Ekonomi dan Bisnis
Pungutan Ekspor CPO Dihapus Pemerintah Belum Pengaruhi Harga TBS Sawit
Saat ini harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) diprediksi bakal anjlok dalam di Indonesia, termasuk harga di Kalimantan Timur
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Saat ini harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) diprediksi bakal anjlok dalam di Indonesia, termasuk harga di Kalimantan Timur.
Dipicu menularnya ketakutan pasar global terhadap resesi yang mengancam ekonomi Amerika Serikat.
Bahkan, ketakutan pasar tersebut diprediksi lebih kuat dari dampak tensi geopolitik di Ukraina.
Dia menambahkan, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil atau CPO, diprediksi bakal anjlok dalam.
Baca juga: Harga BBM Naik di Tengah Harga TBS Anjlok, PATIH Paser Nilai Kepercayaan Publik ke Jokowi Bisa Turun
Baca juga: Harga Minyak Goreng Naik di Tarakan, Salah Satunya Dipicu Kenaikan Harga CPO Dunia
Baca juga: Harga CPO Menguat, DJBC Kalbagtim Catat Target Bea Masuk, Bea Keluar, Cukai Capai 93 % sampai Maret
Saat ini, kebijakan pungutan ekspor crude palm oil (CPO) dihapus pemerintah.
Walaupun kebijakan pungutan ekspor CPO dihapus ternyata belum bisa menaikan harga tandan buah segar (TBS) sawit.
Mengenai hal itu disampaikan Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI), Arief Poyuono.
Ia membenarkan hingga saat ini harga TBS belum bisa dinaikan secara signifikan walau pungutan ekspor CPO telah dihapus.
Hal tersebut Arief Poyuono sampaikan terkait terbitnya PMK Nomor 115 Tahun 2022.
Meski dirinya mengapresiasi Menteri Keuangan (Menkeu) atas penghapusan Pungutan Ekspor (PE) sampai batas waktu yang ditentukan pemerintah, namun pungutan ekspor dihapus bukan berarti harga TBS sawit akan naik.
Pasalnya akibat larangan ekspor CPO dilakukan beberapa waktu terakhir, stock CPO masih melimpah di tangki-tangki PKS, dan harga CPO juga turun.
Baca juga: Harga Sawit di Kukar Anjlok, Dari Harga TBS Rp 600,- Petani Sawit Bisa Terima Bersih Hanya Rp 200,-
"Harga dimana hari ini harga CPO diperdagangkan di posisi MYR 3.735/ton atau melesat 4,1 persen."
"Namun, posisi itu jadi posisi terendah sejak 2 Juli 2021 apalagi dibandingkan sebelum ekspor CPO dilarang.
"Dimana harga CPO di atas MYR6000 per ton," ujar Arief Poyuono, Senin (18/7/2022) dalam keterangan tertulisnya.
Dia ungkap harga TBS sulit naik karena bea keluar ekspor CPO masih sangat tinggi, yaitu bea keluar mencapai US$ 288 per ton.
Artinya, bea ekspor akan tetap membebani harga TBS petani nantinya.
Karena itu, APPKSI berharap bea keluar CPO harus dihapus atau dikurangi hingga dikisaran 50 USD agar harga TBS bisa mencapai harga normal kembali.
Baca juga: Dinas Perkebunan Kukar Angkat Bicara soal Merosotnya Harga TBS Sawit
Apalagi dalam menghadapi krisis global Indonesia membutuhkan ekspor yang kuat untuk mendapatkan devisa negara.
Selain itu, perlu dicatat bahwa menurut BPS minyak kelapa sawit merupakan komoditas terbesar yang menopang surplus perdagangan Indonesia pada Juni 2022.
"Minyak kelapa sawit menyumbang 54 persen terhadap surplus neraca perdagangan Juni 2022," jelasnya.
Apalagi saat ini harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) diprediksi bakal anjlok dalam.
Dipicu menularnya ketakutan pasar global terhadap resesi yang mengancam ekonomi Amerika Serikat (AS).
Bahkan, ketakutan pasar tersebut diprediksi lebih kuat dari dampak tensi geopolitik di Ukraina.
Baca juga: DPRD Minta Pemkab Berau Sampaikan Masalah Harga TBS ke Kementerian Perkebunan
Dia menambahkan, harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) diprediksi bakal anjlok dalam.
"Dipicu menularnya ketakutan pasar global terhadap resesi yang mengancam ekonomi Amerika Serikat (AS)."
"Bahkan, ketakutan pasar tersebut diprediksi lebih kuat dari dampak tensi geopolitik di Ukraina," pungkas Arief Poyuono.
(Wartakotalive.com/CC)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ketua Dewan APPKSI Sebut Kebijakan Pungutan Ekspor CPO Dihapus Belum Bikin Harga TBS Naik, Kenapa?
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/harga-sawit-meroket-di-malinau.jpg)