Tindak Lanjuti Keluhan Masyarakat, Wabup Paser Sidak Pelayanan RSUD Panglima Sebaya
Wabup Paser Syarifah Masitah Assegaf menggelar sidak ke RSUD Panglima Sebaya sebagai respons atas keluhan masyarakat terkait pelayanan rumah sakit.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO - Wakil Bupati (Wabup) Paser, Syarifah Masitah Assegaf menggelar sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya, Kamis (4/8/2022).
Sidak ini dilakukan sebagai respons atas keluhan masyarakat terkait pelayanan rumah sakit.
Dari hasil sidak tersebut, Wabup Paser mengatakan, RSUD Panglima Sebaya memang memiliki kekurangan, yakni kapasitas ruang pelayanan yang kurang memadai.
"Saya sudah melihat langsung di ruang tunggu itu, kita memang kekurangan kapasitas tempatnya kurang besar. Sehingga masyarakat yang ingin mendapat pelayanan mengalami penumpukan," terang Masitah.
Baca juga: Tim Kemenhub RI Survei Lokasi Pembangunan Bandara Paser, Hasilnya Akan Diplenokan Hari ini
Untuk tiap harinya, terdapat 400 hingga 500 masyarakat yang masuk untuk mendapat pelayanan di RSUD Panglima Sebaya.
Sementara daya tampung ruangan yang ada dengan kapasitas 150 untuk ruang rawat jalan dan ruang rawat inap hanya berkapasitas 214 pasien.
"Mudah-mudahan ke depan, kapasitas ruang tunggu ini bisa ditangani dan sudah ada solusi dari pihak rumah sakit," harapnya.
Dijelaskan juga bahwa untuk ruang rawat inap di RSUD Panglima Sebaya tengah dalam proses rehab.
Sehingga, kata Masitah, masih banyak pasien di IGD yang belum mendapat kamar.
Namun, ke depannya dengan rehab ruang itu akan ada 30 lebih kamar untuk menampung pasien.
"Intinya kita pelan-pelan membenahi, mulai dari pelayanan, renovasi rawat inap dan lain sebagainya," tegasnya.
Baca juga: 58 Jamaah Haji Tiba di Penajam Paser Utara, Ada Pemeriksaan Antigen dan Kesehatan
Ia berharap dengan adanya keluhan masyarakat, tingkat pelayanan pasien di RSUD Panglima Sebaya lebih diperhatikan lagi.
"Utamanya pelayanan saat urgent, ini yang harus cepat ditindak lanjuti oleh pihak rumah sakit," imbuh Masitah.
Masyarakat juga meminta agar pihak rumah sakit tidak terlalu banyak memberikan rujukan.
Hal itu dinilai akan mempersulit masyarakat yang harus dirujuk ke rumah sakit di Balikpapan.