Berita Samarinda Terkini

UPDATE Kasus Bayi dalam Pot Bunga di Samarinda, Sang Ibu Ngaku Saat Anak Keluar Sudah tak Bernyawa

Update kabar terbaru kasus bayi dalam pot bunga di Samarinda, Sang ibu mengaku saat anaknya keluar sudah tak bernyawa.

TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Pihak Kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab tewasnya bayi yang ditemukan di dalam pot bunga Rabu (22/9/2021) kemarin. Update kabar terbaru kasus bayi dalam pot bunga di Samarinda, Sang ibu mengaku saat anaknya keluar sudah tak bernyawa. 

TRIBUNKALTIM.CO -  Simak update kabar terbaru kasus bayi dalam pot bunga di Samarinda.

Kepada polisi Sang ibu yang kini mendekam di sel kantor polisi mengaku saat anaknya keluar sudah tak bernyawa.

Diketahui, orang tua bayi dalam pot bunga berinisial NA (25).

Berdasarkan informasi yang diperoleh bayi dalam pot bunga itu hasil dari hubungan di luar nikah NA dengan mantan kekasihnya.

Lantaran malu, NA nekat menggugurkan kandungan hasil hubungan intim bersama mantan pacarnya.

Upaya pengguguran tersebut dilakukan NA di indekosnya di Kota Samarinda.

Mahasiswi kampus di Samarinda itu diketahui berasal dari Bontang, Kalimantan Timur.

Penemuan mayat bayi tersebut terjadi pada Rabu (22/9/2021) di sebuah rumah kos berlantai dua, Jalan Wolter Monginsidi, Gang 2, RT 22, Samarinda, Kalimantan Timur.

Hingga kini polisi masih menunggu hasil visum mayat bayi tersebut dan sedang berupaya memintai keterangan terduga pelaku.

Baca juga: Kubur Bayi di Dalam Pot, Wanita Bernisial NA di Samarinda Jadi Tersangka

Bayi dikubur dalam pot bunga di Samarinda

Pada Rabu (22/9/2021) kemarin, warga Samarinda, Kalimantan Timur dihebohkan dengan penemuan jasad bayi yang dikubur dalam pot bunga berukuran 25 liter.

Lokasinya di salah satu kamar kos yang beralamat di Jalan Wolter Monginsidi, Gang 2, DT 22, Kelurahan Dadi Mulya, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda.

Sejauh ini polisi sudah melakukan olah TKP awal.

Polisi membawa barang bukti terkait penemuan jasad bayi yang dikubur dalam pot bunga di kamar kos, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (22/9/2021).
Polisi membawa barang bukti terkait penemuan jasad bayi yang dikubur dalam pot bunga di kamar kos, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (22/9/2021). (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA)

Kapolsek Samarinda Ulu, AKP Zainal Arifin melalui Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Ulu, Iptu Fahrudi menerangkan kronologi awal penemuan jasad bayi tersebut ketika pihaknya menerima informasi dari salah satu rumah sakit swasta di Samarinda.

Pihak rumah sakit menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu ada seorang wanita dengan pendarahan berat datang.

Wanita tersebut diketahui berinisial NA (25), yang merupakan seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Samarinda.

Baca juga: Penemuan Jasad Bayi 9 Bulan di Samarinda, Ditanam dalam Pot Bunga

Usai mendapat laporan tersebut, polisi langsung melakukan pengecekan ke lokasi tepatnya di kamar kos bernomor 202.

Benar saja, NA diduga baru saja melakukan upaya menghilangkan nyawa bayinya sendiri dan dibenamkan di dalam pot bunga yang ditutupi pasir.

"Kalau dilihat kondisi jasadnya sudah digugurkan pada dua hari lalu," terang Iptu Fahrudi kepada TribunKaltim.co.

Polisi kemudian membawa jasad bayi tersebut untuk divisum guna memastikan dugaan tersebut.

"Ibunya juga akan kita amankan, namun sebelum itu kita bawa ke rumah sakit karena banyak kehilangan darah," kata Iptu Fahrudi.

Polisi saat mengevakuasi NA (25) di sebuah kamar kos Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (22/9/2021).
Polisi saat mengevakuasi NA (25) di sebuah kamar kos Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (22/9/2021). (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA)

Sementara itu, menurut kesaksian Arya (38) pemilik kos, NA baru masuk ke kos bernomor 202 sejak dua bulan lalu.

NA merupakan mahasiswi dari luar Kota Samarinda.

"Waktu masuk katanya mau penelitian. Kan di sini (indekos miliknya) banyak mahasiswi begitu. Karena memang kos ini khusus putri," terang Arya, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: Penemuan Janin Bayi di Samarinda, Pemilik Kos Sebut Pelaku Tertutup dan Sering Menyendiri

Baca juga: Kronologi Penemuan Janin di Sebuah Kamar Indekos Daerah Samarinda Ulu

Arya mengaku kaget atas penemuan jasad bayi di rumah kos miliknya.

