Berita Nasional Terkini

Bawa Aspirasi Warga Kutim, Ini yang Disampaikan Wakil Ketua DPD RI Mahyudin ke 2 Perusahan Sawit

Polemik persoalan kelapa sawit di Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini masih menjadi perhatian serius pemangku kebijakan.

Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO
Ilustrasi perkebunan sawit di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur. (TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO) 

TRIBUNKALTIM.CO - Polemik persoalan kelapa sawit di Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini masih menjadi perhatian serius pemangku kebijakan.

Tak terkecuali dari Wakil Ketua DPD RI yang juga merupakan tokoh dari Kaltim, Mahyudin

Dimana, saat ini harga sawit dikabarkan sedang anjlok bahkan limbah sawit juga semakin tidakterkendali sehingga menimbulkan pencemaran di sungai.

Menanggapin persoalan itu, Mahyudin menyampaikan aspirasi masyarakat mengenai limbah sawit ke dua perusahaan sawit, yakni PT. KIN dan PT. KBN.

Baca juga: Aspirasi Warga Kutai Timur soal Limbah Sawit, Perusahaan Harus Koordinasi dengan DLH Kutim

Bahkan, Mahyudin melakukan pertemuan itu di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Dalam pertemuan itu, Mahyudin menyampaikan aspirasi masyarakat yang mengatakan bahwa limbah sawit sudah sangat memprihatinkan dengan sudah makin banyaknya sungai yang tercemar.

Terkait isu limbah sawit tersebut, dirinya meminta pihak perusahaan sawit untuk terus mengambil langkah serius.

Mahyudin juga meminta pihak perusahaan harus berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kutai Timur.

Baca juga: Belasan Tahun Diperjuangkan, Kukar Akhirnya Bakal Terima DBH Sawit Tahun 2023

"Agar pencemaran limbah sawit tidak terus terjadi," katanya.

Turut hadir dalam audiensi tersebut adalah Anggota DPRD Kutai Timur Maswar dan Ketua Forum Petani Sawit Kalimantan Timur Asbudi.

Tak hanya soal limbah, Mahyudin juga menyampaikan aspirasi masyarakat terkait harga Tanda Buah Segar (TBS) sawit yang saat ini tengah anjlok.

Keluhan itu terutama datangnya dari para petani sawit di Kutai Timur.

Baca juga: Pemprov Kaltim Sebut DBH Kelapa Sawit Belum Diakomodir Pemerintah Pusat

Ia pun memaparkan bagaimana selama ini dirinya dalam kapasitas sebagai Wakil ketua DPD RI turut memperjuangakan aspirasi masyarakat daerah, terutama mengenai anjloknya harga Crude Palm Oil (CPO) kepada pemerintah di tingkat nasional.

Aspirasi yang telah diperjuangkan itu pun telah ditanggapi dengan baik oleh pemerintah.

"Antara lain dengan adanya pelonggaran DMO, yang saat ini telah berdampak terhadap kenaikan harga CPO," kata Mahyudin saat melakukan audiensi dengan dua perwakilan perusahaan sawit di Kabupaten Kutai Timur yaitu PT. KIN dan PT. KBN.

Baca juga: Disbun Kaltim Ingin DBH Kelapa Sawit Sebesar-besarnya untuk Daerah Penghasil

Mahyudin yang juga sebagai Dewan Penasehat Forum Petani Sawit Kalimantan Timur ini menyatakan bahwa kenaikan harga CPO itu juga harus diikuti dengan naiknya harga TBS di tingkat petani.

Menurutnya masih banyak perusahaan sawit yang membeli TBS dari petani dengan harga murah, bahkan sampai di bawah Rp 1.000 per Kg.

Jika hitung-hitungan biaya yang dikeluarkan oleh petani sawit dengan lahann kurang dari 5 Ha, maka pendapatan yang diterimanya ketika harga di bawah 1.000 rupiah per Kg.

"Tidak akan cukup memenuhi kebutuhan keluarga sehari hari," terangnya.

Baca juga: Soal DBH Kelapa Sawit, Pemprov Kaltim Harapkan Dapat Dukung Pendapatan Daerah

Oleh karena itu, di hadapan perwakilan pengusaha kelapa sawit di Kutai timur itu, Mahyudin meminta kepada semua perusahaan sawit untuk segera menaikkan harga pembelian TBS dari petani.

Tentu sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah yaitu untuk kebun plasma berdasarkan harga Disbun (Dinas Perkebunan) berkisar Rp 1.500 – 1.700 per Kg.

Diketahui bahwa selama ini PT. KIN telah membeli TBS dengan harga 1.470 rupiah per Kg.

"Maka saya meminta kepada PT KBN dan semua perusahaan kelapa sawit di Kutai Timur dan Kalimantan Timur pada umumnya segera menaikan harga TBS sesuai yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.

Baca juga: Pemprov Kaltim Usulkan DBH Kelapa Sawit, Harapannya Direalisasikan Tahun 2023

"Sehingga harga TBS di Kutai Timur dan Kalimantan Timur naik," katanya.

Mahyudin pun bersyukur bahwa dalam pertemuan itu, Perwakilan PT KBN juga menyatakan akan segera menaikkan harga pembelian TBS dari petani.

Harga TBS saat ini di PT KBN agak lebih rendah diakibatkan karena adanya perbaikan atau pemeliharaan di beberapa komponen pabrik yang rusak.

"Beberapa hari ke depan harga akan naik lagi setelah perbaikan selesai," ungkap Manager Sustainable PT. KBN, Nurdin Chaeriana, yang juga hadir dalam pertemuan itu. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wakil Ketua DPD RI Mahyudin Minta Perusahaan Sawit Segera Naikkan Harga Pembelian TBS

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved