Berita Kaltim Terkini

Oknum Guru Bertindak Arogan Terhadap Wartawan, PWI Kaltim Akan Siapkan Langkah Hukum

Tindakan arogan terhadap wartawan yang sedang melakukan tugas menggali informasi kembali terjadi di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
HO/Tangkapan Layar Video Pewarta I-News
Saat Oknum Guru (berkemeja hitam) mendatangi pewarta yang sedang menggali informasi di SDN 002 Samarinda Seberang. HO/Tangkapan Layar Video Pewarta I-News 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tindakan arogan terhadap wartawan yang sedang melakukan tugas menggali informasi kembali terjadi di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda.

Dalam rombongan media yang melakukan tugas peliputan berita, awak media Tribunkaltim.co diketahui juga hadir di lapangan saat mencoba menggali informasi terkait dugaan pengusiran salah satu murid di kelas yang dilakukan oknum guru di SDN 002 Samarinda Seberang.

Guna mencari tahu kebenaran kabar tersebut, sejumlah pewarta yang datang ke sekolah bersangkutan untuk mendapatkan informasi akurat mendapat sambutan yang kurang mengenakkan.

Sayangnya, bukan klarifikasi yang diperoleh, para wartawan justru mendapat perlakukan yang tidak baik dari oknum guru

Dalam pemberitaan Tribunkaltim.co sebelumnya, di artikel Tak Bisa Mengikuti Pembelajaran Daring Karena tak Punya HP, Murid SD Menangis Diusir Wali Kelas, tayang pada Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Polisi juga Dibawa-bawa! Terkuak Modus Pelaku Catut Nama Wartawan Tribunnews.com untuk Penipuan

Baca juga: Di Pengadilan, Edy Mulyadi Geram Tak Diakui Wartawan, Adu Mulut dengan Petugas

Baca juga: Hati-hati Ulah Komplotan Penipu Berkedok Wartawan Tribunnews.com

Belum kelar perbincangan dengan pimpinan SDN 002 Samarinda Seberang yakni Kepala Sekolah, datang seorang pria yang mengaku guru mengenakan kemeja hitam sambil menyulut sebatang rokok.

"Kenapa ramai-ramai sambil rekam-rekam?" teriaknya dengan nada tinggi.

Sempat terjadi kericuhan akibat sikap temperamen oknum guru tersebut namun dapat diatasi oleh pihak sekolah.

"Wartawan tidak pernah jadi guru," sorak sekelompok oknum guru kepada awak media yang akan meninggalkan gedung tempat generasi bangsa menimba ilmu tersebut.

Menanggapi hal ini, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim Endro S Efendi didampingi Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan, Abdurrahman Amin, menyayangkan permasalahan yang mencuat ini. 

Rahman, sapaan akrab Abdurrahman Amin, menyebut bahwa oknum guru tersebut telah melakukan arogansi terhadap pekerjaan wartawan.

Baca juga: Ketua PWI Kaltim Minta Kepolisian tak Ragu Proses Oknum Mengaku Wartawan dan Lakukan Pemerasan

Sebagai profesi yang dilindungi undang-undang, jelas sikap tersebut merupakan bentuk intimidasi dan pelanggaran.

"Pekerjaan wartawan itu dilindungi undang-undang. Jadi tidak boleh dihalang-halangi oleh siapa pun, termasuk melakukan intimidasi," tegasnya, Jumat (2/6/2022).

Kalau memang perlu, Rahman mengatakan, menyiapkan langkah hukum jika masalah ini terus berlarut.

Menurutnya, oknum guru di sekolah tidak perlu alergi menghadapi wartawan ketika terjadi dugaan permasalahan. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved