Berita Internasional Terkini

Inggris Berpotensi Digempur Rusia, Kehadiran Pasukan Elite SAS di Ukraina Jadi Penyebab

Ketegangan tak hanya terjadi antara Rusia dengan Ukraina, namun juga terhadap negara-negara Barat

Twitter ??? ?????? / Kementerian Luar Negeri Rusia
Ilustrasi pasukan Rusia. Update Perang Rusia vs Ukraina: Putin Tarik Mundur Pasukannya & Lepas Kyiv, Tanda-tanda Kalah? 

Pasalnya, Rusia sebelumnya telah memperingatkan kepada Barat untuk tidak menghalangi invasinya ke Ukraina.

Baca juga: Ukraina Hancur Diserang Rusia, Untuk Membangun Kembali Butuh 7 Miliar Dolar AS per Bulan

Rusia Fokus Serang Ukraina Timur

Pada awal April, Rusia tiba-tiba menarik pasukannya dari wilayah sekitar ibu kota Kyiv di bagian utara Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian mengumumkan, tujuan perang sudah berubah, bukan lagi untuk merebut ibu kota, melainkan untuk menguasai Kawasan Donbass di Ukraina timur.

Mengapa wilayah itu begitu penting?

Seperti semenanjung Krimea, wilayah administratif Donetsk dan Luhansk adalah wilayah di mana sebagian besar penduduknya berbicara bahasa Rusia dan termasuk etnis Rusia.

Juga di Kharkiv dan kota Pelabuhan Odessa ada penduduk berbahasa Rusia.

Tetapi hanya di Krimea etnis Rusia merupakan mayoritas penduduk.

Setelah Revolusi Oranye pada 2004 dan protes Maidan 2013 dan 2014, yang mengubah tatanan politik di Ukraina, beberapa bagian di Kawasan Donbass melakukan perlawanan dan mengobarkan separatisme.

Mereka dibantu oleh Moskwa, yang pada saat yang sama memanfaatkan situasi dan mencaplok Krimea.

"Ini adalah dua dari banyak contoh di mana Rusia bertindak sesuai prinsip bahwa ‘setiap peluang akan mengundang pencuri’,” kata Andreas Heinemann-Gruder, spesialis Eropa Timur di Pusat Studi Konflik Internasional di Bonn sebagaimana dilansir DW.

Baca juga: Rusia Ungkit Perjanjian Minsk, Andai Ukraina Menaatinya Maka Perang Tak Akan Terjadi

Sampai pertengahan abad ke-19, kawasan Donbass adalah salah satu pusat terpenting industrialisasi Uni Soviet karena kaya cadangan batu bara.

"Selama periode ini, Ukraina ditekan oleh Kekaisaran Rusia, dan bahasa Rusia ditetapkan sebagai bahasa pendidikan," jelas sejarawan Guido Hausmann dari Institut Leibniz untuk Studi Eropa Timur dan Tenggara di Regensburg.

"Banyak petani Rusia yang juga berbondong-bondong pindah ke kawasan industri baru itu."

Donbass memang tidak padat penduduknya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved