Berita Kutim Terkini
PA GMNI Kerap Diidentikkan dengan PDIP, Tokoh dari Kutim Sebut Hanya Persepsi Publik
Muncul anggapan bahwa ketua umum yang berasal dari PDI Perjuangan memiliki peluang besar untuk menang
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) akan dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat, pada 21-23 Juni 2021 mendatang.
Muncul anggapan bahwa ketua umum yang berasal dari PDI Perjuangan memiliki peluang besar untuk menang.
Pasalnya, ada keidentikan tersendiri antara partai banteng merah dengan PA GMNI.
Baca Juga: Jalan Rusak Antarkecamatan Jadi Persoalan di Kutai Timur, DPRD Kutim Tawarkan 2 Solusi
Baca Juga: Beredar Info Lowongan Kerja Syaratnya Menguasai Bahasa Mandarin, DPRD Kutim Angkat Bicara
Ketua PA GMNI Kutai Timur, Alex Bajo menepis anggapan tersebut.
Menurutnya, hal tersebut hanyalah persepsi publik saja karena terdapat kemiripan dalam logo PA GMNI dan PDIP.
"Sebenarnya ini persepsi publik karena logonya saja yang memang mirip. Tapi PA GMNI tidak harus PDIP, banyak kok yang politisi partai lain," ucapnya, Kamis (17/6/2021).
Pasalnya, lanjut Alex, banyak juga politisi dari berbagai partai yang bernaung di bawah PA GMNI.
Baca Juga: Belum Ada Indikasi Premanisme, Kapolres Kutim Imbau Warga Laporkan Aksi Pemerasan ke Nomor 110
Baca Juga: Polres Kutim Ungkap Kasus Pembunuhan di Bengalon, Motif Pelaku Masih Didalami
Semuanya tentu memiliki kesempatan yang sama dalam hal menduduki jabatan ketua umum PA GMNI.
"Karena memang orang melihatnya logonya banteng, dan banteng lekat ya dengan PDIP," ujarnya pada tribunkaltim.co.
Kendati demikian ia mengakui memang ada 80% sampai 90% PA GMNI yang berasal dari PDIP, tetapi hal tersebut tidak ada hubungannya dengan PDIP.
Dapat dipastikan PA GMNI tetap menjadi organisasi independen, yang tetap menjadi mitra kritis pemerintah dan tetap melaksanakan sesuai dengan ideologinya.