Virus Corona di Kaltara
Kasus Covid-19 di Kaltara Berada di Peringkat ke-32, Gubernur Ingatkan ASN Jangan Mudik Tahun Ini
Gubernur Provinsi Kaltara bersama Walikota Tarakan dan Wakil Walikota Tarakan melakukan video conference bersama Menteri Dalam Negeri pada Senin (3/5/
"Saya minta termasuk ASN tidak ada mudik. Harus tahan dulu untuk bertemu orangtua. Cukup lihat lewat video call bisa. Manfaatkan teknologi kita yang ada saat ini. Yang bisa bertemu kapan, di mana dan siapa saja," ujarnya.
Ini untuk menghindari agar jangan sampai muncul fase baru.
Baca juga: Pemprov Kaltim Ingatkan Masyarakat Jangan Meniru Tren Covid-19 di India
Ia juga meluruskan untuk jalur menuju Berau bukan dilakukan penutupan, melainkan dilakukan pengecekan terhadap pengendara yang ingin keluar masuk Kaltara.
Sementara itu, Walikota Tarakan dr. Khairul mengatakan, dalam virtual itu adalah evaluasi yang dilakukan berulang oleh Kemendagri.
Ia membenarkan, situasi Covid-19 jelang Idulfitri bisa saja terjadi peningkatan lewat mobilisasi massa yang tak terkendali.
"Ini tentu ada kekhawatiran luar biasa dari bapak Presiden Joko Widodo terhadap terjadinya reborn atau munculnya fenomena outbreak yang baru seperti di India, Filipina termasuk di Malaysia," bebernya.
Sehingga perlu diwaspadai pergerakan mobilisasi massa yang besar, apalagi menjelang lebaran dan pasca lebaran.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kubar Terus Melonjak, Protokol Kesehatan Justru Terabaikan
"Tadi dalam virtual bersama Mendagri menginstruksikan mengingatkan betul-betul kepala daerah, baik gubernur dan bupati, walikota memperhatikan ini," ucap Walikota Tarakan.
Ia tak bosan mengimbau warganya untuk tidak melakukan mudik dan selalu menjaga prokes.
"Pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan. Tidak perlu ada buka puasa bersama, bagi takjil yang kumpulkan orang banyak, sahur on the road juga," jelasnya.
Hal itu harus dihindari termasuk juga PPKM Mikro diharapkan masih harus tetap berjalan untuk daerah zona merah.
"Itu tetap ada dilaksanakan. Secara keseluruhan PPKM Mikro terus berjalan. Pembatasan dilakukan seperti yang diinginkan, pembatasan pengetatan prokes di tempat tertentu, kita bahkan bisa lakukan. Di Tarakan hampir semua zona walaupun hijau tetap ketat prokesnya," ucapnya. (*)
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Rahmad Taufiq