Sebab, saat jasad bayi tersebut ditemukan, Arya sedang berada di lokasi vaksinasi massal.

"Memang orangnya (NA) saya lihat tertutup dan selalu menyendiri. Mungkin karena banyak pikiran ya. Kan biasanya anak penelitian itu sebulan selesai, tapi ini belum selesai-selesai," bebernya.

"Terakhir saya lihat dua atau tiga hari lalu, dan memang selalu pakai mukena," terang Arya.

Bayi dalam freezer di Tarakan

Untuk diketahui, kasus bayi dibuang bukan kali pertama terjadi di Kalimantan.

Empat tahun lalu, tepatnya 3 Agustus 2017, warga di Tarakan, Kalimantan Utara juga pernah dikejutkan dengan penemuan jasad bayi dalam freezer.

Berikut kilas balik kasus bayi dalam freezer di Tarakan serta rangkuman fakta di Samarinda terkait kasus bayi dikubur dalam pot bunga.

Pada Rabu (3/8/2017), warga Kampung Satu RT 11 Jalan Bunyu, Kota Tarakan, Kalimantan Utara dikejutkan dengan temuan bayi di dalam freezer.

Bayi ini awalnya diperkirakan berusia antara 2-3 minggu.

Saat ditemukan bayi tersebut sudah dalam keadaan membeku bersama ari-arinya. Bayi tersebut ditemukan di dalam chest freezer dengan posisi tangan dan kaki terlipat.

Hasil visum diketahui bayi tersebut berjenis kelamin perempuan.

"Berdasarkan hasil visum dokter, bayinya bukan berjenis kelamin laki-laki, tapi perempuan," kata Kapolres Tarakan kala itu AKBP Dearystone Supit, melalui Kasat Reskrim Choirul Jusuf, Kamis (3/8/2017).

Baca juga: Bayi dalam Freezer - Proses Otopsi Rampung, Ini Misteri yang Terkuak, Ada yang Masih Tanda Tanya

Ibu bayi, SA (24), melahirkan sendirian di rumahnya di Jalan Lestari RT 21, Kelurahan Karang Harapan, Mei 2017.

Reka ulang SA saat memasukkan bayinya ke dalam bagasi mobil sebelum disimpan dalam freezer, Selasa (17/10/2017).
Reka ulang SA saat memasukkan bayinya ke dalam bagasi mobil sebelum disimpan dalam freezer, Selasa (17/10/2017). (TribunKaltim.co/Junisah)

Dari rekaman video rekonstruksi yang beredar di media sosial, tampak SA memeragakan duduk di dalam ember mandi bayi dengan kaki mengangkang.

Dari pengakuan SA, bayi perempuan itu sudah tidak bernyawa ketika dilahirkan.

Mengetahui bayinya tak bernyawa, SA yang mengaku kalut segera membungkus bayinya dengan plastik hitam.

Menurut penjelasan Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit, SA mengaku terpaksa menyimpan bayinya dalam freezer karena sulit menguburkannya.

Dia tidak bisa untuk menggali tanah, selain juga tidak mau ketahuan orang lain.

Baca juga: Bayi dalam Freezer - Ternyata saat Melahirkan SA Gunakan Metode ini

Awalnya SA menyimpan bayi yang telah dibungkus dengan plastik hitam tersebut ke dalam freezer di kulkas rumahnya.

SA baru memindahkan bungkusan plastik hitam berisi bayinya dua hari kemudian setelah membeku.

Bungkusan tersebut dibawa ke tempat pencucian mobil, di Kampung Satu RT 11, Jalan Pulau Bunyu.

Di tempat pencucian mobil tersebut, SA memasukkan plastik hitam yang berisi bayinya ke dalam panci.

Selanjutnya, panci tersebut dimasukkan ke bagian bawah chest freezer bersama dengan daging, ayam, dan lain-lainnya.

Diketahui, SA sehari-harinya diberi tugas oleh suaminya untuk mengelola pencucian mobil.

SA melarang karyawannya membuka panci tersebut.

Baca juga: Bayi dalam Freezer - Saksi Mengaku Empat Hari Berturut-Turut Dengar Suara Tangis Bayi dari Dapur

Kepada polisi, SA mengungkapkan kalau dirinya sudah tidak menginginkan anak lagi dari suami sirinya berinisial DO.

"Waktu kita periksa, pengakuan pelaku tidak mau lagi memiliki anak. Sehingga pelaku tidak memberitahukan kepada suaminya kalau lagi hamil. Tapi kalau lagi lemas, suaminya tanya pelaku menjawab lagi sakit," ucap Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit melalui Kanit Reskrim AKP Choirul Tanjung.

Pelaku mengaku ketika mengetahui hamil ia ingin menggugurkan kehamilannya, namun merasa takut.

Akhirnya kehamilannya terus berlanjut, sampai akhirnya bayi yang dilahirkan tersebut tidak bernyawa lagi. (TribunKaltim.co/Junisah & Rita Lavenia)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved