Berita Bontang Terkini

Pembangunan Jalan di Bontang Lestari Ditaksir Rp 100 Miliar, PUPR Bakal Gunakan Dana Bankeu

Perbaikan Jalan Soekarno-Hatta arah Bontang Lestari, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, ditaksir Rp 100 miliar

Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum tanggapi soal kondisi jalan di Bontang. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Perbaikan Jalan Soekarno-Hatta arah Bontang Lestari, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, ditaksir Rp 100 miliar.

Hal itu dikemukakan Bina Antasariansyah Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kepada Tribunkaltim.co pada Selasa (20/4/2021).

Ia mengatakan, untuk menopang aktivitas industri disana, bobot jalan harus berkapasitas minimal 10 ton.

Baca Juga: Teka-teki Penyebab Kebakaran Pasar Citra Mas Lok Tuan Diungkap Polres Bontang, Begini Penjelasannya

Baca Juga: Bantuan Produktif Usaha Mikro 2021 Masih Digodok, Diskop UKMP Bontang Usulkan 2.000 Kuota ke Pemprov

Sehingga kondisi jalan disana tak ideal untuk dilalui kendaraan berat.

Walhasil, kerusakan jalan tak bisa terelakkan lantaran kendaraan berat yang melebihi kapasitas badan jalan.

"Saat ini kondisi jalan di Bontang Lestari maksimal hanya dilalui untuk kendaraan berat 8 ton," ujarnya.

Baca Juga: Pendaftar BPUM 2021 Membeludak, Diskop UKMP Prediksi Pelaku UMKM di Bontang Kembali Meningkat

Baca Juga: NEWS VIDEO Pendaftar BPUM 2021 Membeludak, Diskop UKMP Prediksi Pelaku UMKM di Bontang Meningkat

Semestinya, sepanjang jalan disana dari simpang RSUD hingga di Nyerakat perbatasan Kutai Kartanegara, harus dibeton dulu, baru diaspal.

Namun hal itu tidak dilakukan lantaran tidak ada diperencanaan awal.

Bina melanjutkan, dari catatan lalu lintas harian rata-rata (LHR), yang melintas disana per hari 960 kendaraan.

Baca Juga: Pedagang Sate Terlibat KDRT Dibekuk Polres Bontang, Pelaku Diduga Konsumsi Narkoba

Baca Juga: Pria Bengalon Kutim Bawa Sajam Saat Melintas, Terjaring Razia Operasi Pekat Mahakam Polres Bontang

"Jadi wajar saja rusak. Hampir 1.000 kendaraan yang melintas per hari disana," tutur Bina.

Sebagai solusi untuk memenuhi standar kebutuhan aktivitas industri, maka tidak ada pilihan lain harus dibeton.

Namun kemungkinan hal itu direalisasi di tahun 2022.

Sementara untuk tahun ini rencananya akan dilakukan revisi perencanaan. Jadi nanti, perencanaan jalan disesuaikan dengan kondisi terkini.

"Mungkin tahun depan, itu pun mungkin dicicil. Selain jaraknya cukup panjang. Kapasitas anggran Pemkot Bontang tidak memungkinkan," ujarnya lagi.

Ditaksir total biaya yang dibutuh untuk pembangunan jalan itu sebanyak Rp 100 miliar.

Dana sebesar itu kemungkinan akan diupayakan dibantu menggunakan anggaran  Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi Kaltim.

Untuk pembangunan kemungkinan akan dilakukan bertahap. Tahun ini akan disusun perencanaan sesuai spesifikasi jalan industri.

Kemudian di tahun berikutnya mulai pengerjaan jalan. Sumber anggaran akan diperjuangkan dari Bankeu sekitar Rp 10 miliar.

Kerap Dilintasi Kendaraan Berat

Berita sebelumnya. Kerusakan badan jalan di Soekarno-Hatta arah Bontang Lestari, kembali disorot DPRD Kota Bontang.

Kerusakan jalan yang kian hari makin parah itu disinyalir disebabkan banyaknya aktifitas kendaraan angkutan berat yang kerap melintas.

Diketahui kapasitas beban jalan disana hanya 8 ton.

Sementara jalur tersebut dilintasi kendaraan berat yang berkapasitas 10 ton lebih.

Baca Juga: Pria Bengalon Kutim Bawa Sajam Saat Melintas, Terjaring Razia Operasi Pekat Mahakam Polres Bontang

Baca Juga: Kedapatan Balap Liar Saat Ramadhan, Polres Bontang Tahan Motor Hingga Lepas Idul Fitri

Sehingga, DPRD Komisi III pun menanyakan pengasan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yakni Dinas Perhubungan dan PUPRK Kota Bontang.

"Gimana pengasannya. Kan sudah tahu ada aktitas industri yang jelas-jelas banyak kendaraan muatan berat. Sementara jalan itu, kapasitasnya 8 ton. Terus apakah dibiarkan saja," ujar Faisal Anggota DPRD Komisis III saat rapat kerja, Senin (19/04/2021).

Ia juga menanyakan, permasalahan ini sampaikan kapan dibiarkan. Inisiatif dari Dinas terkait bahkan tidak ada.

Baca Juga: Daftar Penerima Bantuan PKH 2021 di Bontang Menurun dari Tahun Sebelumnya, Cek Datanya

Baca Juga: Walikota Bontang Terpilih akan Berbagi Peran, Wakilnya Khusus Tangani Internal Pemerintahan

Sementara pihaknya sebagai mintra kerja kerapa mendapat sorotan dari sejumlah pihak.

Disana, sembungnya, sempat ada perbaikan jalan disana.

Namun tidak bertahan lama jalan kembali rusak.

"Kalau terus dibiarkan seperti maka semua jalan akan rusak. Apalagi itu masuk jalan industri. Makanya jalan itu harus dinaikin kapasitasnya selayakanya jalan untuk aktifitas indsutri," tuturnya lagi.

Sementara dikonfirmasi terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUPRK Bontang, Bina Antasariansyah membenarkan jika kerusakan jalan tersebut akibat kendaraan berat berat yang melebihi kapasitas badan jalan.

Apa lagi jalan disana hanya aspal dengan struktur yang berkapasitas berat 8 ton.

Harusnya untuk memenuhi kebutuhan standar wilayah industri, kapasitas jalan minal 10 ton.

Belum lagi, menurut catatan lalu lintas harian rata-rata (LHR), yang melintas disana per hari 960 kendaraan. Jadi wajar saja rusak.

Semestinya, sepanjang jalan disana dari simpang RSUD hingga di Nyerakat perbatasan Kutai Kartanegara, harus dibeton dulu baru diaspal.

Namun hal itu tidak dilakukan lantaran tidak ada diperencanaan awal.

Baca Juga: Lima Menu Andalan Buka Puasa Paling Diburu Warga Bontang di Pasar Ramadhan

Baca Juga: Gubernur Kaltim Jadwalkan Lantik Walikota Bontang dan Bupati Kubar 26 April 2021 di Samarinda

"Memang biar tahan harus dibeton. Diperencanaan awal memang hanya aspal," tuturnya.

Sebagai solusi untuk memenuhi standar kebutuhan aktifitas industri, maka tidak ada pilihan lain harus dibeton.

Namun kemungkinan hal itu direalisasi di tahun 2022. Sementara untuk tahun ini rencananya akan dilakukan revisi perencanaan. Yang sebelumnya hanya aspal, ditambah dengan beton.

"Mungkin tahun depan, itu pun mungkin dicicil. Selain jaraknya cukup panjang. Kapasitas anggran Pemkot Bontang tidak memungkinkan," ujarnya lagi.

Ditaksir total biaya yang dibutuh untuk pembangunan jalan itu sebanyak Rp 100 miliar. Dana sebesar itu kemungkinan akan diupayakan dibantu menggunakan anggaran Bankue.

"Diperubahan mulai kita anggarkan. Nanti akan dibantu dari Bankue Rp 10 miliar," pungkasnya. 

Berita tentang Bontang

Penulis Ismail Usman | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved