Sentra Industri Teritip Balikpapan akan Bangun Sarana Hiburan Hingga Perkantoran

Baca juga: Tantangan Ekonomi Kalimantan Utara di Tengah Pandemi Corona, Kadin Kaltara Soroti Lahan Tidur

"Biaya kesehatan yang dikeluarkan juga meningkat," ujar Zaini di Kota Balikpapan.

Agar tingkat kemiskinan dapat diturunkan, pemerintah Kota Balikpapan beserta Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TPKD) perlu merancang dan menerapkan program kerja.

Seperti program informasi online penduduk miskin, bantuan modal usaha ekonomi kecil dan rumah tangga, bantuan program nasional perlindungan sosial untuk penduduk miskin.

"Serta menjaga stabilitas pasukan sembako agar tidak terjadi inflasi barang konsumsi utama," ulasnya.

Baca juga: Jelang Persiapan Vaksinasi di Balikpapan, DKK Gandeng Farmasi Swasta Tampung Vaksin Covid-19

Baca juga: BPS Balikpapan Gelar Cencus Night, Penuhi Data Sensus Penduduk 2020, Sasar Tuna Wisma dan Awak Kapal

Berdasarkan data Susenas Kor Maret 2020, presentase keluarga miskin yang menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Balikpapan sebanyak 40,44 persen.

Nilai ini jauh di atas Kalimantan Timur sebesar 32,50 persen.

"Namun yang perlu diperhatikan. Masih ada 59,56 persen rumah tangga miskin yang belum menerima dan memanfaatkan BPNT," terangnya.

Ibu Kota Negara Turut Dorong Ekonomi

Pada 2021, sektor jasa di Provinsi Kalimantan Timur diproyeksi mengalami meningkat.

Terkhusus untuk sektor perhotelan, restoran dan hiburan.

Sektor dinilai akan menjadi primadona dalam penerimaan pajak di Kota Balikpapan.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Balikpapan Haemusri Umar mengatakan kepada Tribunkaltim.co.

Baca juga: PHM Kembangkan Inovasi Selama Pandemi covid-19, Sukses Jaga Keekonomian Sumur Pengembangan

Baca juga: Presdir PT Nam Air Optimistis Layanan Penerbangan di Kubar Beri Dampak Positif Peningkatan Ekonomi

Baca juga: Transformasi Digital untuk Pemulihan Ekonomi, E-commerce Punya Peran Penting

Baca juga: Kasus Corona Melonjak, Ruang ICU Covid di Semua RS Balikpapan Penuh, Rencana Siapkan Tenda Darurat

Ia optimis, target penerimaan pajak daerah dan retribusi pada tahun mendatang ada kenaikan dari tahun ini.

Pihaknya telah menyepakati untuk tahun 2021, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 2,1 triliun.

Target pajak daerah sebesar Rp 515 miliar, retribusi Rp 63 miliar, kekayaan Rp 16,4 miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 96,8 miliar.

Jika dilihat dari angka target, sudah termasuk tinggi apalagi ditengah pandemi Corona.

"Tapi kita tetap berharap pada 2021 vaksin covid-19 sudah tersedia dan terdistribusi ke masyarakat," jelasnya, Senin (28/12/2020).

Keberadaan vaksin akan membuat sektor tersebut di atas lebih lega dalam beraktivitas.

Sehingga dapat memicu pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: APBD Kaltara 2021 Disetujui Rp 2,3 Triliun, Fokus Penanganan Covid-19

Baca juga: Hasil Razia Protokol Kesehatan, Satgas Covid-19 Balikpapan Sebut Denda Terkumpul Rp 160 Juta

Baca juga: Keterampilan Ibu-ibu Dinilai Jadi Modal Perekonomian Keluarga di Kabupaten Malinau

Baca juga: Penerima Penghargaan Wanita Inspiratif Paser, Ina Rosana: Perempuan Penggerak Ekonomi Keluarga

Pengaruh vaksin dinilai akan memberikan dampak yang besar pada perekonomian, jasa, serta sektor lainnya.

Hal tersebut diperkuat dengan adanya perencanaan pembangunan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru akan dimulai.

Jika itu terwujud, pihaknya meyakini bahwa PAD bisa mencapai Rp 900 miliar.

"Ini wajar. Karena ada IKN yang berpengaruh. Pertumbuhan ekonomi akan terdorong," ungkapnya.

"Pelaku usaha otomatis akan berpacu," jelasnya.

Baca juga: PPU Ikut Hari Nusantara, Nelayan di Lokasi Calon Ibu Kota Negara Dapat Bantuan, Mahfud MD Beri Pesan

Baca juga: IKN jadi Prioritas, Kominfo RI Bakal Bangun Jaringan 5G dengan Design Outonomous di Ibu Kota Negara

Baca juga: Menatap Ibu Kota Negara di Kaltim, DLH Balikpapan Beri Masukan, Hindari Beban Lingkungan Hidup

Pun dengan pajak yang disetorkan, akan mengalami peningkatan.

Jika sesuai rencana, aktivitas pembangunan IKN akan menghabiskan banyak waktu di Balikpapan.

Baca juga: Kisah Bisnis Bunga Kala Pandemi Covid-19, Warga Penajam Sukses Raup Jutaan Rupiah dalam Sehari

Baca juga: Pemkab Kukar dan Kesultanan Kutai Audiensi Bahas Soal Ibu Kota Negara

Baca juga: Kasus Corona Masih Melonjak Tinggi, Satgas Covid-19 Balikpapan Beber Penyebab Tren Kasus Meningkat

Baca juga: Cara Mendaftar jadi Calon Penerima Vaksin Covid-19 di Samarinda, Plt Kadinkes Beberkan Prosesnya

Sehingga akan ada pertumbuhan. Khususnya di sektor perhotelan, restoran dan industri. Potensinya amat besar.

"Sektor ini bisa menjadi primadona di Kota Balikpapan," pungkasnya.

( TribunKaltim.co/Heriani )

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved