Berita Nasional Terkini

Tim Bayangan Bentukan Nadiem Makarim Tuai Polemik, Anggota DPR Mengaku Tidak Pernah Dikomunikasikan

Mendapat apresiasi di United Nation Transforming Education Summit di markas besar PBB, New York, Amerika Serikat pekan lalu, tim bayangan tuai polemik

@youtube official tribun kaltim
Nadiem Makarim Ingin Lakukan Pembelajaran Tatap Muka, Kemendikbudristek Luncurkan Panduan 

Meski vendor lanjut Nadiem, pihaknya tidak memperlakukan mereka sebagai vendor. Tim tersebut kata dia sifatnya adalah permanen dan merupakan vendor yang dirumahkan di bawah anak perusahaan Telkom.

"Kami tidak memperlakukan mereka sebagai vendor, walaupun secara kontraktual sudah jelas mereka vendor. Seluruh tim kita adalah tim permanen yang merupakan suatu vendor yang dirumahkan di bawah anak perusahaan Telkom. Di situlah mereka, dan memang mereka itu secara teknis adalah vendor," kata dia.

Minta Audit
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, mengkritisi adanya tim bayangan di Kemendikbud Ristek. Menurut Abdul Mu'ti, tim bayangan tersebut adalah sebuah inefisiensi di tengah kondisi keuangan negara yang tidak baik.

"Tim bayangan itu adalah sebuah inefisiensi. Keuangan negara sedang tidak baik-baik saja," ucap Abdul Mu'ti melalui akun Twitter resminya @abe_mukti yang dikutip kemarin.

Menurutnya, tim bayangan ini akan menarik anggapan bahwa ada kolusi yang terjadi. Sehingga, Abdul Mu'ti meminta BPK melakukan audit terhadap tim bayangan di Kemendikbud Ristek ini.

"Tim bayangan itu bisa mengundang interpretasi adanya kolusi. BPK dapat melakukan audit untuk memastikan tidak ada uang negara yang disalahgunakan," ucap Abdul Mu'ti.

Ia mengungkapkan baru kali ini dalam sejarah Indonesia ada tim bayangan dalam sebuah kementerian. Padahal banyak pegawai dan pejabat di Kemendikbud Ristek yang dapat diberdayakan.

"Dalam sejarah Republik Indonesia baru kali ini saya mendengar istilah "tim bayangan" dalam sebuah kementerian. Jumlahnya ratusan, semuanya digaji jutaan. Padahal secara struktural di kementerian banyak sekali pejabat mulai Sekjen, Dirjen, Direktur, Biro, dan staff yang berjumlah ribuan," jelas Abdul Mu'ti. (Tribun Network/fah/kps/wly)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved